Waspada Mitsubishi! Xpander Bisa Kalah Laris dari Livina

Uzone.id - Anomali persaingan low MPV bakal kejadian lagi. Udah lama kita gak mengalami hal ini, sejak Avanza-Xenia resmi diluncurkan tahun 2004 lalu.

Kenapa gue sebut anomali? Karena sebentar lagi bakal ada persaingan disegmen low MPV yang gak biasa. Lain daripada yang lain. 

Mitsubishi Xpander yang sedang diatas daun, sepertinya harus mulai waspada, karena Nissan sebentar lagi bakal meluncurkan versi rebadge dari Xpander, melalui sosok Nissan Livina.

Ya, seperti yang sudah sering disebut-sebut, Livina terbaru bakal punya rasa sangat Xpander, sangat Mitsubishi. Sehingga, Mitsubishi harus berpikir keras untuk tetap membuat Xpander jadi daya tarik baru di segmen paling keras di Indonesia ini.

Dari berbagai bocoran yang beredar, Nissan benar-benar hanya akan mengganti emblem dari Xpander, menjadi Livina. Kalaupun ada beda, itu pada konsep desain wajahnya aja. Sementara mesin, dijamin semua sama persis.

Lalu, kalau udah begini, apalagi keistimewaan Xpander? Nah, ini yang perlu diwaspadai.

Tonton video review mobil konsernya Blackpink terbaru disini:

Simalakama Mitsubishi

Udah kita tau semua, sejak skandal emisi dan BBM, Nissan resmi membeli Mitsubishi, sehingga gak sekedar satu aliansi, Mitsubishi kini adalah miliknya Nissan. 

Itu kenapa, Nissan dengan enaknya merebadge Xpander menjadi Livina, padahal, sedari awal sepertinya Mitsubishi sama sekali gak menduga kalau Xpander akan terbagi dua disegmen yang sama.

Memanfaatkan kepemilikan untuk sharing platform memang langkah yang wajar dilakukan Nissan, selain lebih praktis, juga lebih hemat biaya. 

Meskipun Mitsubishi merancang Xpander khusus untuk Mitsubishi di Indonesia, yang karenanya, Xpander punya karakter yang kental Mitsubishi-nya. Sehingga, sepertinya bakal sulit untuk merubahnya jadi mobil bermerek lain.

Tapi dari bocoran yang beredar, Nissan dengan jeli menyematkan wajah V-Motion pada Xpander dan menamakannya Livina, yang secara tampilan, gue menganggap cukup baik dilakukan.

Apakah rebagde ini cukup bagi Nissan?

Hmm, kalau seandainya Mitsubishi itu punya gue, kok kayaknya gue gak bakal mau hanya sebatas rebagde ya. Perlu ada strategi khusus lain dibelakang layar agar penjualan Nissan—atau setidaknya penjualan kedua merek, Nissan dan Mitsubishi bisa sama-sama moncer.

Kalau di balap namanya ‘Team Order’. Kalau di sepakbola, namanya ‘Sepakbola Gajah atau Match Fixing’. Nah, strategi ini bisa dilancarkan Nissan terhadap Mitsubishi, yah, namanya owner mah bebas lah yah.

Ini bisa jadi simalakama untuk Mitsubishi dan backfire untuk Nissan, meski kalau berhasil, maka kejayaan seperti halnya Avanza-Xenia adalah sebuah keniscayaan.

Tonton video review Toyota Avanza terbaru disini:

Kita tau, sampai kapanpun, Daihatsu Xenia gak akan melebihi Avanza dalam hal apapun. Karena sejak dari pabrik pun, jatah produksinya aja udah ditentukan, kalau Avanza selalu harus lebih banyak dari Xenia.

Nah, gimana kalau strategi itu dilakukan juga oleh Nissan? Tentu yang jadi korban adalah Xpander dong.

Selain karena sudah lebih dulu hadir dan menyicip kue penjualan yang besar, Nissan tentu mau mengembalikan kejayaannya di Indonesia yang udah terseok-seok dalam beberapa tahun terakhir.

Nissan tentu mau Livina kembali berjaya dan diterima oleh pasar, bahkan kalau bisa bersaing juga dengan Avanza-Xenia, meski untuk mewujudkannya harus sedikit mengorbankan Xpander.

Potensi kayak gini bisa kejadian kok. Coba aja lihat gimana Pajero Sport harus tergusur balik lagi ke Thailand karena line produksinya mau dipake Xpander agar gak kelamaan inden.

Itu baru Xpander sendirian, apalagi Mitsubishi juga harus berbagi dengan Livina, pastinya ada salah satu yang harus mengalah.

Bukan gak mungkin, setahun pertama kelahiran Livina terbaru akan penuh konspirasi di balik layar Mitsubishi dan Nissan. Livina akan jadi prioritas dulu, sampai pasar benar-benar udah menerimanya kembali sebagai salah satu pilihan terbaik dari low MPV.

Dengan kondisi seperti itu, bukan gak mungkin lagi kalau bulan madu Xpander akan segera berakhir karena harus mengalah dengan Livina.