Home
/
Health

Waspada, Ini Ciri Remaja Pengguna Narkoba

Waspada, Ini Ciri Remaja Pengguna Narkoba
Ajeng Quamila20 June 2017
Bagikan :

Dilansir dari Kompas, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna narkoba di Indonesia hingga November 2015 mencapai 5,9 juta orang. Kurang lebih 22 persen dari total pengguna narkoba tersebut adalah anak dan remaja usia sekolah.

Penyalahgunaan narkotika sudah bukan lagi fenomena baru di kalangan anak sekolah, dan tampaknya lebih menyebar luas daripada yang mungkin para ahli dan orangtua curigai. Ada bukti statistik bahwa kontak pertama anak dengan narkoba umumnya dimulai saat kelas 6 sampai 8 (usia 12-14 tahun).

Apa yang memicu remaja menjadi pengguna narkoba?

Kebanyakan kontak pertama anak dengan narkoba dimulai dengan penggunaan obat eksperimental dalam situasi sosial.

Beberapa faktor berperan dalam penyalahgunaan narkoba, termasuk masalah keluarga dan pengaruh teman sebaya, kesehatan mental secara keseluruhan, dan riwayat candu di keluarga.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mulai bereksperimen pada usia muda memiliki kesempatan lebih tinggi mengidap kecanduan di kemudian hari. Inilah sebabnya mengapa penting untuk melihat tanda-tanda dari penyalahgunaan zat pada remaja dan dewasa muda awal. Kebanyakan individu mulai menyalahgunakan setidaknya satu substansi sebelum menjadi pecandu utuh.

Ada garis tipis antara penggunaan biasa dengan penyalahgunaan dan kecanduan narkoba. Sangat sedikit pecandu mampu mengenali ketika mereka telah melewati garis itu. Sementara frekuensi atau jumlah obat yang dikonsumsi tidak selalu merupakan penyalahgunaan obat atau kecanduan, kedua hal ini sering dijadikan indikator masalah terkait obat-obatan terlarang.

Kapan orangtua harus waspada?

Tidak ada cara mudah untuk benar-benar mengetahui apakah anak Anda menggunakan narkotika atau alkohol. Banyak tanda dan gejala penyalahgunaan narkotika memiliki karakteristik yang serupa dengan tipikal perilaku remaja pada umumnya. Banyak pula tanda dan gejala peyalahgunaan yang mirip dengan masalah kesehatan mental, misalnya depresi atau gangguan kecemasan.

Menyadari tanda-tanda awal memungkinkan orangtua untuk melakukan intervensi sebelum anak remaja mereka berkembang dari penyalahgunaan menjadi ketergantungan.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda peringatan untuk Anda waspadai:

Tanda fisik dan kesehatan dari pecandu narkoba

  • Mata memerah, pupil yang mengecil atau lebih besar dari normal
  • Mual muntah
  • Pilek tanpa sebab
  • Sering sakit
  • Keluhan mulut sakit, timbul bintik-bintik di sekitar mulut
  • Sakit kepala
  • ‘Mulut kapas’, sering membasahi bibir atau rasa haus berlebihan
  • Depresi
  • Keringat berlebih
  • Luka di kulit atau memar
  • Sering mimisan, yang terkait dengan obat yang dihisap melalui hidung (seperti methamphetamine atau kokain)
  • Perubahan nafsu makan atau pola tidur. Kenaikan atau penurunan berat badan mendadak dan drastis
  • Kejang tanpa riwayat epilepsi
  • Penampilan dan kebersihan pribadi yang menurun: tampak kumal, berantakan, menunjukkan kurangnya kepedulian mengenai penampilan
  • Gangguan koordinasi, cedera/kecelakaan/memar yang mereka tidak mau/bisa beri tahu Anda sebabnya, atau bahkan mereka sendiri tidak tahu penyebabnya
  • Bau aneh yang tercium dari napas, tubuh, atau pakaian
  • Gemetar, tremor, bicara melantur atau tidak dapat dipahami. Koordinasi yang rusak atau tidak stabil
  • Wajah dan pipi memerah
  • Bekas suntikan atau jeratan di lengan atau kaki (bisa disembunyikan dengan memaksa memakai lengan panjang, bahkan di hari yang sangat panas)
  • Luka bakar atau gosong pada jari atau bibir (dari bakaran rokok ganja atau menghisap substansi lainnya)

