Revenue Cuma 18% di 2019, Huawei Sebut 2020 akan Lebih Sulit
-
(foto: Unsplash)
Uzone.id - Tahun 2019 rupanya bukan yang terbaik bagi vendor asal China, Huawei. Pendapatannya diklaim hanya 18 persen karena banyaknya ‘cobaan’ yang harus mereka hadapi, terutama tekanan dari Amerika Serikat.Dilansir melalui Reuters, Selasa, 31 Desember 2019, revenue Huawei di tahun ini menjadi hanya US$121,72 miliar, lebih rendah dari proyeksi perusahaan sebelumnya. Padahal Huawei tak hanya jadi penyedia perangkat telekomunikasi terbesar tapi juga vendor smartphone nomor dua di dunia.
Raihan Huawei tahun ini harus menghadapi tantangan berat dari Amerika. Pemerintah Amerika memaksa perusahaan di negara tersebut untuk tidak melakukan kerja sama bisnis dengan Huawei. Bahkan Google, yang sistem operasinya digunakan di banyak smartphone Huawei, terpaksa harus menarik akses penggunaan Android.
Langkah tersebut dilakukan pemerintah Amerika karena Huawei dianggap sebagai alat pemerintah China untuk memata-matai pengguna, khususnya warga Amerika. Huawei dianggap sebagai ancaman bagi keamanan negara Amerika. Tuduhan itu berkali-kali diungkapkan pemerintah Amerika dan pihak Huawei pun berkali-kali membantahnya.
Baca juga: Bersiap Tahun Baru, Twitter Isinya Kenangan Netizen
Chairman Huawei, Eric Xu mengungkap adanya penurunan revenue Huawei tersebut dalam sebuah pesan tahun baru kepada karyawan. Dia bahkan menyebut jika pada 2020 akan menjadi tahun yang sulit.
“Awal tahun 2020, perusahaan tidak mungkin tumbuh secepat di semester pertama tahun 2019. Tekanan pemerintah Amerika masih akan berlangsung dalam waktu lama. Ini merupakan kondisi yang menantang bagi Huawei untuk bertahan dan berkembang,” ujar Xu.
Baca juga: Huawei Dapat Dana Hibah Rp 1,4 T dari Pemerintah China?
Xu juga mengungkap jika tahun ini Huawei telah berhasil mengapalkan 240 juta unit smartphone. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 20 persen dari 2018. Smartphone-smartphone itu kebanyakan dijual sebelum pelarangan oleh AS terjadi.
“Di 2020, kita akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk menciptakan mobile ekosistem dan layanan sendiri, seperti cloud storage dan galeri aplikasi. Ini merupakan dasar untuk menciptakan pasar di luar China,” papar Xu.
Diketahui, Huawei juga sudah menciptakan sistem operasi sendiri dengan nama Harmony, walaupun analis sedikit skeptis dengan alternatif ini.