Setelah Line Today, Giliran Line VOOM Pamit dari Indonesia
Uzone.id — Aplikasi perpesanan Line kembali menutup salah satu fitur mereka di Indonesia. Setelah menutup Line Today, Line kini akan menutup fitur VOOM di Indonesia dan beberapa negara lainnya mulai 14 Februari 2025 mendatang.
Kabar ini dibagikan pihak perusahaan pada Jumat, (10/01) lalu dan saat ini pengumuman tersebut sudah mulai terlihat di aplikasi Line untuk semua pengguna.“LINE VOOM tidak akan tersedia lagi di negara/wilayah Anda per tanggal 14 Februari 2025," tulis pihak LINE dalam pengumumannya.
Mereka melanjutkan, “Seluruh data termasuk pos yang disertakan di arsip Anda akan dihapus secara permanen dari server kami."
Aplikasi asal Korea Selatan ini akan menghapus layanan VOOM dari seluruh negara, kecuali Jepang, Taiwan, dan Thailand. Konten-konten yang diarsipkan oleh pengguna akan segera dihapus pada 29 Mei 2025 dan pengguna diminta untuk menyimpan semua unggahan, video hingga foto agar tidak kehilangan data.
LINE menyarankan pengguna untuk mengunduh arsip konten tersebut lewat Line VOOM backup atau pengguna bisa klik link satu ini.
Pengguna bisa mengajukan permintaan pada konten yang diarsipkan mulai 10 Januari hingga 13 Februari, sedangkan pengunduhan kontennya dapat dilakukan hingga 6 Maret 2025 nanti.
Jika konten-konten di VOOM tak diarsipkan maka konten akan hilang secara permanen dan pengguna akan kehilangan data mereka.
Line VOOM sendiri adalah sebuah fitur di aplikasi LINE yang memungkinkan pengguna untuk memposting foto, video dan menontonnya. Di aplikasi media sosial, fitur ini mirip dengan timeline yang berisi postingan foto dan video pendek.
Line VOOM menampilkan konten yang diunggah oleh pengguna yang diikuti, seperti teks, foto, video, dan stiker. Sebelumnya, Line VOOM adalah bagian dari Line Timeline namun diubah menjadi platform yang fokus pada video.
Penutupan VOOM bukan yang pertama dilakukan oleh Line, aplikasi ini juga telah menutup layanan kurasi berita Line TODAY pada 2022 lalu di Indonesia karena perubahan strategi bisnis.
Kala itu, Line sendiri mengaku akan mengembangkan diri ke teknologi-teknologi baru, mulai dari teknologi keuangan atau fintech, AI, blockchain, dan NFT. Pengembangan ini merupakan salah satu perubahan teknologi dan strategi bisnis yang dilakukan oleh Line.
Tidak disebutkan apakah penutupan VOOM juga menjadi bagian dari perubahan teknologi dan strategi bisnis di tahun ini karena Line sendiri tak menyebut alasan dibalik penutupan layanan tersebut.
Line sendiri sempat berjaya di tanah air dan banyak digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi. Saat ini, pengguna Line di Indonesia masih terbilang banyak, sayangnya tidak sepopuler dulu dan tersalip oleh popularitas WhatsApp.
Related Article