Tanda perilaku dan psikologis dari pengguna narkoba

  • Membolos sekolah, nilai rapor menurun, sering bermasalah di sekolah
  • Motivasi menurun, baik secara akademik maupun ekstrakurikuler, hobi, olahraga, atau seni
  • Laporan keluhan dari guru atau teman-teman lainnya
  • Kehilangan uang, barang berharga, obat resep, meminjam dan mencuri uang
  • Menutup diri, berdiam diri, mengisolasi, terlibat dalam aktivitas mencurigakan
  • Berontak dengan nilai dan prinsip keluarga
  • Memaksa untuk mendapatkan privasi lebih, mengunci pintu, dan menghindari kontak mata
  • Perubahan mendadak pada hubungannya dengan pacar, teman, tempat bermain favorit, atau hobinya
  • Selalu terlibat dalam masalah (argumen, pertengkaran, kecelakaan, aktivitas ilegal)
  • Rutin menggunakan parfum, pembersih ruangan, atau dupa aromaterapi, untuk menyembunyikan bau asap atau obat-obatan
  • Rutin menggunakan obat tetes mata, untuk menyembunyikan mata merah dan pupil yang membesar
  • Mengertakkan gigi, mengunyak permen karet untuk menyembunyikan bau mulut
  • Peningkatan nafsu makan, atau ngemil lebih sering
  • Selalu pergi di malam hari
  • Mengemudi sembrono
  • Tidak bisa menahan diri
  • Perubahan mood atau ketidakstabilan emosi
  • Perilaku yang menjengkelkan, keras
  • Kikuk dan canggung tidak seperti biasanya, kurang koordinasi dan keseimbangan
  • Murung, menarik diri, tertekan
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Sikap bermusuhan, mudah marah, perilaku tidak kooperatif
  • Menipu atau penuh rahasia
  • Membuat alasan yang tidak ada habisnya
  • Gerakan lesu atau bengong terus menerus
  • Berbicara melantur, cadel, atau sangat cepat, hingga tidak dapat dimengerti
  • Kesulitan untuk fokus
  • Hiperaktif
  • Terlihat sangat takut, paranoid, atau gugup
  • Luar biasa gembira
  • Periode sulit tidur atau energi tinggi, diikuti oleh periode tidur terus menerus
  • Pergi tanpa diketahui keberadaannya dalam waktu yang lama
  • Perubahan sikap dan perilaku secara umum

Penting untuk memperhatikan jika ada beberapa tanda dan gejala yang terjadi di saat yang bersamaan, jika mereka terjadi tiba-tiba, dan jika perilaku tersebut tergolong ekstrem.

Cara bertanya pada anak apakah ia pengguna narkoba

Jika Anda mencurigai adanya perubahan yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba seperti di atas, jangan takut untuk datang langsung dan mengajukan pertanyaan pada anak remaja Anda, seperti “Apakah kamu pernah ditawarkan narkoba?” Jika ya, “Apa yang kamu lakukan?” atau “Apakah kamu telah minum atau menggunakan obat?”

Meskipun tidak ada orangtua yang ingin mendengar “ya” untuk pertanyaan-pertanyaan seperti ini, ada baiknya bersiap untuk itu. Putuskan di awal, bagaimana Anda akan menanggapi jawaban “ya”. Pastikan Anda meyakinkan anak Anda bahwa Anda akan menjaganya, dan Anda hanya ingin yang terbaik untuk hidupnya.

Tentu saja, tidak semua remaja akan mengakui penyalahgunaan narkoba yang ia lakukan, dan “tidak” juga bisa berarti anak Anda membutuhkan bantuan untuk masalah kesehatan mental. Itu sebabnya para ahli sangat menyarankan Anda mempertimbangkan mendapatkan penilaian profesional terhadap kondisi anak Anda dengan dokter anak atau psikolog untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam kasus remaja pengguna narkoba, jangan takut untuk berbuat salah demi kewaspadaan. Bekerja sama dengan orang-orang profesional untuk membantu anak remaja Anda adalah cara terbaik untuk memastikan ia memiliki masa depan yang sehat.

The post Waspada, Ini Ciri Remaja Pengguna Narkoba appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article