Review Huawei MateBook X Pro: Berasa Pakai MacBook Pro
Uzone.id - Saat Huawei merilis MateBook X Pro, apalagi dengan harga Rp32,9 jutaan untuk varian tertingginya, saya langsung menaruh ekspektasi tinggi. Minimal, dengan spesifikasi yang diusung Huawei MateBook X Pro, banyak pekerjaan yang harusnya bisa dijalankan dengan lancar tanpa kendala.
Makanya, ketika menerima laptop ini di meja redaksi Uzone.id, saya langsung tertarik untuk menggunakannya sebagai daily driver, sekaligus mengulasnya secara mendalam.Well, sekarang saya sudah menggunakannya selama kurang lebih dua minggu. Dalam kesempatan kali ini, saya akan membagikan review dari Huawei MateBook X Pro kepada kalian, Uzoners.
Adapun unit review yang saya gunakan merupakan versi tertinggi dengan prosesor Intel Core i7-1260P dengan RAM 16 GB dan penyimpanan internal 1 TB. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca juga: Review Realme Pad Mini: Tablet Pertama Realme yang Mengesankan
Desain mirip MacBook Pro
Produknya Apple memang sering dijadikan sebagai inspirasi desain dari perusahaan teknologi lain ketika meluncurkan perangkat barunya. Huawei MateBook X Pro misalnya, sekilas laptop ini mirip dengan Apple MacBook Pro (2021).
Desain dari laptop terbaru Huawei ini bukan terinspirasi lagi sih, tapi emang beneran ‘meniru’ konsep dari laptop flagship Apple tersebut. Mulai dari posisi speaker, bentuk touchpad, desain engsel, sampai bezel bawah layar dan penempatan logonya, mirip lho!
Yang paling kentara sih posisi speaker ya. Bentuknya dan posisinya mirip banget dengan MacBook Pro. Speaker vertikal yang ditempatkan pada sisi kanan dan kiri keyboard dengan panjang yang juga hampir serupa.
Kemudian touchpad yang luasnya juga mirip-mirip. Teksturnya pun sama, lho! Menariknya, di tepian bawah touchpad ada lekukan yang juga menyerupai MacBook Pro.
Desain engsel sampai bezel bagian bawah layar, memang kudu melihatnya secara seksama. Kalau saja warna Huawei MateBook X Pro yang saya review ini berwarna silver, pasti bakal kelihatan mirip banget.
Pertanyaannya, apakah desain yang mirip berarti jelek? Sebenarnya ada dua perspektif menurut saya. Pertama, dibuatnya produk yang mirip perangkat teknologi populer di pasar, mengangkat derajat produk itu sendiri.
Setidaknya membuat anggapan di tengah-tengah konsumen tentang “Produsen di luar Apple pun bisa bikin laptop yang kece, ringkas dan punya desain simple.”
Tapi negatifnya, sekaligus menjadi perspektif kedua, miripnya Huawei MateBook X Pro dengan MacBook Pro membuat Huawei seperti ‘kehilangan arah’ soal merancang produk yang menarik minat pasar.
Harus diakui, MateBook D Series malah terlihat lebih menarik ketimbang MateBook X Pro. Laptop tersebut punya daya tarik sendiri yang benar-benar dibuat oleh Huawei, seperti desain bezel-less dengan keyboard full-sized, plus kamera yang tersembunyi di bawah keyboard.
Baca juga: Review: Performa Poco C40, Cukup Kuat dan Baterai Tahan Seharian
Build quality solid
Sasis Huawei MateBook X Pro terbuat dari material aluminium yang solid. Dengan material yang tangguh dan berkualitas tinggi, otomatis build quality laptop ini juga jempolan.
Gak seperti laptop murah di pasaran, MateBook X Pro terasa padat dan tak murahan. Ciri khas laptop mahal memang melekat pada Huawei MateBook X Pro berkat bahan utama aluminium yang digunakannya.
Kendati material utamanya aluminium solid, bobotnya terbilang enteng dan enak buat dibawa kemana-mana lho. Secara dimensi, laptop ini punya berat 1,26 kg saja dengan ketebalan 221 mm.
