Home
/
Automotive

Solo ke Bekasi, Gak Sampai Rp200 Ribu Pakai Hyundai Kona Electric

Solo ke Bekasi, Gak Sampai Rp200 Ribu Pakai Hyundai Kona Electric

Trisno Heriyanto03 January 2025
Bagikan :

Uzone.id - Salah satu mobil yang kami gunakan pada Electric Holliday kali ini adalah, Hyundai Kona Electric Signature Long Range, untuk menempuh perjalanan dari Bekasi ke Solo dan kembali lagi. Bagaimana rasanya? 

Perjalanan dimulai dari Solo menuju Bekasi. kami mengemudi dengan kecepatan bervariasi antara 80 hingga 100 km/jam, dan sesekali mencapai 150 km/jam di jalan tol yang lengang. Kondisi jalan yang dilalui beragam, mulai dari jalanan datar, tanjakan, hingga turunan, dengan beberapa titik kemacetan. Selama perjalanan, kami memanfaatkan fitur paddle shift untuk mengatur tingkat regenerative braking, yang membantu mengisi ulang baterai saat deselerasi.

Hyundai Kona Electric Signature Long Range dilengkapi dengan baterai berkapasitas 66 kWh, yang menurut klaim pabrikan mampu menempuh jarak hingga 549 km dalam sekali pengisian penuh. 



Motor listriknya menghasilkan tenaga 217 PS dan torsi 255 Nm, memberikan akselerasi yang responsif. Mobil ini juga mendukung pengisian daya cepat (DC fast charging), memungkinkan pengisian baterai hingga 80% dalam waktu sekitar 54 menit. Desainnya yang aerodinamis berkontribusi pada efisiensi energi selama perjalanan.


Preview

Fitur-fitur lain yang mendukung kenyamanan dan keselamatan antara lain, sistem hiburan dengan layar sentuh 10,25 inci yang mendukung Apple CarPlay dan Android Auto, serta paket fitur keselamatan Hyundai SmartSense yang mencakup Forward Collision-Avoidance Assist, Lane Keeping Assist, dan Blind-Spot Collision Warning. Selain itu, terdapat fitur remote start dan climate control yang memungkinkan pengaturan suhu kabin dari jarak jauh melalui aplikasi smartphone.

Setelah sekitar 4 jam perjalanan, kami berhenti di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di KM 229 B, daerah Cirebon, untuk mengisi ulang baterai sebanyak 45 kWh dengan biaya sekitar Rp119.000. Proses pengisian berjalan lancar, dan setelah baterai terisi, kami melanjutkan perjalanan tanpa berhenti hingga tiba di Bekasi. 



Total jarak yang ditempuh adalah 516 km, dengan konsumsi energi rata-rata sekitar 6,6 km/kWh. Dengan tarif pengisian Rp2.500 per kWh, total biaya perjalanan mencapai sekitar Rp195.000, yang lebih hemat dibandingkan biaya bahan bakar kendaraan konvensional untuk jarak yang sama.


Preview

Perjalanan ini memberikan gambaran nyata tentang efisiensi dan keandalan mobil listrik untuk perjalanan jarak jauh. Infrastruktur SPKLU di Indonesia terus berkembang, dengan target penambahan 1.100 unit pada tahun 2025, sehingga total mencapai sekitar 4.300 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik dalam merencanakan perjalanan.

Namun, penting untuk memperhatikan perencanaan rute dan lokasi SPKLU selama perjalanan. Meskipun infrastruktur pengisian daya semakin merata, memastikan ketersediaan SPKLU di sepanjang rute perjalanan adalah langkah penting untuk menghindari kendala di tengah jalan.

Pengalaman mudik dengan Hyundai Kona Electric Signature Long Range ini menunjukkan bahwa mobil listrik dapat menjadi alternatif yang efisien dan ekonomis untuk perjalanan jarak jauh. Dengan biaya perjalanan yang lebih rendah dan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, kendaraan listrik menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan untuk kebutuhan transportasi di masa depan.



Bagi yang tertarik dengan mobil listrik, Hyundai Kona Electric Signature Long Range menawarkan kombinasi antara performa, efisiensi, dan fitur-fitur canggih yang mendukung kenyamanan serta keselamatan selama perjalanan. Dengan harga mulai dari Rp590 juta, mobil ini dapat menjadi pertimbangan bagi mereka yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Selain itu, pemerintah dan pihak terkait terus berupaya meningkatkan ketersediaan SPKLU di berbagai wilayah. PLN, misalnya, menargetkan penambahan SPKLU hingga mencapai rasio ideal seperti di Eropa, yaitu satu SPKLU untuk 17 hingga 20 kendaraan listri. Dengan demikian, kekhawatiran mengenai ketersediaan tempat pengisian daya diharapkan dapat berkurang seiring dengan peningkatan infrastruktur.

Dalam konteks global, peralihan ke kendaraan listrik menjadi tren yang semakin kuat, didorong oleh kesadaran akan pentingnya pengurangan emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Di Indonesia, langkah-langkah menuju elektrifikasi transportasi didukung oleh berbagai insentif dan pengembangan infrastruktur yang terus dilakukan. Itu juga yang melandasi Bremm Journey edisi Electric Holliday kali ini, dimana kami memilih sejumlah mobil elektrik yang layak dipakai untuk berlibur. 

Secara keseluruhan, pengalaman menggunakan Hyundai Kona Electric Signature Long Range untuk perjalanan mudik ini memberikan perspektif baru tentang mobilitas ramah lingkungan. Dengan perencanaan yang baik dan dukungan infrastruktur yang memadai, mobil listrik dapat menjadi solusi transportasi yang efisien, ekonomis, dan berkelanjutan di Indonesia.

Bagi yang mempertimbangkan untuk beralih ke mobil listrik, penting untuk memahami karakteristik dan kebutuhan kendaraan, termasuk jarak tempuh, waktu pengisian, dan ketersediaan SPKLU di area yang sering dikunjungi. Dengan informasi yang tepat, transisi ke kendaraan listrik dapat dilakukan dengan lebih percaya diri dan nyaman. 

Jadi, kapan kalian mau beralih ke mobil listrik?


populerRelated Article