Review Samsung Galaxy Z Flip4: Disempurnakan, Harganya Murah Pula
Uzone.id - Harus diakui, Samsung merupakan brand yang memimpin segmen smartphone lipat untuk saat ini. Dua seri andalannya rutin diluncurkan tiap tahun, Fold dan Flip. Seri terbaru yang diperkenalkannya adalah Samsung Galaxy Z Flip4, yang kebetulan sudah kami jadikan sebagai daily driver selama beberapa pekan.
Oke-oke, Samsung Galaxy Z Flip4 yang kami review memang sangat mirip dengan Galaxy Z Flip3. Rasanya seperti menggunakan smartphone yang sama dengan ‘jeroan’ yang berbeda.Walau dari luar tampaknya mirip, tapi di bagian dalam smartphone ini menyimpan banyak upgrade. Seharusnya sih, pengguna Galaxy Z Flip3 bakal tergoda dengan sejumlah kelebihan yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy Z Flip4.
Gak usah panjang lebar deh, berikut ini ulasan lengkap khas tim Uzone.id dalam review Samsung Galaxy Z Flip4. Kalian wajib tahu kelebihan dan kekurangan ponsel ini sebelum membeli Samsung Galaxy Z Flip4, Uzoners!
Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Fold4
Desain kian sempurna
Pada awalnya, kami nyinyirin desain Samsung Galaxy Z Flip4 yang sangat mirip dengan pendahulunya. Namun setelah beberapa waktu, kami baru sadar kalau Samsung lebih fokus pada penyempurnaan desain, ketimbang membawa ubahan yang belum tentu bagus dan pas untuk smartphone ini.
Kalian ingat seri Samsung Galaxy S8 Series dan Galaxy S9 Series? Desain keduanya mirip, namun di Galaxy S9 Series, Samsung menyempurnakannya dengan membawa pilihan warna baru sampai build quality yang lebih tangguh.
Inilah yang terjadi pada Samsung Galaxy Z Flip4. Ponsel ini lebih tahan banting dari sebelumnya berkat material aluminium yang lebih kuat dan penggunaan panel kaca berlapis Gorilla Glass Victus+ yang tahan gores.
Sadar atau tidak, ukuran engsel di Galaxy Z Flip4 sebenarnya sedikit lebih kecil dari sebelumnya. Kendati demikian, Samsung sudah meningkatkan mekanisme engsel dan daya tahannya.
Dari pengujian internal Samsung, engsel ini masih berfungsi dengan baik walau sudah melewati 200.000 siklus buka-tutup. Sama seperti sebelumnya, engsel Samsung Galaxy Z Flip4 pun bisa dibuka dalam sudut tertentu, Flex Mode misalnya.
Lainnya, smartphone lipat ini juga sudah tahan air berkat rating IPX8. Namun sayang, Flip4 tidak tahan debu lantaran masih ada gap atau jarak antara layar bagian atas dan bawah saat dilipat, terutama di bagian tengahnya.
Secara tampilan, Samsung Galaxy Z Flip4 juga semakin enak dipandang. Ada beberapa warna, dengan hero color-nya adalah Bora Purple yang terinspirasi dari boyband asal Korea Selatan, BTS.
Menemani Bora Purple, ada Graphite berkelir hitam yang tegas, Pink Gold yang feminim dan Blue yang pas disandingkan dengan fashion apapun.
Baca juga: Review Xiaomi 12 Lite
Selain warna standar, Samsung turut menyediakan Bespoke Edition dengan 75 kombinasi warna yang dapat dipilih pengguna. Edisi ini cuma tersedia secara online, sehingga pengguna bisa dengan bebas memilih warna perangkat sesuka hati melalui situs resmi Samsung.
Warna-warna yang bisa dipilih mencakup bagian panel kamera belakang, bingkai serta engsel dan panel bawah dari smartphone. Cuma di Indonesia, warnanya terbatas dan tak memungkinkan pengguna untuk memilih warna sesuai keinginan mereka.
Ada 5 warna Bespoke Edition untuk Samsung Galaxy Z Flip4, yakni Merah-Putih, Gold/Yellow/White, Black/Khaki/Khaki, Silver/White/White dan Silver/Navy/Navy.
Adapun membahas berbagai sisi smartphone ini, di bagian atas terdapat satu mikrofon. Kemudian di bawahnya ada sepasang mikrofon lainnya yang disandingkan dengan port USB-C dan speaker.
