Sejarah Lahirnya Helm, Dipacu Tingginya Angka Kematian Saat Bekendara
Helm, benda yang wajib digunakan oleh pengendara motor, tidak serta-merta hadir tanpa alasan. Ada sejarah kelam yang melibatkan banyak nyawa melayang karena kelapaan piranti keselamatn yang satu ini.
Terbuat dari bahan keras layaknya kevlar untuk melindungi seluruh organ vital di bagian kepala. Teknologi keselamatan ini sendiri kehadirannya belum genap satu abad di dunia ini. Berikut beberapa kejadian penting yang memacu kelahiran pelindung kepala yang satu ini.1935
Sedikit menoleh ke belakang soal lahirnya helm-helm canggih yang ada saat ini, pada tahun 1935 ada kecelakaan fatal yang dialami oleh seorang pria asal Inggris yang bernama T.E Lawrence atau yang terkenal dengan nama Lawrence of Arabia.
Pada saat itu, ia tengah mengendarai sepeda motornya Brough Superior SS100. Insiden tersebut bermula pada saat ia melitasi jalanan yang menukik, yang meghalangi pandangannya saat ada anak-anak yang bersepada di jalanan itu. Niat hati untuk menghindari anak-anak yang sedang bersepada, secara reflek Lawrence membanting setir dan terlempar dari kendaraanya.
Belum ada helm pada saat itu, sehingga kepalanya tidak terlindungi oleh lapisan apapun. Praktis, Lawrence mendapat luka yang cukup serius dibagian kepala yang membuat dirinya koma selama enam hari. Setelah enam hari koma, Lawrence dinyatakan meninggal dunia.
Huge Crains selaku dokter bedah saraf yang menangani Lawrence langsung memulai penelitian mengenai kasus cedera kepala dan sejumlah insiden yang membuat para pengendara kendaraan roda dua kehilangan nyawa saat berkendara.
Enam tahun Crains mengumpulkan data-data mengenai kecelakaan para pengendara sepeda motor. Hingga akhirnya tahun 1941 Crains memaprakan laporan pertamanya, yang diterbitkan di British Medical Journal dengan judul 'Head Injuries in Motorcyclist—the importance of the crash helmet'.
1931-1953
Dalam periode ini ada dua pabrikan motor yang saling berebut tahta sebagai produsen sepeda motor tercepat. Mereka adalah Harley Davidson dan Indian Motorcucles. Tanpa disadari persaingan ini juga memacu angka kematian akibat kecelakaan dalam berkendara juga ikut meningkat.
1941
Berdasar data dari Sutori, Crains memiliki banyak hambatan ketika melakukan penelitian tentang keselamatan berkendara dengan sepeda motor.
Hambatan terjadi karena Crains tidak dapat menemukan banyak pengendara yang menggunakan helm pada saat berkendara. Padahal ini sangat ia butuhkan untuk mengetahui seberapa signifikan jumlah nyawa yang hilang kalau semua pengendara menggunakan helm sebagai standar keselamatan mereka.
Sampai akhirnya, bulan November tahun yang sama, Angkatan Darat Inggris seakan memberi titik terang. Setelah kehilangan dua personel mereka dalam waktu seminggu karena kecelakaan saat mengendarai sepeda motor, mereka mengeluarkan perintah agar semua pengendara untuk mengenakan helm yang terbuat dari gabus ataupun karet.
1953
Meningkatnya industri sepeda motor berkecapatan tinggi, turut memacu kenaikan angka kematian akibat kecelakaan dalam berkendara. Berdasar fenomena itu, C.F Lombard, seorang professor dari University of South Carolina, membuat gebrakan dengan merancang helm sebagai salah satu piranti keselamatan. Benda ini dikhususkan untuk pengendara yang menunggangi motor dengan kecepatan tinggi.
Di bagian luar, helm ini disemati dengan cangkang yang keras dan dilapisi dengan dua lalpisan halus di dalamnya. Lapisan pertama diperuntukkan untuk kenyamanan dan lapisan selanjutnya untuk menyerap dampak dari tabrakan. Penemuan ini merupakan batu loncatan untuk lahirnya helm pengendara motor.
Setelah Lombard menemukan ini, banyak perusahaan yang muncul dan mulai membuat helm. Selang satu tahun kemudian, Roy Ritcher mengembenagkan helm Bell 500.
1957
Banyaknya produsen-produsen yang mulai mengembangkan helm. Salah satu perusahaan pengujian helm yang terkenal, Snell Memorial Foundation juga berdiri pada tahun ini.
Perusahaan ini bergerak di bidang pengujian kualitas helm yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pengujian yang lengkap. Pada saat itu, seluruh helm berkualitas tinggi memiliki stiker Snell yang berarti sudah lolos tes pengujian kualitas dari helm itu sendiri.
1961
Meski ada bukti jelas menyoal penggunaan helm pada saat berkendara dapat mengurangi risiko kehilangan nyawa, dan imbauan kepada seluruh pengendara juga sudah digalakkan, namun belum ada satu negara pun yang menetapkan aturan penggunaan helm bagi pengendara sepeda motordalam Undang-Undang mereka.
Karena tidak diwajibkan, banyak orang yang menghindari penggunaan helm. Hal ini dikarenakan memakai helm membuat beberapa pengendara merasa penampilan mereka terganggu, sederhananya memakai helm dianggap, "tidak keren".
Sampai akhirnya, pada 1 Januari 1961 hukum menggunakan helm untuk pesepeda motor ditetapkan di Australia.
1966
Amerika Serikat pun terdorong untuk mengambil langkah ini. Mereka menjadi negara setelah Australia yang membentuk aturan untuk wajib mengenakan helm bagi para pengguna sepeda motor.
Undang-Undang tentang keselamatan jalan raya yang diperkenalkan ini, berlaku di semua negara-negara bagian di Amerika Serikat .
Aturan ini pun cukup tegas ditrapkan. Bila didapatkan ada negara-negara bagian yang tidak mematuhi Undang-Undang ini, maka akan ada sanksi berupa penyetopan dana utuk pembangunan dan pemeliharaan jalan raya.
Langkah ini berlanjut dengan langkah American National Safety Standard untuk membuat standar bagi helm sepeda motor di tahun yang sama. Hal ini dianggap sangat penting untuk memenuhi standar kinerja para manufaktur helm agar dapat berjalan dengan baik.
1971
Bell mengembangkan helm sepeda motor full face dan helm sepeda motor off-road pertama. Tiga tahun setelahnya, Departmen Perhubungan AS mewajibkan seluruh produsen helm untuk mematuhi standar manufaktur yang disetujui oleh Department Perhubungan itu sendiri.
2012-2015
Meski semakin hari produsen pembuat helm makin banyak, popularitas helm sebagai atribut keselamatan saat berkendara nyatanya masih menunjukan penurunan. Tidak heran kalau ratio kematian yang disebabkan karena cedera di bagian kepala terus meningkat setiap harinya.
Pabrikan-pabrikan helm pun mulai memutar otak untuk mendorong para pengguna sepeda motor agar mau menggunakan pengaman kepala ini. Tahun 2014, teknologi navigasi pun disematkan yang memacu lahirnya helm dengan tampilan GPS.
Meski begitu rasanya orang-orang harus lebih menyadari lagi pentingnya menggunakan helm saat berkendara dan seberapa vital benda ini memegang peran dalam menyelamatkan nyawa seseorang.