Huawei MateBook X Pro juga punya kelir warna yang sedikit berbeda, dan dilapisi oleh tekstur yang halus. Warnanya Ink Blue yang memperlihatkan warna biru gelap dengan tekstur matte yang halus.
Baca juga: Review Oppo Reno8 5G: Performanya Bikin Kagum, Tapi 'Over Price'
Keyboard dan touchpad gak nyaman
Cuma sayangnya, tekstur ini tak tahan terhadap jejak sidik jari. Belum lagi keyboard-nya yang kualitasnya 180 derajat ketimbang sasisnya.
Keyboard ini terasa seperti menggunakan plastik murahan yang kurang nyaman buat ditekan. Mudah kotor pula akibat jejak sidik jari yang menempel, dan cukup sulit untuk dibersihkan.
Keycaps-nya juga licin dengan jarak antar keycaps yang kurang pas, membuat saya sering mengalami kesalahan pengetikan saat bekerja.
Posisi mengetik pun tak ergonomis, lantaran letak keyboard yang datar. Tak seperti Asus, Acer dan merek lainnya yang punya desain dengan engsel terangkat beberapa derajat agar posisi mengetik jauh lebih nyaman.
Touchpad dari Huawei MateBook X Pro pun licin dan tak enak buat diketuk. Seringkali, maksud ingin drag & drop file, ehh malah fungsi lain yang aktif.
Sering juga ingin menyorot tulisan dan memindahkannya ke dokumen lain, malah posisi tulisannya yang berubah karena jari 'terpleset'. Kadang juga, niat mau scrolling saja, touchpad malah menampilkan menu popup ‘klik kanan’.
Baca juga: Review: Acer Aspire Vero NatGeo, Laptop Daur Ulang yang Pas Buat Kerja
Cuma ada USB-C
Huawei MateBook X Pro gak ramah buat orang yang masih ngandelin USB-A ataupun card reader. Sama sekali gak ada port penting tersebut di laptop ini.
Kalau RJ45 sih saya maklumi, karena secara form factor laptop ini memang tipis dan tidak dimungkinkan untuk menyematkannya secara langsung di dalam bodi.
Cuma ada dua USB-C dengan Thunderbolt 4 di bagian kiri, dua USB-C biasa di sisi kanan dan jack audio 3,5mm. Untuk pengecasan, pengguna bisa memakai port USB-C menggunakan charger bawaan atau smartphone.
Tapi untung saja, Huawei menyediakan dongle khusus dalam paket penjualan. Dongle tersebut menyediakan RJ45 dan USB-A.
Perihal konektivitas, laptop ini sudah mendukung Bluetooth 5.2 dan WiFi 6E.
Baca juga: Review: ViewSonic M1 Mini Plus, Proyektor Mini untuk Kerjaan dan Hiburan
Layar berkualitas tinggi, audio memuaskan
Layar jadi salah satu sektor favorit selama menggunakan dan review Huawei MateBook X Pro. Memang masih IPS LCD, kendati sudah banyak laptop di rentang harga Rp30 jutaan yang mengusung layar AMOLED.
Tapi IPS di Huawei MateBook X Pro kualitasnya gak kaleng-kaleng. Panel berukuran 14,2 inci ini punya resolusi 3K atau 3.120 x 2.080 piksel dengan kerapatan piksel 264ppi.
Resolusi yang tinggi dipadupadankan dengan refresh rate 90Hz yang begitu mulus. Belum lagi cakupan 1,07 miliar warna dengan kontras 1500:1 dari layarnya yang bikin eye-orgasm.
Nonton video HDR pun bukan jadi masalah serius. Layar Huawei MateBook X Pro sudah mengantongi sertifikat VESA DisplayHDR 400 yang berarti bisa menayangkan konten HDR hingga 400 nits.
Belum beres kemampuannya. Layar laptop tersebut sudah mendukung warna gamut DCI-P3, sRGB, layar sentuh multi-touch sampai 10 titik dan pastinya fitur Night Light buat kenyamanan mata.
Bak smartphone masa kini, layar Huawei MateBook X Pro sudah mendukung fitur auto brightness. Fitur ini membantu banget, terutama buat pekerja mobile yang suasana kerjanya kadang berubah-ubah.
