Tidak Lagi Menggunakan Kantong Plastik, Swalayan di Thailand Memakai Daun Pisang
-
Sampah plastik memang menjadi permasalahan serius sekarang ini. Soalnya, sampah ini sangat susah diurai oleh alam, dan ditambah dengan kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan. Kamu pasti masih inget ketika ada paus yang terdampar di pantai, dan saat dibedah di dalam perutnya ada banyak sampah plastik. Karena itu, beberapa negara mulai mengurangi penggunaan plastik.
Di Bali, toko-toko tidak lagi menyediakan kantongan plastik dan meminta pembeli untuk membawa tas ramah lingkungan dari rumah. Pengurangan plastik juga dilakukan di Chiangmai, Thailand, tepatnya di sebuah pasar swalayan yang bernama Rimping Supermarket. Swalayan ini tidak lagi memakai plastik, namun menggunakan daun pisang segar untuk membungkus produk yang akan dibeli.Pada foto-foto yang beredar, terlihat bunga bawang, mentimun, kangkung, daun bawang, cabai, buncis, kacang panjang, daun bawang, bayam merah, sawi, hingga jahe, dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Daun pisang ini dililitkan di produk-produk tersebut, dan "dikunci" dengan menggunakan lidi kecil. Ada juga yang diikat dengan menggunakan irisan bambu. Jadi, semuanya ramah lingkungan.
Namun, tidak semua produk dikemas dengan menggunakan daun pisang. Sepertinya sih hanya bahan makanan doang yang diperlakukan seperti ini, karena ada juga produk lain yang tetap dibungkus menggunakan plastik atau styrofoam. Tapi, setidaknya supermarket ini sudah berusaha mengurangi penggunaan plastik. Keunikan ini kemudian menjadikan Rimping Supermarket viral di media sosial.
Penutup berupa daun pisang ini menghadirkan pemandangan baru bagi pengunjung. Netizen juga mengapresiasinya sebagai "langkah kecil" demi kehidupan masa depan yang lebih baik. Syukur-syukur kalau swalayan lain meniru hal ini dan mulai membungkus produk sayur dan buah-buahan dengan daun pisang juga, bukan dengan plastik elastis seperti yang selama ini kita lihat.
Selain mengganti plastik dengan daun pisang, ada juga beberapa kebijakan lain yang dibuat oleh Rimping Supermarket untuk menjaga kelestarian alam. Misalnya, mereka menyediakan kantong plastik ramah lingkungan yang bisa hancur dalam waktu 8 bulan saja. Kalau pengunjung ingin memakai kantong plastik biasa, mereka akan membayar Rp 220. Jika tidak memakai, maka uangnya akan didonasikan.
Tidak ada salahnya kalau langkah ini juga diterapkan di Indonesia, apalagi daun pisang di Indonesia tuh melimpah banget. Kalau di pasar tradisional, kamu mungkin menemukan pembungkus daun pisang seperti ini, tapi di supermarket biasa kayaknya nggak ada, deh. Gimana menurutmu? Apakah inovasi ini juga bisa dilakukan oleh supermarket di Indonesia atau tidak?