Sampah Plastik Sepanjang Satu Kilometer Cemari Kali Bahagia
Tak seindah namanya, tumpukan sampah sepanjang satu kilometer mencemari aliran Kali Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Terpantau pada Minggu (28/7), kotoran di Kali Bahagia Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, itu didominasi sampah domestik, seperti plastik dan styrofoam.
Salah seorang warga yang tinggal dekat lokasi tumpukan sampah Kali Bahagia, Ghozali (55) mengatakan sampah-sampah itu awalnya datang dari hulu sungai dan menumpuk.
"Ada sekitar 1 kilometer tumpukannya. Kemarin-kemarin enggak begini, baru sebulan terkahir aja," kata Ghozali.
Dia menjelaskan, Kali Bahagia membentang di pemukiman warga, hulunya berada di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai, Kota Bekasi, Perumahan Sektor 5, Perumahan Graha Persada Sentosa, dan beberapa perkampungan.
"Dari hulunya ada Pasar Marakas, banyak orang jualan di sana kemungkinan semua buang sampah di kali, saya mah yang tinggal deket kali enggak mau salahin siapa-siapa, biar kesadaran sendiri aja," ujarnya.
Sungai itu juga melintasi beberapa wilayah, seperti Kelurahan Bahagia dan Desa Babelan Kota di Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Kelurahan Kaliabang Tengah di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, serta hilirnya berada di Desa Setia Asih di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
"Baru ini aja paling parah, dulu emang sering ada sampah, tapi kadang saya yang tinggal deket kali suka dorong sampahnya. Nah, sekarang sudah enggak bisa didorong, sudah telalu padat numpuk makin banyak," katanya.
Ghozali khawatir kondisi makin parah jika berlarut-larut dibiarkan.
Dia berharap pemerintah kelurahan, baik dari Kota maupun Kabupaten Bekasi cepat bertindak.
"Kalau bisa diangkut pakai alat berat, soalnya sudah numpuk kaya gini sudah susah, saya pengen tahu dari masing-masing kelurahan bisa enggak gerakin masyarakat supaya kerja bakti bersihin sampah, tindak tegas yang buang sampah di kali," kata dia.
Tumpukan sampah seakan menjadi pertanyaan terhadap pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang menyebut terjadi penurunan sebanyak 1 persen sampah plastik atau sekitar 630 ribu ton pada 2018 lalu di Indonesia.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati menyebut penurunan sampah plastik hingga 1 persen itu diambil tahun 2016, yang mana saat itu tumpukan sampah plastik mencapai 16 persen.
Ia mengatakan turunnya jumlah sampah plastik hasil dari kampanye lingkungan yang masif.
"Di Indonesia ketika tahun 2016 sampah plastiknya itu sekitar 16 persen, turun menjadi 15 persen tahun 2018. Turun satu persen itu artinya pengurangan sampah plastik sebesar 630 ribu ton, jadi lumayan walaupun cuma satu persen," kata Vivien kepada awak media di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (28/7).
Lebih lanjut kata Vivien, guna mengurangi sampah plastik di Indonesia, KLHK sendiri telah lama menggalangkan program "Bank Sampah". Program ini dibentuk untuk menerima sampah plastik yang dapat didaur ulang lalu diperjualbelikan sehingga masyarakat juga mendapat keuntungan.