Gak usah repot-repot mengatur level cahaya layar, biarkan saja sistem mengatur intensitasnya sesuai kondisi cahaya sekitar pengguna.
Walau posisi speaker-nya mirip seperti MacBook Pro, ternyata keluaran audionya gak malu-maluin. Suara yang dihasilkan terdengar bulat dan tak pecah, walau volume diset maksimal.
Audionya juga terdengar surround, baik saat mendengarkan musik ataupun nonton video dan film berkualitas tinggi.
Di sisi mikrofon, laptop ini pun punya fitur untuk mereduksi noise di latar belakang. Jadi, ketika rapat online, suara kita yang diterima pendengar bisa lebih jernih dan jelas.
Baca juga: Review Vivo X80 Pro: Gampang Panas, Kamera Bikin Takjub
OS dan fitur
Langsung sistem operasi Windows 11 Home bisa kalian gunakan ketika membeli laptop ini. Gak usah update OS dari Windows 10 atau install OS baru karena posisinya DOS, pokoknya tinggal pakai dan bekerja.
Berbicara soal fitur, Huawei menyematkan beberapa fitur bawaan rancangan sendiri untuk meningkatkan produktivitas pengguna, sekaligus menambah experience ketika menggunakan perangkat ekosistem Huawei.
Huawei PC Manager, aplikasi bawaan yang terletak di Taskbar untuk melihat informasi Clipboard (data yang sempat di-copy-paste), Documents untuk mengakses file secara cepat, hingga rekomendasi berita melalui menu News.
Menariknya, ada fitur AI Search untuk mencari banyak hal yang mencakup folder, file, informasi di internet dan lain sebagainya.
Lalu fitur lainnya seperti Huawei Control Panel. Nah kalau ini, salah satu fitur utama dari Huawei MateBook X Pro. Ibaratnya, fitur tersebut membawa peran sentral dari sebagian besar fitur unggulan laptop ini.
Lewat fitur ini, pengguna bisa menghubungkan smartphone atau tablet Huawei melalui Multi Screen Collaboration, Fitur-fitur lain seperti Huawei Share hingga Multi-Device Files juga bisa diakses melalui Control Panel.
Melakukan screenshot atau screen recording, jadi tugas yang begitu simple dengan Control Panel. Tinggal tekan saja menunya, pilih fiturnya, dan jalankan tugasnya. Semudah itu.
Dengan ini juga, pengaturan touchpad, kualitas speaker dan mikrofon (termasuk mengaktifkan AI Noise Reduction), hingga menyesuaikan kualitas layar, kamera, bisa dilakukan melalui Huawei Control Panel.
Secara fitur, laptop ini begitu lengkap. Apalagi, kalau kalian punya perangkat bermerek Huawei yang begitu mudah disambungkan ke laptop ini.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Flip4: Disempurnakan, Harganya Murah Pula
Performa sudah pasti memuaskan
Huawei MateBook X Pro yang saya review merupakan versi dengan spesifikasi tertinggi. Laptop ini menggunakan prosesor Intel Core 12th Gen P-Series, tepatnya Intel Core i7-1260P dengan clock-speed 2,1 GHz.
Intel Core i7-1260P terdiri dari 4x performance core, 8x efficiency core dan 16 threads. Kartu grafisnya menggunakan Intel Iris Xe G7, tanpa dukungan GPU discrete. Tapi tenang, perpaduan CPU dan GPU ini masih proper untuk bermain game ringan ataupun editing video maupun foto menggunakan aplikasi yang ringan.
Cuma cukup disayangkan, RAM Huawei MateBook X Pro memang luas dengan kapasitas 16 GB. Hanya saja, tipenya bukan LPDDR5, melainkan LPDDR4X. Padahal di atas kertas, Intel Core 12th Gen sudah mendukung penggunaan RAM LPDDR5.
Sementara untuk penyimpanan internalnya, 1 TB berjenis NVMe PCIe SSD. Terus bagaimana soal kinerjanya?
Untuk mengetahuinya, saya menggunakan beberapa aplikasi benchmark, termasuk Crystal Disk Mark untuk menakar kemampuan dari penyimpanan internal laptop ini.
