Home
/
Startup

Telkom HAI Fest 2020: Transformasi Digital Harus Dimulai dengan Inovasi Budaya

Telkom HAI Fest 2020: Transformasi Digital Harus Dimulai dengan Inovasi Budaya
Siti Sarifah02 July 2020
Bagikan :

Uzone.id - Perusahaan rintisan atau startup dianggap mampu mengubah bahkan meningkatkan ekonomi dunia. Dipercaya, kesuksesan sebuah startup berasal dari binaan sebuah perusahaan besar yang menyokongnya.

Misalnya saja GE, IBM, Coke dan perusahaan besar lainnya telah ikut andil dalam mengembangkan startup dari dalam kantor mereka. Maka itu pula yang dilakukan oleh Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar dan terdepan di Indonesia.

Dikatakan EVP Digital and Next Business Telkom, Joddy Hernady saat berbicara di panggung HAI Fest 2020, bahwa perusahaan asal BUMN itu memiliki wadah yang cukup besar untuk menaungi para usaha rintisan yang mau dibina. Mulai dari ide, inkubasi dan akselerasi, hingga menjadikannya sebagai value generation.

"Ekosistem digital dimulai dari People, Planet dan Participation. Di People kami membangun digitalpreneur yang kuta melalui program inkubasi dan membinca ribuan digital talent. Di sini kami punya Amoeba untuk startup internal dan Indigo untuk eksternalnya," kata Joddy di Jakarta.

Joddy Hernady Telkom
Preview

Pembentukan ekosistem pun tak hanya sampai di situ melainkan ke seluruh Indonesia. Sampai saat ini, kata Joddy dalam presentasinya, ada sekira 17 titik creative camp dan 4 pusat kreatif untuk mendukung program inkubasi, mulai dari pra-startup.

Telkom pun membantu membangun ekosistem startup melalui kolaborasi Penta Helix ABCGM. Inisial itu terdiri dari pelibatan institusi mulai dari Akademisi dan institut riset, Bisnis atau korporasi, Komunitas, Pemerintah (Government) dan Media.

Transformasi Digital Melalui Inovasi Budaya
Pesatnya kemajuan teknologi membantu pelaku usaha untuk menuai manfaat ekonomi yang signifikan dalam jangka panjang dengan melakukan tranformasi digital .Menurut sebuah studi, Indonesia berpotensi dapat membuka tingkat pertumbuhan ekonomi selanjutnya hingga US$ 150 miliar pada tahun 2025 melalui digitalisasi.

Salah satu yang gencar dalam melakukan tranformasi digital adalah TelkomGroup. Dalam sesi Digital Transformation Through Innovation Culture, Joddy juga menjelaskan ada dua pilar yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh TelkomGroup.

“Yang pertama adalah Digitization, dimana perusahaan menjadi digitize enterprise untuk mengautomasi semua operasi bisnis dan meningkatkan efisiensi. Yang kedua adalah digitalization, yang bertujuan menumbuhkan bisnis TelkomGroup dengan berinovasi dan berkolaborasi dalam mengembangkan digital connectivity, digital platform, and digital service di Indonesia”, ujarnya.

Namun, beliau mengungkapkan bahwa transformasi digital sebuah bisnis hanya dapat terjadi jika ada inovasi budaya pada orang di dalamnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Aldi Adrian Hartanto selaku VP of Investments - MDI Ventures. Dalam sesinya, ia menjelaskan bagaimana MDI Ventures menaruh orang sebagai aset terbesar dalam bisnisnya.

"Perusahaan itu seperti sebuah kendaraan, yang terpenting adalah pengemudi yang menyetir kendaraan tersebut. Dan ini bukan hanya dari CEO-nya saja, tapi semua orang dalam perusahaan tersebut. Jadi orang dalah kunci dari semua transformasi dan inovasi di perusahaan." kata Aldi.

Puncak acara HAI Fest 2020 ditutup dengan pemberian apresiasi terhadap Top 20 Hack Idea #5 yang terpilih untuk mengikuti inkubasi di AMOEBA HUB. Hack Idea merupakan inisiatif TelkomGroup untuk menumbuhkan budaya berinovasi di lingkungan TelkomGroup dengan memanfaatkan design thinking, experimentation, dan collaboration sebagai wadah berinovasi bagi karyawan TelkomGroup.

TelkomGroup senantiasa menjadi tulang punggung yang kuat dalam mempercepat transformasi digital manusia. Selama 55 tahun berkarya, perusahaan telah, dan akan terus, memainkan peran besarnya dalam memungkinkan perrcepatan ekonomi digital.

"Perkembangan ekonomi digital di Indonesia adalah yang paling cepat di Asia Tenggara. Namun hal ini hanya dapat terjadi karena adanya dukungan infrastruktur digital yang kuat. Selama 55 tahun, kami terus berinovasi untuk dapat mengakselerasi percepatan transformasi digital ekonomi di Indonesia. Kami percaya acara ini dapat menularkan semangat yang sama bagi masyarakat dan Indonesia akan menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi ke level selanjutnya.” tambah Joddy

Mendorong Transformasi Digital lewat HAI Fest 2020
Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar dan terdepan di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) #AlwaysThere sebagai katalis dalam pembangunan infrastruktur digital di Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka merayakan HUT yang ke-55, TelkomGroup mengadakan sebuah perayaan virtual dengan tema "Digital transformation Through Innovation Culture" yang bernama HAI Fest 2020. Perayaan virtual ini berlangsung dari tanggal 30 Juni - 3 Juli 2020, dan diadakan melalui website khusus yang dibangun oleh TelkomGroup dengan segmen acara yang meliputi konferensi, pameran, networking virtual.

Dalam perayaan ini, berbagai praktisi ternama turut bergabung dalam segmen konferensi virtual untuk membahas berbagai topik sepertii digital transformation, digital business, talent development, dan innovation culture. Beberapa tokoh tersebut termasuk Joddy Hernady (EVP Digital and Next Business - Telkom), Aldi Adrian Hartanto (VP of Investments - MDI Ventures), Melisa Irene (Partner - East Ventures), Paul Soegianto, (CSO - Blue Bird), Rinaldi Tjhin (Vice President - Sirclo), Jourdan Kamal - (CEO & Co-Founder MauBelajarApa), Fauzan Feisal (CEO Program Digital Amoeba - Telkom), Irzan Raditya (CEO & Co-Founder - Kata.ai), Harya Putra (Chief Operations Officer Warung Pintar), dan masih banyak lainnya. Acara ini juga turut didukung oleh Amoeba, Indigo, dan MDI Ventures.

Selama 4 hari, perayaan virtual ini berhasil menarik hampir 2000 pengunjung event secara online. Tidak hanya itu, 100 perusahaan juga bergabung dalam virtual expo HAI Fest 2020.

populerRelated Article