Tanpa Subsidi, Polytron Enggan Bikin Motor Listrik di Bawah Rp10 Juta?

Ilman Fachrian selaku Head of Product Polytron EV mengatakan murah atau mahalnya sebuah motor listrik tergantung dari spesifikasi. Menurutnya jika terdapat permintaan dari konsumen, maka pihaknya akan berusaha untuk mewujudkan.
"Murah atau enggak sebenarnya bergantung dari spesifikasi. Ada harga ada barang lah ya, kurang lebih begitu," ujar Ilman di Jakarta, Selasa (21/1)."Namanya juga konsumen ya, kalau lebih murah lebih bagus. Sebenarnya yang seperti itu pasti ada, kita lihat dari titik balance-nya. Pertama dari kualitas, apakah dengan harga seperti itu kita bisa mencapai kualitas yang kita mau. Kalau bisa kenapa enggak?," lanjut Ilman.

Menurutnya jika lebih murah, maka kemungkinan terdapat fitur yang dipangkas dari motor listrik mereka. Ilman pun mengaku belum bisa memberikan kepastian mengenai produk baru ke depan.
"Kedua harus efisien, apakah kebutuhan atau fitur yang ada sekarang bisa kita kurangi. Mungkin bisa bisa kita jawab, beberapa bulan mendatang perkembangannya seperti apa," ungkapnya.
Sayangnya Ilman enggan membeberkan apa yang akan dilakukan Polytron di beberapa bulan ke depan, terutama soal produk baru. Namun pihaknya percaya diri dengan produk motor listrik yang dimiliki saat ini.
"Enggak tahu kalau di studi kita dan RnD punya studi yang menarik untuk ditawarkan, pasti kita tawarkan. Kalau enggak kita juga sudah pede dengan yang kita tawarkan saat ini," pungkasnya.
Perlu diketahui, saat ini Polytron memiliki tiga produk motor listrik yang ditawarkan ke konsumen. Ketiganya adalah Polytron Fox-S yang dibanderol Rp18 jutaan, Fox-R yang dijual Rp20,6 jutaan, dan Fox 500 yang ditawarkan seharga Rp43 jutaan.
