Home
/
Entertainment

Zaskia Mecca: Saya Bisnis Bukan Cari Uang

Zaskia Mecca: Saya Bisnis Bukan Cari Uang
Dream08 May 2016
Bagikan :
Preview
| May 8, 2016 8:02 pm

Artis dan desainer busana Muslim Zaskia Asya Mecca resmi ditunjuk menjadi Duta Pengentasan Kemiskinan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Peduli Ummat. Istri dari Sutradara Hanung Bramantyo ini dianggap memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Penunjukkan ini dijalankan bersamaan dengan kunjungan Zaskia ke Rumah Gemilang Indonesia di Sawangan, Depok. Zaskia hadir bersama sang adik Haykal Kamil dan Head Marketing and Promotion Ramayana Departement Store Ainu Rofiq. Mereka memberikan motivasi dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kepada santri RGI.

Di sesi sharing, Zaskia mengisahkan perjalankan suksesnya dalam menggeluti bisnis fesyen.

“Kalau mau jadi orang sukses, kita harus mulai dari menanam keyakinan dalam diri kita bahwa kita akan menjadi orang sukses. Jangan berpikir karena kita berasal dari keluarga miskin maka kita gak bisa jadi orang sukses. Karena alam semesta akan membentuk apa yang kita pikirkan. Hal ini sesuai dengan apa yang Allah SWT sebut di Alquran, ‘Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku’,” kata Zaskia.

Zaskia mengatakan dalam berbisnis dia tidak memikirkan berapa keuntungan yang diperoleh. Dia hanya memikirkan kesejahteraan karyawannya.

“Dari bisnis fesyen ini, Saya nggak mikirin berapa yang saya dapat. Bagi saya yang penting adalah siapa karyawan saya yang gajinya belum UMR, siapa di antara karyawan saya yang masih ngangkot kalau ke kantor, justru itu yang terus jadi pikiran saya,” kata dia.

“Saya berbisnis bukan semata-mata karena uang tapi saya senang jika bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain dan diri saya bermanfaat,” ucap Zaskia.

Atas alasan itulah LAZ menunjuk Zaskia menjadi duta kemiskinan. Zaskia mengaku siap dengan tugas yang akan dia emban.

“Saya sangat siap, dan sangat senang. Angka pengangguran di Indonesia sangat banyak sampai 7,56 juta. Program RGI ini harus kita support untuk membantu mengurangi angka pengangguran di negara kita,” tutur dia.

RGI dibangun pada 2009 sebagai pusat pemberdayaan pemuda usia produktif untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan dan pengangguran dengan nilai-nilai kemandirian. Lembaga ini menyasar para pemuda putus sekolah di 60 kota seluruh Indonesia menggunakan dana zakat, infak dan sedekah.

Lebih dari 1.600 santri lulusan RGI telah terserap di dunia kerja. Mereka kebanyakan dikenal sebagai sebagai pekerja profesional dan berakhlaqul karimah.

Selama di RGI, para santri mendapat pembekalan ketrampilan selama enam bulan yang terbagi dalam enam bidang seperti desain grafis, teknik komputer dan jaringan, fotografi dan videografi, menjahit dan tata busana, aplikasi perkantoran, dan otomotif. Mereka didampingi para instruktur yang handal di bidang masing-masing.

(Sumber: Humas LAZ Al Azhar Peduli Ummat)
Baca juga:

 
populerRelated Article