Transaksi QRIS Tembus Rp80,88 Triliun di Januari 2025

Uzone.id – Peralihan tren pembayaran dari tunai ke non-tunai, menjadikan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) jadi ekosistem yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Efisiensi yang ditawarkan kepada pengguna QRIS telah membantu masyarakat dalam bertransaksi keuangan sehari-hari.
Tercatat, transaksi melalui QRIS mencapai Rp80,88 triliun sepanjang Januari 2025. Naik 170,1 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, peningkatan ini didorong oleh bertumbuhnya jumlah pengguna dan merchant.“Volume transaksi pembayaran digital melalui QR Indonesian Standard, QRIS, tetap tumbuh pesat sebesar 170,1 persen year on year (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” ucap Perry Warjiyo, merangkum dari berbagai sumber.
Dari sisi transaksi, pembayaran digital mencapai 3,5 miliar transaksi atau tumbuh 35,3 persen yoy. Untuk volume transaksi pada aplikasi mobile dan transaksi pada internet juga terus menunjukkan peningkatan, masing-masing 29,7 persen yoy dan 19,8 persen yoy.
Sedang dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST ada 338,5 juta transaksi dengan nilai Rp870,9 triliun. Lebih lanjut, dari sisi pengelolaan Rupiah, Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11 persen menjadi Rp1.127,6 triliun pada Januari 2025.
Terbaru, untuk meningkatkan layanan QRIS, BI kini sedang mengembangkan QRIS Tap berbasis Near Field Communication (NFC) untuk moda transportasi. Jadi, pengguna tidak perlu lagi memindai scan barcode QRIS, pengguna hanya perlu mendekatkan smartphone mereka ke mesin pembayaran saat akan membayar.
Awalnya, QRIS Tap direncanakan untuk dirilis pada akhir triwulan pertama 2025, namun kemudian dipercepat menjadi pertengahan Maret.
Cepat atau lambat, seluruh moda transportasi yang beroperasi di Jabodetabek akan terintegrasi dengan metode pembayaran ini