Di kiri, ada SIM tray. Sementara di kanan ada tombol volume dan power. Nah, tombol power ini bertugas juga sebagai sensor sidik jari konvensional. Responnya lumayan oke, dan mudah dijangkau oleh jempol kanan juga.
Layar bezel-less, rasanya masih sama
Samsung Galaxy Z Flip4 punya dua layar, di mana layar utama yang bisa dilipat berada di bagian dalam. Adapun untuk ukurannya, masih sama dengan Samsung Galaxy Z Flip3.
Layar bagian luarnya berjenis Super AMOLED berukuran 1,9 inci dengan resolusi 512 x 260 pikse. Refresh rate-nya 60Hz, standar-strandar saja.
Meski begitu, layar ini punya penambahan fitur baru, seperti bisa menampilkan gambar khusus, GIF dan video dengan durasi 15 detik sebesar 100 MB maksimal.
Kemudian, pengguna bisa menaruh widget, termasuk opsi panggilan cepat hingga tiga kontak favorit. Lewat layar di luar, Samsung Galaxy Z Flip4 juga bisa dijadikan remote bagi perangkat pintar di rumah melalui aplikasi SmartThings. Pengaturan lainnya bisa diakses di sini, semisal Bluetooth dan Airplane Mode.
Layar bagian dalamnya pun terasa serupa. Masih menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X dengan ukuran 6,7 inci dan beresolusi Full HD+. Aspek rasionya 22:9 yang sinematik, mendukung refresh rate 120Hz, HDR10+ dan intensitas cahaya layar (peak) sampai 1.200 nits.
Baca juga: Review Infinix Note 12
Dua perbedaan kasat mata yang mungkin tak disadari ada di Galaxy Z Flip4. Pertama, ukuran bezel-nya yang semakin tipis, sehingga membuat ponsel ini sebenarnya terlihat lebih pendek dari Z Flip3. Kedua, layar ini dilengkapi dengan fitur Adaptive Refresh Rate dari 1Hz sampai 120Hz yang hemat daya.
Refresh rate terendah 1Hz digunakan untuk gambar yang statis atau saat ponsel berada di mode standby. Tujuannya tentu saja untuk penghematan baterai.
Dari pengujian yang kami lakukan dengan mengaktifkan tampilan refresh rate via Developer Options, indikator 60Hz muncul pada aplikasi yang tidak mendukung refresh rate tinggi. Beberapa video juga ditampilkan di frekuensi ini, sementara refresh rate 120Hz sebagian besarnya ditayangkan saat kami bermain game dan aplikasi mendukung.
OneUI 4.1.1 yang smooth dan enak digunakan
Posisi UI berbasis Android yang favorit banget buat dipakai sehari-hari memang OneUI deh. OneUI 4.1.1 terbaru berbasis Android 12 di Samsung Galaxy Z Flip4 juga nyaman banget dioperasikan.
Sistem operasi terbaru Samsung ini terasa fluid dan lancar. Tampilannya pun bersih dengan glance Google News yang sudah disesuaikan dengan topik favorit pengguna. Sementara untuk ketersediaan widget, bar notifikasi, app drawer sampai recent apps, kurang lebih tampilannya sama.
Ada satu fitur menarik yang tersedia di One UI 4.1.1, yaitu Smart Widgets. Fitur ini menggabungkan beberapa widget dalam satu kesatuan, sehingga menggunakan lebih sedikit ruang pada layar.
Seperti ColorOS buatan Oppo, ada fitur bernama Color Palettes yang memungkinkan pengguna menyesuaikan warna UI berdasarkan wallpaper yang mereka atur. Kalau mau, ada empat opsi warna standar yang tersedia, kalian bisa memilihnya sesuai keinginan.
Baca juga: 5 Upgrade di Samsung Galaxy Z Flip4
Big deals dari OneUI 4.1.1 di smartphone lipat ini adalah kemampuannya untuk multitasking dan pengaturan Flex Mode. Fitur Flex Mode membagi aplikasi dengan menempatkan konten utama di atas dan bagian untuk berinteraksi di bawah layar. Fitur ini memanfaatkan kebolehan layar fleksibel Galaxy Z Flip4 yang bisa diatur pada posisi 75 derajat sampai 115 derajat.
