icon-category Auto

Untung Rugi Nissan Livina Terbaru Lebih Murah atau Lebih Mahal dari Xpander

  • 07 Feb 2019 WIB
Bagikan :

Foto: Ilustrasi - IA Design

Uzone.id - Kabar makin kencang berhembus, kalau konon Nissan Indonesia akan meluncurkan Livina terbaru rasa Xpander dalam waktu dekat. Bisa di Februari ini lho..

Tapi yang mau gue bahas bukan soal kapan peluncurannya, tapi bagaimana nantinya Nissan memposisikan kembarannya Xpander ini.

Sebab, aliansi yang terbina antara Nissan dan Mitsubishi memberikan peluang ‘hemat’ buat Nissan dalam menyuguhkan model baru, tanpa harus riset dan lain sebagainya, tinggal rebadge, alias ganti emblem aja.

Cuma, produk kembar rebadge biasanya ngeri-ngeri sedap dan punya kemungkinan berhasil dan gagalnya 50:50. 

Tonton dulu review first ride Honda PCX Listrik, Power Bank Berwujud Motor:

Apalagi, gak banyak di Indonesia mobil kembar yang sukses, kecuali dua raksasa Toyota dan Daihatsu.

Suzuki Ertiga dan Mazda VX1? Boncos. 

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah, mau dimana Nissan memposisikan si Livina ini, apakah dibawah Xpander atau justru diatas Xpander?

Kenapa? Karena sebagai pendatang baru, dengan track record terakhir yang jeblok penjualannya, tentu gak mudah untuk langsung membalikkan keadaan, meskipun menggunakan ekstrak kesuksesan dari Xpander sekalipun.

Lawan-lawan Nissan Livina pun bukan main-main, selain Xpander sendiri, ada Avanza-Xenia, Ertiga, juga Mobilio. Itu sadis semua.

Karenanya, Nissan sepertinya harus memutar otak untuk memposisikan Livina barunya ini. Setidaknya, selain fitur, ada rentang harga yang menjauhkannya dari kompetisi langsung low MPV.

Untung rugi lebih mahal dan lebih murah dari Xpander

Kita ambil patokan Xpander aja. Sekarang ini jadi low MPV termahal di Indonesia. Nah, kalau Nissan gak mau bertarung langsung, tentu harus memposisikan Livina jadi MPV medium, alias berada diatas Xpander, alias lagi, harganya lebih mahal.

Nissan bisa memberikan gimmick fitur yang lebih melimpah agar bisa menaikkan status Livina, karena mesin kemungkinan besar akan pakai 1.500cc, bukan 1.800cc seperti Livina sebelumnya atau Wuling Cortez.

Tapi pertanyaan besarnya, ada gak orang yang mau belilow MPV yang lebih mahal dari Xpander? 

Nah, paling masuk akal ya mau gak mau Nissan harus memposisikan Livina jadi kayak low MPV kebanyakan, tapi harganya miring macam pabrikan China.

Dengan begitu, harapannya Livina punya posisi tawar lebih sebagai seuah MPV baru, ekstraknya Xpander pula dan udah punya rekam jejak sebagai MPV yang terkenal nyaman.

Apakah dengan lebih murah jadi lebih laku? Bisa iya, meski bisa juga malah enggak, karena tau sendiri gengsinya orang Indonesia, kemahalan komplain, dikasih murah, ogah karena gengsi.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini