Home
/
Telco

Sah Merger, Indosat-Tri Siap Dukung Transformasi Digital 

Sah Merger, Indosat-Tri Siap Dukung Transformasi Digital 
Hani Nur Fajrina09 November 2021
Bagikan :

Foto ilustrasi: Uzone.id

Uzone.id -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi mengesahkan konsolidasi atau penggabungan perusahaan Hutchison 3 Indonesia (H3I) dan Indosat pada Senin, 8 November 2021. Kedua operator seluler ini pun membeberkan beberapa hal yang akan mereka lakukan ke depannya.

Usai merger, Indosat dan Tri menghasilkan nama baru, yakni Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Pengesahan dari Kominfo ini diikuti oleh beberapa syarat dari tim evaluasi yang mewajibkan IOH untuk mengembalikan pita frekuensi 5MHz dalam kurun satu tahun.

“Kami akan mempelajari lebih lanjut hasil evaluasi penggabungan usaha dari Kominfo dan akan terus berkoordinasi erat dengan pihak Kominfo untuk langkah selanjutnya,” ungkap SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang melalui pernyataannya yang diterima Uzone.id, Selasa (9/11).

Steve juga mengaku, IOH akan berkomitmen untuk menjadi pendukung kuat visi transformasi digital pemerintah Indonesia dan upaya dalam mengembangkan masyarakat dan ekonomi digital.

“Kombinasi spektrum milik kedua perusahaan diatur untuk memperluas jangkauan jaringan, meningkatkan kapasitas, dan mendukung penyediaan produk dan layanan seluler digital berkualitas oleh perusahaan untuk semua bisnis, industri, dan konsumen, serta agenda transformasi digital,” lanjutnya.

Baca juga: 2 Tombol 'Growing' untuk Startup: IPO atau Merger?

Senada, President Director dan CEO H3I, Cliff Woo juga mengatakan bahwa perusahaan akan melakukan evaluasi mengenai dampak dari ketentuan yang telah diumumkan Kominfo tersebut. Yang jelas, pihaknya akan berperan dalam transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi.

“Sinergi IOH ini akan memberikan Indonesia jaringan dengan jangkauan, kapasitas, dan kecepatan yang akan berkembang lebih cepat, serta mendorong inovasi produk yang menyediakan pengalaman digital terbaik untuk semua pelanggan di berbagai pelosok Indonesia,” tutur Woo.

Seperti diketahui, aksi merger ini menandakan CK Hutchison mengakuisisi 50 persen kepemilikan saham di Ooredoo Asia dengan menukarkan 21,8 persen kepemilikannya di Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dengan 3,3 persen saham di Ooredoo Asia.

Baca juga: Tri-Indosat Merger, Ini 3 Syarat dari Kominfo

Induk perusahaan tersebut juga akan mengakuisisi tambahan 16,7 persen saham dari Grup Ooredoo dengan imbalan uang tunai sebesar USD387 juta atau sekitar Rp5,5 triliun.

Setelah transaksi, para pihak masing-masing akan memiliki 50 persen saham Ooredoo Asia, yang diubah namanya menjadi Ooredoo Hutchison Asia, yang akan mempertahankan 65,6 persen kepemilikan saham pengendali di perusahaan hasil merger.

Sementara pemerintah Indonesia memegang 9,6 persen kepemilikan saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memegang 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lain memegang sekitar 14 persen.

populerRelated Article