Sejarah Toyota 'Hardtop', SUV Ikonik Penantang Jeep Willys
Uzone.id - Siapa yang gak tau Toyota Land Cruiser seri 40 yang biasa dikenal dengan Toyota 'Hardtop'? SUV ikonik ini awalnya dirancang saat perang untuk menantang Jeep Willys.
Toyota 'Hardtop' juga sudah identik dengan mobil arogan di Indonesia jauh sebelum ada Toyota Fortuner maupun Mitsubishi Pajero Sport.Kini mobil Hardtop masih banyak digandrungi pecinta mobil tua namun masih banyak diburu dan harga jualnya pun ghaib alias suka-suka yang mau jual.
Di Indonesia, nama Hardtop digunakan untuk menyebut mobil Toyota Land Cruiser FJ40 lawas.
Disebut Hardtop karena atapnya menggunakan bahan keras, meskipun ada pula varian yang menggunakan bahan kanvas yang bisa dibuka-tutup dengan mudah.
Masuknya mobil Hardtop ke Indonesia berawal dari kunjungan pejabat militer Indonesia ke Jepang pada 1960. Jepang saat itu menggunakan Toyota Land Cruiser FJ40 sebagai kendaraan militer.
Pemerintah tertarik mengimpornya dan menggunakannya sebagai kendaraan operasional Pasukan Tjakrabirawa (sekarang Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres).
Di Indonesia, akhirnya mobil militer ini diproduksi di pabrik dalam negeri dan bisa digunakan untuk masyarakat umum.
Dilansir dari situs Toyota UK Magazine, sejarah awal munculnya Land Cruiser di Jepang adalah ketika terjadi perang antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Toyota yang sudah lama memasok truk untuk Jepang diminta untuk menyediakan kendaraan roda empat dengan spesifikasi serupa 'Jeep' Willys. Namun, perakitannya harus menggunakan bahan baku dalam negeri.
Prototipe pertama mobil ini diperkenalkan pada Januari 1951. Mobil ini dikembangkan dan dikenal dengan sebutan Toyota Jeep BJ (mesin berkode B).
Menjadikan Jeep Willys sebagai panutan, membuat Hardtop juga setangguh mobil perang Amerika tersebut. Dalam uji kemampuan, mobil ini sukses menakliukkan Gunung Fuji.
Pada 1954, nama Toyota Jeep BJ diganti dengan Land Cruiser. Mobil ini semakin populer dan diekspor ke berbagai negara.
Generasi kedua Land Cruiser (seri 20) kemudian diluncurkan. Berbagai perubahan dilakukan karena mobil ini sudah disesuaikan untuk keperluan masyarakat sipil.
Bahkan pada 1955, Toyota meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan mesin berkode F yang bertenaga 23 persen lebih besar.
Pada 1960, generasi ketiga (seri 40) Land Cruiser diluncurkan dan penjualannya pun meroket. Di Indonesia, ada dua varian yang dijual, FJ40 bermesin bensin dan BJ40 bermesin diesel.
Jepang lalu menghentikan produksi Land Cruiser seri 40 pada 1986. Meski demikian, masih muncul Land Cruiser seri-seri selanjutnya.
Bahkan kini terdapat seri 300 dengan varian VX-R dan GR-S dengan bentuk SUV. Namun, tentunya seri ini sudah tak lagi disebut Hardtop.