Sidik Jari Ultrasonik Galaxy S10 Super Aman Bak Film Action
(GIF: Hani Nur Fajrina/GIPHY)
Uzone.id -- Dari deretan fitur yang ditonjolkan dari Galaxy S10 seperti kamera, baterai, hingga layar, ada fitur baru juga yang layak disoroti. Namanya Ultrasonic fingerprint.Selama ini konsumen disuguhkan oleh sensor sidik jari yang disematkan di punggung ponsel, tombol Home, atau di bagian samping bodi. Ultrasonic fingerprint beda, gaes.
Fitur itu dibenamkan di bawah layar ponsel. Jadi, pengguna memindai sidik jari dengan meletakkan jari di atas layar ponsel saja. Caranya penerapannya memang mudah, tapi ada hal penting yang layak diketahui mengenai fitur ini.
Sesuai namanya, fitur ini menggunakan teknologi ultrasonik yang dapat membaca pindaian sidik jari dengan sangat cepat.
Baca juga: Perlu Gak sih, Upgrade Ponsel Jadi Galaxy S10?
Dijelaskan oleh Annisa Nurul Maulina selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile Samsung Electronics Indonesia, mekanisme sensor ultrasonik ini berbeda dari pemindai sidik jari on-display pada umumnya.
“Bukan memindai secara 2D lagi, tapi kami membuatnya bisa membaca secara 3D. Sensor ultrasonik ini menggunakan gelombang untuk melakukan identifikasi saat jari menyentuh layar,” ungkap Annisa di Jakarta Pusat, Jumat sore (22/2).
Sederhananya, kalau jari kita menyentuh layar, ada sinyal elektrik dari nadi dan aliran darah yang dihantarkan ke sensor.
“Dari situ, sensor akan merespons dengan memancarkan gelombang deteksi. Setiap lekukan pada kulit bakal dibaca secara detail, ini yang bikin ultrasonik sidik jari Galaxy S10 lebih aman. Kalau di film-film action, teknologi begini sering dipakai untuk keamanan FBI dan mata-mata supaya gak bisa ditiru,” ucap Annisa sembari berkelakar.
Baca juga: Satu Dekade Inovasi Samsung Galaxy
Poin lain ditambahkan oleh Lucky Sebastian selaku pemerhati teknologi dan pendiri komunitas penggemar gadget terbesar di Indonesia, Gadtorade.
Selain kecanggihan mekanisme sidik jari ultrasonik Galaxy S10, ada bukti lain dari tingkat keamanan ponsel ini.
“Karena sensor ini membaca gelombang dari pindaian sidik jari secara 3D, maka agar terbaca harus betul-betul ada nadi dan aliran darah. Kalau ingin memindai sidik jari dari orang yang sudah meninggal, tentu gak akan bisa. Wong gak ada darah yang ngalir,” ujarnya, sembari tertawa kecil.
Ketika tim Uzone.id mencoba fitur ini, cara memindai sidik jarinya tak berbeda dari fingerprint scanner pada umumnya. Pengguna harus memindai secara pelan-pelan sampai terbaca semua.
Setelah berhasil tersimpan, saatnya mencoba untuk membuka ponsel dengan sidik jari. Baru meletakkan jari di atas layar, ponsel Galaxy S10 langsung terbuka kuncinya. Kecepatannya terbilang cepat banget.