Beberapa aplikasi yang mendukung Flex Mode antara lain, YouTube, Gallery, Calendar, dan beberapa aplikasi bawaan lainnya. Sistem OneUI 4.1.1 juga bisa ‘memaksa’ aplikasi pihak ketiga agar dapat mengikuti Flex Mode melalui pengaturan khusus.
Performa luar biasa dengan Snapdragon 8+ Gen 1
Samsung Galaxy Z Flip4 merupakan smartphone pertama di Indonesia dengan prosesor Snapdragon 8+ Gen 1. Di atas kertas, kencangnya prosesor ini sudah pasti di atas Snapdragon 8 Gen 1.
Prosesor ini merupakan penyempurnaan dari Snapdragon 8 Gen 1. Arsitekturnya 4nm dari TSMC yang diklaim lebih adem, kencang dan hemat daya.
Chipset tersebut terdiri dari tiga kluster dengan core utama memiliki kecepatan 3,2 GHz yang lebih cepat ketimbang Snapdragon 8 Gen 1 berkecepatan 3 GHz. Malah, dua kluster lainnya juga lebih cepat dari seri sebelumnya.
SoC (system on chip) ini dipasangkan dengan RAM 8 GB, memori internal 128 GB, 256 GB dan opsi baru 512 GB yang lebih luas. Cuma, tetap tak ada slot microSD pada smartphone ini.
Dari pengujian kami menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark, skornya ‘hanya’ 935 ribuan poin saja. Nilai ini jauh di bawah ponsel dengan chipset serupa yang sempat kami coba dengan skor mencapai 1 jutaan poin. Malah, skornya pun berada di bawah ponsel dengan Snapdragon 8 Gen 1 yang juga pernah kami coba.
Kami rasa, sistem operasi One UI 4.1.1 berbasis Android 12 di smartphone ini memang diset agar ‘tak terlalu ngegas’. Alasannya, untuk menjaga ponsel tidak overheat lantaran Samsung memang tidak menyertakan sistem pendingin proper untuk Galaxy Z Flip4.
Baca juga: Alasan Samsung Galaxy Z Flip4 Cocok Buat Kreator Konten
Hal ini juga terbukti dari pengujian lainnya yang kami lakukan dengan aplikasi PCMark. Skor yang diraihnya mencapai 14.194 poin, termasuk tertinggi untuk sekarang ini.
Tapi yang menarik di sini, grafik performa ponsel yang cenderung naik turun dan berada pada clock-speed yang rendah, terutama pada simulasi tugas ringan yang dijalankan.
Satu yang jadi catatan kami, ponsel ini kurang pas buat dipakai bermain game. Layarnya terlampau panjang dan sedikit lebih kecil dibandingkan smartphone Android pada umumnya.
Layarnya yang fleksibel dan tipis juga bikin kami cukup was-was buat main game AAA yang berat, apalagi FPS atau MOBA yang punya kontrol intens di layar, walau sebenarnya fine-fine saja bermain game di ponsel ini.
Baterai efisien, walau kapasitasnya ‘mungil’
Kinerja Samsung Galaxy Z Flip4 yang tetap kencang namun efisien ini berdampak pada daya tahan baterai. Masih dari PCMark, Samsung Galaxy Z Flip4 meraih screen on-time 10 jam 27 menit yang terbilang tinggi untuk ponsel dengan baterai 3.700 mAh.
Sementara saat digunakan sehari-hari, ponsel ini tetap aktif selama jam kerja dari pukul 09:00 WIB sampai 17:00 WIB dengan baterai tersisa sekitar 20 persen.
Adapun untuk kecepatan ngecasnya, Samsung Galaxy Z Flip4 sudah didukung oleh fast charging 25W dan wireless charging 15W. Dari pengujian yang kami lakukan, mengisi daya dari 5 sampai 50 persen membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Sementara 5 persen hingga penuh, perlu waktu 78 menit. Selama proses charging berlangsung, ponsel dalam keadaan menyala dan terhubung ke jaringan WiFi.
Konfigurasi kamera sama
Konfigurasi kamera dari Samsung Galaxy Z Flip4 masih sama dengan seri yang lalu. Kamera utamanya menggunakan sensor 12MP yang sama dengan Samsung Galaxy S21, S21+ dan S21 FE.
