Home
/
Automotive

Review Royal Enfield Shotgun 650: Motor Nyaman Tapi Berat!

Review Royal Enfield Shotgun 650: Motor Nyaman Tapi Berat!

Royal Enfield Shotgun 650 (Foto: Brian)

Brian Priambudi24 October 2024
Bagikan :

Uzone.id - Royal Enfield Shotgun 650 menjadi senjata baru merek asal Inggris tersebut yang meluncur sejak GIIAS 2024 kemarin. Motor ini menawarkan mesin kelas menengan dengan gaya yang retro dan mudah untuk dikustomisasi.

Royal Enfield Indonesia pun memberikan kesempatan Uzone.id untuk mencicipi tunggangan baru mereka. Berikut hasil review dari moge retro besutan Royal Enfield.

Desain yang mudah dicustom

Secara garis besar desain, Royal Enfield Shotgun 650 memang cukup fleksibel untuk dimodifikasi custom. Hal ini dikarenakan komponen jok belakang bisa dilepas dan pasang secara mudah alias knock-down.

Jika dilihat secara keseluruhan, motor ini punya gaya sebuah roadster. Sehingga cocok untuk diubah-ubah entah menjadi chopper, bobber, atau dikustom sesuai dengan karakter pengguna.

Preview

Kesan retro memang sudah menempel kuat di produk-produk Royal Enfield, termasuk Shotgun 650 ini. Mulai dari lampu utama yang berbentuk bulat, memberikan ciri khas retro meskipun menggunakan pencahayaan LED yang memberikan instrumen modern.

Bukan cuma lampu utama saja yang bulat, bentuk spion, lampu sein, panelmeter, hingga lampu rem juga di desain bulat. Ditambah lagi bentuk tangki model teardrop menjadi sebuah ciri khas sebuah motor retro.

Namun dibagian kaki-kaki, dibuat sedikit lebih sporty dengan menggunakan suspensi upside down di bagian depan. Pelek yang digunakan oleh Royal Enfield Shotgun 650 juga model cast wheel dengan bentuk palang seperti huruf X.

Peleknya pun memiliki ukuran yang belang yakni 18 inci di depan dan 17 inci di belakang. Dengan ukuran tersebut, memang menjadi sebuah ciri khas sebuah motor roadster, chopper, dan bobber.

Preview

Performa mesin lama

Di atas kertas, Royal Enfield Shotgun 650 memiliki mesin yang cukup besar. Meskipun cukup besar, tetapi Royal Enfield Shotgun 650 menggunakan mesin yang terbilang cukup lama. Mesinnya mengandalkan dapur pacu dari The Twins yakni Interceptpor dan Continental GT yang sudah melantai di Indonesia sejak 2019 lalu.

Mesin ini mengandalkan kapasitas 647,95 cc, 2-silinder segaris, 4-tak, SOHC, berpendingin udara dan oil cooler. Dengan spesifikasi tersebut, mesinnya mampu menghasilkan tenaga 47 dk di 7.250 rpm dan torsi 52,3 Nm di 5.650 rpm.

Impresi mesin tersebut memang cukup bertenaga, namun tidak sebesar motor-motor 650 cc yang memiliki genre sport dengan teknologi modern. Untuk mencapai 100 km/jam memang cukup cepat namun masih membutuhkan percepatan ketiga untuk bisa mencapainya.

Tenaga yang dikeluarkan pun cukup linear, sehingga membuat pemula yang menggunakan moge tidak terlalu kaget dengan akselerasinya. Namun mesin ini dirasa cukup panas, terutama ketika menembus jalanan Jakarta meskipun tidak terlalu macet. Hal ini dikarenakan Royal Enfield Shotgun 650 belum menggunakan radiator alias masih pendingin udara dengan oil cooler.

Tenaga yang dirasa tidak terlalu besar itu juga dikarenakan bobot motor yang cukup berat. Secara total dengan diisi 90 persen bahan bakar dan oli, motor ini memiliki bobot hingga 240 kilogram.

Soal posisi berkendara di atas Royal Enfield Shotgun 650 terbilang cukup santai. Bagian kaki sedikit maju ke depan dan setang yang tidak terlalu menunduk.

Hanya saja radius putar ban depan terbilang cukup sedikit, sehingga sulit untuk bermanuver menyalip di kemacetan. Terutama ketika ingin pindah jalur di antara mobil-mobil, berkendara di jalan yang sempit, dan putar balik.

Sayangnya, Royal Enfield Shotgun 650 tidak menyediakan Multi Information Display yang mencakup konsumsi bahan bakar. Sehingga tidak diketahui berapa jarak tempuh yang dapat dicapai dalam 1 liter bensin.

Namun selama pengetesan, dirasa motor ini cukup irit karena saat diisi bensin Pertamax hanya Rp50 ribu, cukup digunakan selama dua hari untuk pulang pergi rumah kantor dengan jarak sekitar 15 kilometer.

Preview

Kesimpulan

Royal Enfield Shotgun 650 memang menjadi opsi yang lebih murah dari Super Meteor 650 yang diluncurkan oleh merek asal Inggris tersebut terlebih dahulu. Motor ini masih cocok untuk digunakan harian bagi yang menyukai gaya retro.

Ditambah lagi motor ini bisa dimodifikasi dengan lebih mudah dibandingkan Super Meteor 650. Mengingat basis bentuknya, sangat memungkinkan untuk diubah menjadi sebuah chopper, bobber, atau sesuai dengan keinginan penggunanya.

populerRelated Article