Tips Aman dari Tukang Tipu Siber yang Manfaatin Momentum Ramadan
Ilustrasi foto: Towfiqu Barbhuaiya/Unsplash
Uzone.id - Ramadan sebentar lagi tiba, modus penipuan baru pun bakal ikut menyusul menyesuaikan.
Seperti benda cair yang fleksibel mengikuti tempatnya, para pelaku phishing juga lentur mengikuti keadaan. Kalau lagi rame soal sesuatu, penjahat siber sigap bikin modus soal itu.Nah, gak heran kalau sebentar lagi banyak modus dan kejahatan siber yang mencatut momen Ramadan 2022.
Apalagi saat menyambut bulan puasa, aktivitas berbelanja online bakal naik pesat. Mulai dari belanja bahan makanan, hampers, outfit untuk tarawih, outfit untuk buka bareng, dan tentunya outfit untuk lebaran.
Cerdiknya, seperti cenayang si pelaku phishing ini pintar mengetahui apa saja yang bakal dilakukan warganet. Seperti aktivitas di atas pun sudah pasti ada dalam agenda para penjahat siber.
Baca juga: Menuju Ruang Siber yang Lebih Aman dengan Product Security Baseline
Dari penjelasan Kaspersky, toko online, bank, dan sistem pembayaran online adalah organisasi yang paling banyak dicontek para phisher.
Menurut penuturan Analisis Kaspersky, halaman phising paling banyak dirancang untuk meniru toko online sekitar 17.61 persen.
Kemudian, diikuti oleh portal Internet global sebesar 17.27 persen, sistem pembayaran 13,11 persen, dan perbankan 11,11 persen.
Tentunya ini harus diwaspadai oleh warga Indonesia mengingat sekitar 87 persen orang Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran seluler bahkan jauh sebelum pandemi terjadi.
“Kami menghimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terutama terhadap pengumuman penjualan dan penawaran menarik yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan telepon,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara Kaspersky.
Baca juga: Tren Ancaman Siber di 2021 dan Prediksinya di 2022
Nah, berikut ada beberapa tips aman untuk menjaga diri dari tukang tipu siber saat Bulan Ramadan.
- Pertama, jangan pernah membuka/nge-klik link yang mencurigakan yang kamu dapat lewat SMS, chat WhatsApp/Telegram, pesan di medsos, atau platform lainnya.
- Kedua, kenali channel resmi bank digital kalian. Penting banget untuk mengenali saluran komunikasi resmi seperti medsos, situs web, email, dan nomor WhatsApp dari bank digital yang kalian pakai.
- Ketiga, jangan lupa untuk aktifkan notifikasi. Cara ini bisa membantu membantu kalian bertindak cepat jika ada keluhan penipuan dari otoritas bank digital yang kalian gunakan.
- Keempat, hindari impulsive buying saat scroll di e-commerce. Lebaran memang perayaan besar, tapi jangan sampai kalian lupa diri dan terkesan ceroboh saat belanja online. Kalau bisa, coba untuk berpikir dua kali sebelum berbelanja online agar terhindar dari risiko penipuan online.
- Kelima, jaga rahasia informasi kalian dan hanya bagikan atau izinkan akses ke informasi Anda dengan pihak ketiga jika dalam keadaan urgent. Ingat ya, jangan pernah bagikan OTP kalian ke siapapun.
- Keenam, siapkan otentikasi dua faktor untuk melindungi akun kalian dari pembajakan akun.
- Terakhir, jangan lupa untuk menggunakan solusi keamanan yang handal.