Home
/
Film

Sutradara Last Tango in Paris Tutup Usia

Sutradara Last Tango in Paris Tutup Usia

CNN Indonesia26 November 2018
Bagikan :

Sutradara Bernardo Bertolucci harus berhenti berjuang melawan penyakit kanker pada Senin (26/11). Bertolucci wafat di usianya yang ke-77.

Pria asal Italia ini memang telah bertarung melawan penyakit itu selama lebih dari satu dekade. Bahkan sejak ketidakberhasilan operasi pada 2003 silam, dirinya harus menggunakan bantuan kursi roda untuk mampu bergerak.

Selama masa hidupnya, Bertolucci menjadi figur penting dalam masa baru perfilman Italia. Filmnya yang bertajuk The Last Emperor sukses menjadi film Italia yang masuk ke industri Hollywood.


Gemilang film ini turut mengantarkannya memenangkan sembilan penghargaan Oscar termasuk kategori Best Picture dan Best Director untuk Bertolucci. Tak hanya itu, film ini juga menjadi film pertama yang bertempat di Beijing yang kala itu masih menjadi kota terlarang.

Pria kelahiran Parma ini merupakan anak dari seorang guru dan penulis puisi. Sebelum sukses berdiri dengan kaki sendiri, Bertolucci menjadi asisten pembuat film ternama Pier-Paolo Pasolini. Kemudian pada 1962, ia debut mandiri dalam film La Commare Seca (The Grim Reaper).

Beberapa filmnya yang meraup banyak perhatian masyarakat adalah The Conformist (1970) dan Last Tango in Paris (1972).


Pada 2016 silam, film Last Tango in Paris sempat menuai protes dari aktris utamanya, Maria Schneider. Schneider mempermasalahkan perihal adegan pemerkosaan film ini yang ternyata terjadi secara nyata tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu.

Perihal ini, Bertolucci mengaku bersalah karena tak memberitahu adegan secara rinci kepada para aktor dan aktrisnya. Namun dirinya tak menyesal.

"Untuk memperoleh sesuatu, saya pikir kita harus benar-benar bebas. Saya tak ingin Maria sekadar berakting, saya ingin ia merasakan kemarahan dan dipermalukan," ujar Bertolucci kala itu.

Ia terakhir kali terlibat di kursi sutradara di film Me and You pada 2012 silam. Film ini merupakan hasil adaptasi novel karangan Niccolo Ammaniti.

Berita Terkait

populerRelated Article