Satelit Satria-1 dan Ribuan BTS 4G Beroperasi, Cover Wilayah 3T RI
Foto: Peluncuran satelit Satria-1 (Dok. Uzone.id)
Uzone.id – Satelit Satria-1 yang diluncurkan pada Juni lalu akan segera beroperasi di penghujung tahun 2023. Hingga saat ini, satelit terbesar di Asia ini sudah mencapai orbit, tepatnya di atas pulau Papua.
Uji coba pun telah dilaksanakan beberapa waktu lalu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melihat apakah jaringan internet yang dipancarkan sudah bisa digunakan atau tidak.Setelah melalui serangkaian percobaan dan persiapan, Presiden Joko Widodo akan secara langsung meresmikan pengoperasian Stasiun Bumi Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 dan Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G BAKTI.
Stasiun bumi ini akan diresmikan di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Terdapat 11 stasiun bumi Satria-1 yang akan diresmikan secara serentak oleh Jokowi hari ini, yakni di Manado, Timika, Manokwari, Jayapura, Kupang, Pontianak, Ambon, Tarakan, Banjarmasin, Batam dan Cikarang.
“Presiden Joko Widodo besok akan meresmikan pengoperasian Satelit Bumi Satria-1 serta 4.988 BTS 4G yang telah rampung dibangun BAKTI Kominfo di daerah tertinggal, terdepan, terluar,” ujar Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, Rabu, (28/12).
Sementara itu, Direktur Utama BAKTI Kemkominfo, Fadhilah Mathar menjelaskan kalau Satria-1 akan mulai beroperasi dan menjangkau fasilitas layanan publik mulai akhir tahun ini. Sebelumnya, Satria-1 ditargetkan akan beroperasi pada 29 Desember 2023, dan kemungkinan target ini akan terealisasi.
“Satria-1 juga mulai beroperasi dan menjangkau fasilitas layanan publik mulai akhir tahun ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Pengoperasian Satria-1 diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menopang layanan akses internet 37 ribu titik dengan kecepatan hingga sekitar 5 Mbps.”
Sementara itu, peresmian 4.988 BTS akan dilakukan di Desa Bowombaru Utara, Kecamatan Melonguane Timur, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Peresmian ini juga akan secara serentak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia melalui video jarak jauh.
Pembangunan BTS 4G BAKTI dilakukan secara 2 tahap semenjak tahun 2020 lalu dengan total pembangunan BTS di 1.682 lokasi. Kemudian di 2021, pembangunan tahap kedua dilakukan di 5.618 lokasi.
Per 26 Desember kemarin, BTS 4G yang dibangun pada tahap pertama secara keseluruhan sudah on-air. Sementara dari 5.618 BTS yang dibangun di tahap kedua, sebanyak 4.990 lokasi sudah on-air dan 628 lokasi masih belum on-air karena beberapa alasan. Rencananya Kominfo akan menggandeng Kementerian Dalam Negeri untuk menyelesaikan proyek ini.
“Sejumlah 628 lokasi belum on-air, mayoritas diakibatkan karena status kahar keamanan di Papua dan kesulitan mobilisasi material ke lokasi,” kata Budi Arie.
Pembangunan proyek BTS 4G BAKTI ini berfokus pada wilayah 3T dengan 76 persen cakupannya berada di timur Indonesia, yakni Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Dengan peresmian stasiun bumi Satria-1 dan BTS 4G di wilayah 3T, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan Dirut BAKTI Fadhilah Mathar berharap masyarakat di wilayah tersebut bisa mendapat akses secara optimal.
“Dengan adanya akses internet, pelayanan publik yang dilakukan pemerintah pun diharapkan dapat lebih optimal menjangkau masyarakat. Semoga masyarakat di daerah 3T dapat merasakan manfaat dari beroperasinya BTS, sehingga tidak ada lagi kesenjangan digital di Tanah Air,” kata Budi Arie.