Menggunakan tes Geekbench 4, Huawei MateBook X Pro mendapatkan skor 7.734 poin untuk pengujian single-core dan 38.699 poin untuk multi-core. Poin yang begitu tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan prosesor Intel Core i7-1165G7 edisi sebelumnya.
Sementara untuk pengujian kartu grafis menggunakan OpenCL, nilainya 63.851 poin. Juga, skor yang sangat memuaskan untuk sebuah laptop yang tipis.
Tes lainnya menggunakan PCMark 10. Huawei MateBook X Pro meraih skor 5.591 poin. Dari pengujian begitu terlihat, laptop ini cocok buat para kreator konten, lantaran memperoleh nilai pada simulasi Digital Content Creation yang lumayan tinggi.
Simulasi ini menjalankan beberapa tugas, mulai dari editing foto dan video hingga melakukan rendering. Sementara untuk simulasi lainnya, Huawei MateBook X Pro pun tak kalah ngegas.
SSD PCIe generasi ke-4 memang memberikan kecepatan write dan read yang cepat. Dari simulasi transfer data sebesar 1 GB sebanyak 5 kali, read-speed maksimal yang saya dapatkan mencapai 3.468 MB/s dan write-speed 2.576 MB/s.
Baca juga: Review Asus Vivobook Pro 14 OLED: Performa Pas, Baterainya Awet
Adapun untuk pengalaman pemakaian, saya puas dengan kinerja dari laptop ini. Dari mulai menyalakan laptop saja, mulai dari menyalakannya hingga masuk ke halaman utama, kurang dari 3 detik saja.
Menariknya, menyalakan laptop ini tak perlu menekan tombol Power, walau memang disediakan tombol Power di sudut kanan atas keyboard. Untuk mengaktifkan laptop, tinggal buka saja layar laptop ini, mekanisme yang sederhana tapi sungguh bikin puas.
Membuka hingga empat aplikasi dalam satu layar pun bukan masalah yang berat. Kinerjanya tetap stabil, apalagi ada fitur bernama Performance Tuning agar performa laptop kian maksimal lagi.
Membuka banyak tab di browser pada Microsoft Edge atau Google Chrome pun sama sekali tak membebani dapur pacu laptop ini.
Huawei MateBook X Pro adalah laptop tipis dengan baterai berkapasitas lumayan besar. Kapasitasnya 60 Wh dengan daya tahan yang menurut saya, luar biasa.
Berdasarkan tes yang saya lakukan, menghabiskan baterai penuh hingga 3 persen membutuhkan waktu lebih dari 11 jam. Itu artinya, laptop ini bisa digunakan untuk bekerja secara mobile dalam waktu lama dengan sekali pengisian baterai saja.
Kesimpulan
Kalau sebuah laptop dengan harga Rp32,9 jutaan seperti Huawei MateBook X Pro, pasti kalian mengharapkan perangkat tersebut bisa dipakai untuk melakukan apapun tanpa kendala.
Kecuali gaming, Huawei MateBook X Pro memang overpowered buat menjalani pekerjaan apapun. Dari pekerjaan ringan sampai kompleks seperti editing video atau foto, laptop terbaru Huawei ini bisa diandalkan.
Memenuhi hasrat penggemar multimedia, perpaduan layar dan speaker dari MateBook X Pro juga mengagumkan. Gak ada keluhan soal kualitas kinerja dan fitur multimedia dari laptop ini.
Namun yang jadi catatan, ada beberapa kekurangan yang saya rasa gak seharusnya ada di laptop harga puluhan juta rupiah. Desain ‘jiplak’ semestinya gak diaplikasikan oleh Huawei, apalagi meniru laptop Apple pula.
Memang sih ada sentuhan khas Huawei di sini pada beberapa spot, cuma sekilas memang MateBook X Pro punya kemiripan di beberapa sektor dengan MacBook Pro.
Kurang nyamannya keyboard dan touchpad juga jadi perhatian. Keycaps kurang empuk, jaraknya yang bikin sering typo, mudah kotor dengan feel plastik murahan, serta touchpad yang super licin.