Home
/
Digilife

Virus Corona Menyeruak, Belajar Online di China Merebak

Virus Corona Menyeruak, Belajar Online di China Merebak
Susetyo Prihadi05 February 2020
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: South China Morning Post)

Uzone.id - Wabah virus Corona yang membuat aktivitas kota di Wuhan, China nyaris lumpuh, karena takut penyebarannya semakin meluas, tak menyurutkan semangat belajar.

Kementerian Pendidikan China mengeluarkan pernyataan Kamis lalu mendorong sekolah untuk menggunakan platform internet sebagai cara alternatif mengajar siswa di tengah penangguhan semester baru.

Pihak kementerian juga berencana untuk meluncurkan ruang kelas cloud internet nasional pada 17 Februari, menyediakan berbagai bahan pengajaran dan kursus untuk siswa dari kelas satu di sekolah menengah pertama hingga kelas tiga sekolah menengah atas.

Baca juga: Mobile Legends: Bang Bang Bikin Istri Minta Cerai hingga Keluar Ucapan Kotor

Pendidikan online di China sebenarnya bukan hal baru, karena tumbuh 25,7 persen YoY pada tahun 2018 menjadi 251,7 miliar yuan atau USD 35,9 miliar, menurut iResearch Consulting Group.

Bagi beberapa siswa, kesempatan untuk belajar dari rumah memiliki manfaat lain. Xu, yang tinggal di provinsi Zhejiang, biasanya bangun sebelum jam 5:30 pagi di hari-hari sekolah, tetapi sejak memulai kursus online, ia tidur dua jam lebih lama setiap pagi.

“Saya suka pengajaran online karena saya memiliki lebih banyak kebebasan di rumah,” kata Xu, yang memulai kursus sepanjang hari melalui DingTalk, seperti dikutip melalui South China Morning Post.

 Baca juga: Hati-hati, Hacker Manfaatkan Virus Corona untuk Sebar Malware

Namun, pengajaran online memiliki kelemahannya dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. "Motivasi saya untuk belajar lebih kuat ketika teman-teman sekelas saya ada di sekitar saya dan semua bekerja sangat keras," katanya.

Hal yang sama berlaku untuk guru. “Saya dapat melihat siswa membuat catatan dan memberi mereka umpan balik langsung ketika saya mengajar [tatap muka] di sekolah tetapi saya tidak dapat melakukan ini selama kursus online,” kata Xie, yang menambahkan bahwa keterlibatan antara guru dan siswa online “hampir nol".

Beberapa perusahaan pengajar online menawarkan layanan mereka secara gratis selama wabah ini menjangkiti negara tersebut.

populerRelated Article