Startup RUN System Mau IPO, Incar Rp49,9 Miliar
Foto ilustrasi: dok. investopaper
Uzone.id -- Startup RUN System yang bergerak di bidang solusi ERP (Enterprise Resource Planning) berencana untuk mengembangkan usahanya dan mencari pendanaan lewat pasar modal melalui IPO dengan target dana Rp49,9 miliar.Hal ini terungkap dari penjelasan pihak PT Global Sukses Solusi Tbk (GSS) selaku perusahaan yang menaungi RUN System. Dana IPO yang ditargetkan mencapai Rp49.987.200 diharapkan didapat dari penjualan sekitar 196.800.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nominal Rp4 setiap saham.
Selain itu, jumlah saham tersebut mewakili 20,01 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat senilai Rp230-254 per lembar saham.
Baca juga: RUN System, Startup Jebolan Telkom yang Siap Jadi 'Microsoft' Lokal
“Kami berharap RUN System dapat berkembang lebih besar lagi dan mendapatkan eksposur perusahaan lebih tinggi. Tingkat confidence perusahaan juga kami harap bisa bertambah agar dapat bersaing di pasar regional,” tutur CEO RUN System, Sony Rachmadi Purnomo saat konferensi pers virtual yang digelar pada Jumat (20/8).
Ia melanjutkan, “perusahaan yang menyediakan solusi ERP di Indonesia sebagian besar berasal dari pemain global, seperti SAP dan Oracle. Maka itu kita harus jaga produk lokal ini, dan menjaga momentumnya dengan melakukan IPO.”
Perseroan menjadwalkan masa penawaran awal pada 20-26 Agustus 2021 dengan perkiraan tanggal efektif pada 31 Agustus 2021.
Baca juga: Jadi Platform Lokal, BigBox Pede Bersaing dengan Pemain Asing
Sementara perkiraan masa penawaran umum perdana saham akan berlangsung 2-6 September 2021, dengan tanggal penjatahan pada 6 September. Sedangkan perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 September dan listing pada 8 September 2021.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham PT Global Sukses Solusi Tbk adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Sekuritas Indonesia.
Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, dirinci untuk:
1. Sekitar 74 persen akan digunakan sebagai modal kerja diantaranya yaitu untuk pembiayaan proyek baru, biaya overhead dan operasional.
2. Sekitar 11 persen akan digunakan untuk market acquisition and expansion.
3. Sekitar 10 persen akan digunakan untuk riset dan pengembangan.
4. Sekitar 5 persen akan digunakan untuk belanja modal Perseroan yang meliputi alat kerja dan prasarana diantaranya adalah komputer, server, router server, switchhub manageable, server rak 20U, firewall Fortinet, dan kendaraan operasional.
Didirikan pada 2014, RUN System pertama kali mengikuti program inkubasi startup dari Telkom, Indigo. Setelah lulus dari Indigo, Sony mendekatkan diri ke banyak perusahaan besar untuk menjadi kliennya, menjadikan startup ini sifatnya B2B.
Produk produk Perseroan juga memiliki beberapa keunggulan kompetitif yaitu: Pertama, Produknya memungkinkan untuk dikostumisasi dan dapat menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Kedua, Harga yang kompetitif jika dibandingkan Perusahaan sejenis lainnya dan ketiga, Kualitas after sales service yang baik.
Total aset pada Desember 2020 mencapai Rp38,410 miliar, melonjak dibandingkan aset yang dicatat pada tahun 2019 sebesar Rp6,865 miliar. Perseroan hanya memiliki liabilitas Rp3,415 miliar pada tahun 2020 dari Rp1,000 miliar pada tahun 2019. Sedangkan ekuitas sebesar Rp34,995 miliar pada tahun 2020 dari posisi Rp5,864 miliar pada 2019.
VIDEO: Battle Kamera Galaxy M32 vs. Oppo Reno6