Trik Jual Beli Motor Bekas yang Aman dan Cepat
Motor bekas (foto: Uzone)
Uzone.id - Pastinya setiap orang ingin mendapatkan barang bekas dalam kondisi yang baik. Tidak terkecuali ketika membeli motor bekas.
Sebagai pembeli, tentu berharap motor bekas yang telah dibelinya dapat langsung digunakan dan tidak “rewel”. Namun, jika Anda lengah dan kurang cermat dalam memilih tempat jual beli motor bekas, bisa jadi malah harus keluar uang banyak untuk mengganti sejumlah bagian motor dengan suku cadang yang baru.Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika membeli motor bekas;
Mengecek Kelengkapan Surat-Surat
Mengenai surat-surat, calon pembeli harus memastikan adanya faktur pembelian ketika motor tersebut dibeli pemiliknya. Kemudian, kepemilikan dan keaslian Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Lalu perhatikan apakah pajak kendaraan telah dibayar atau STNK tidak dalam keadaan mati.
Jika membeli dari dealer motor bekas, perlu dipastikan kemudahan peminjaman kartu tanda penduduk (KTP) pemilik sebelumnya. Sebab, ketika akan balik nama atau atau perpanjang STNK perlu menyertakan fotokopi KTP pemilik kendaraan yang namanya tercantum pada STNK.
Memeriksa Kondisi Kendaraan
Pegecekan bagian mesin paling mudah dilakukan dengan memperhatikan suaranya. Jika suara yang dikeluarkan mesinnya keras dan berisik, maka ada dua kemungkinan, yakni pistonnya sudah bermasalah atau memang belum diservis. Selain itu, lubang knalpot pastikan dalam keadaan kering. Jika basah, bisa jadi itu karena adanya rembesan oli dari mesin.
Dua hal yang perlu diperhatikan diatas adalah jika Anda sebagai pembeli, lalu bagaimana jika Anda diposisi sebagai penjual?
Sebenarnya proses jual beli motor bekas yang aman dan cepat tidaklah sulit. Anda bisa menjual motor bekas kepada perseorangan maupun meminta bantuan kepada dealer.
Namun, dengan meningkatnya tren jual ataupun beli motor bekas saat ini, membuat Anda harus lebih cermat lagi jika ingin memasuki pasar jual beli motor bekas.
Motor bekas banyak menjadi incaran bukan karena masyarakat tidak mampu membeli motor baru, melainkan karena dianggap sebagai pilihan yang lebih menguntungkan secara finansial karena setiap tahunnya harga motor baru terus naik walaupun secara teknologi dan fitur tidak berubah banyak.