Sensornya cukup besar dengan ukuran 1/1.76” dengan besaran piksel mencapai 1.8µm. Dengan sensor yang lebih baik, Samsung mengklaim kalau kamera utama Galaxy Z Flip4 dapat menangkap 65 persen cahaya lebih banyak saat pengambilan foto malam.
Samsung pun menaruh fitur Auto FPS agar video yang diambil saat malam hari terlihat lebih terang dengan warna natural. Terlebih, kamera ini sudah didukung OIS atau optical image stabilization dan EIS atau electronic image stabilization.
Kamera ultrawide-nya sama dengan Z Flip3, yakni 12MP dan tanpa fitur autofokus. Sedangkan di bagian dalam, Samsung masih belum menerapkan teknologi in-display camera. Pabrikan asal Korea Selatan itu tetap mengusung kamera 10MP yang sama dengan Galaxy Z Flip3.
Baca juga: Kelebihan Kamera Samsung Galaxy Z Flip4
Dua fitur bawaan yang begitu menarik adalah menampilkan viewfinder kamera di layar bagian luar, sehingga pengguna bisa melakukan selfie menggunakan kamera belakang. Pengambilan foto juga bisa dilakukan walau ponsel pada posisi dilipat.
Caranya, dengan menekan dua kali tombol power. Otomatis, kamera utama akan bekerja dengan tampilan real-time di layar sekunder Galaxy Z Flip4. Pengguna pun masih bisa melakukan selfie dengan kamera utama dengan aspek rasio yang beragam, mulai dari 1:1, 4:3, 16:9 sampai 22:9.
Fitur lainnya, lagi-lagi adalah Flex Mode yang memudahkan pengguna mengambil foto wefie atau selfie tanpa bantuan tripod. Tinggal melambaikan tangan ke arah kamera, timer 5 detik bakal langsung menyala.
Berbicara soal kualitasnya, kamera Samsung Galaxy Z Flip4 bolehlah disamakan dengan kualitas ponsel flagship pada umumnya. Kombinasi hardware dan software pencitraan racikan Samsung, bikin kualitas foto yang diambil oleh masing-masing kamera berkualitas tinggi.
Warnanya bagus, detailnya tajam, minim noise pula. Menangkap momen di siang hari atau malam hari, bukan jadi masalah buat ketiga kamera smartphone lipat Samsung ini.
Hasil kamera dari Samsung Galaxy Z Flip4:
Kesimpulan
Sulit untuk membandingkannya dengan smartphone Android lainnya, karena ponsel lipat yang benar-benar siap dan ramah di kantong, sejauh ini baru Samsung Galaxy Z Flip4 saja.
Samsung menjualnya dengan harga mulai Rp13,9 jutaan saja di Indonesia.Murah? Menurut kami ini adalah harga yang adil, dan termasuk worth it untuk jadi ponsel incaran di tahun ini.
Walau desainnya masih serupa dengan generasi terdahulu, tapi secara kualitas beda banget. Materialnya lebih tangguh, mekanisme dan daya tahan engselnya pun lebih kuat dari sebelumnya.
Dapur pacu smartphone ini juga terbilang ngegas dan efisien di setiap skenario penggunaan. Ditambah dengan kualitas layarnya yang menakjubkan buat nonton film ataupun sekadar menikmati konten di media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan Twitter.
Daya tahan baterai dan kecepatan ngecasnya juga patut untuk diapresiasi, lantaran lebih baik dari generasi sebelumnya.
Sektor kamera pun tak ada cela. Kualitasnya top markotop, baik video maupun foto yang diambil di berbagai skenario. Mau siang atau malam, dengan atau tanpa tripod, selfie cepat, semuanya bisa dilakukan oleh smartphone lipat Samsung ini.
Namun ada beberapa catatan yang harus ditambal Samsung untuk generasi selanjutnya. Pertama, celah ketika ponsel dilipat masih tergolong besar. Gap ini khawatir jadi ‘sarang debu’ atau partikel tajam yang membahayakan layar maupun engselnya.
Sejalan dengan itu, tak ada rating anti debu pun harus jadi perhatian. Ponsel ini dipersiapkan buat ngonten, tapi gak membebaskan pengguna untuk mengambil konten di segala tempat.
Secara overall, kami menyukai Samsung Galaxy Z Flip4 ini. Samsung berhasil menyempurnakan smartphone ini ketimbang generasi sebelumnya.