SATRIA-1 Sukses Masuk Orbit, Siap Sebar Internet ke Wilayah 3T
Uzone.id – Satelit Nusantara Tiga (SATRIA-1) sukses memasuki orbit Geostasioner di posisi 146 derajat Bujur Timur pada 30 Oktober 2023. Lokasi ini tepat di atas Papua dengan ketinggian lebih dari 36.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
Dengan mengorbitnya SATRIA-1, satelit ini akan bersiap menghubungkan titik-titik layanan publik serta meningkatkan konektivitas layanan publik di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), serta mengatasi kesenjangan akses broadband internet di Indonesia.“Kehadiran SATRIA-1 akan meningkatkan konektivitas layanan publik dan layanan pemerintah, termasuk di daerah 3T, yang tentunya akan mengakselerasi terwujudnya visi BAKTI Kominfo menjembatani kesenjangan digital untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” ungkap Direktur Utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Fadhilah Mathar dalam keterangannya yang diterima Uzone.id.
Secara rinci, SATRIA-1 mengemban tugas mengkoneksikan titik-titik layanan publik yang terdiri dari sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
“Secara bertahap, SATRIA-1 akan mengurangi kesenjangan akses broadband internet yang disebabkan oleh ragam kondisi geografis dan kondisi masyarakat Indonesia yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan terestrial,” lanjut Fadhilah.
Dari penjelasan Fadhilah, upaya BAKTI saat ini adalah turut mempercepat penyediaan remote terminal ground segment di lokasi-lokasi layanan publik yang nantinya akan diintegrasikan dengan space segment SATRIA-1.
Pihak BAKTI sendiri telah menerima dan memverifikasi lokasi-lokasi yang akan menerima akses internet kepada kementerian atau pemerintah daerah terkait.
Lebih lanjut, untuk sampai pada tahap operasi penuh pada akhir Desember 2023, SATRIA-1 diproyeksikan akan menjalani tahapan selanjutnya, yakni sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas Bumi.
“SATRIA-1 akan menjalani tahapan In-Orbit Testing (IOT) pada awal November untuk memeriksa performa satelit terutama untuk subsistem payload. Setelah itu, SATRIA-1 akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan ujicoba end-to-end agar siap beroperasi,” pungkas Fadhilah.
Diketahui, terkait kesiapan ruas Bumi, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.
Demikian pula kegiatan OSAT (on-site acceptance test) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkan. OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi. Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM.
Saat ini terdapat 10 stasiun Bumi yang tersebar di seluruh Indonesia, berikut rinciannya:
- GW01 Batam, Kepulauan Riau
- GW02 Cikarang, Jawa Barat
- GW03 Pontianak, Kalimantan Barat
- GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- GW05 Tarakan, Kalimantan Utara
- GW06 Manado, Sulawesi Utara
- GW07 Kupang, NTT
- GW08 Ambon, Maluku
- GW10 Timika, Papua
- GW11 Jayapura, Papua