Resensi 'Happy Death Day 2U': Cara Bunuh Diri yang Indah
Adegan film Happy Death Day U2 (Universal Pictures)
Uzone.id - Dengan modal produksi USD 4,8 juta atau sekitar Rp6,67 miliar, film ‘Happy Death Day’ bergenre black comedy, thriller berhasil mencetak pemasukan USD 125,5 atau sekitar 1,67 triliun (kurs USD1 = Rp14.099) dari seluruh dunia.Keuntungan yang luar biasa didapat oleh Universal Pictures itu wajar akhirnya dibuat sekuelnya, 'Happy Death Day 2U' yang kini masih bergentayangan di jaringan bioskop Tanah Air.
Harus diakui sih, film karya Christopher Landon yang bagian pertama cukup menghibur meskipun di menit-menit awal bikin boring.
Baca juga: Resensi Film 'The Upside': Orang Kaya Butuh Orang Miskin
Cerita baru bisa dinikmati ketika Theresa Gelbman atau Tree (Jessica Rothe) dibunuh oleh seseorang berpakaian serba hitam mengenakan topeng bayi bergigi tunggal.
Bukan kematian yang didapat, ternyata Tree mengalami pengulangan hidup, dimulai ketika perempuan berambut pirang itu bangun tidur di kamar asrama yang didiami dua mahasiswa, Carter Davis (Israel Broussard) dan Ryan Phan (Phi Vu) di hari ulang tahunnya.
Kurang lebih, kayak film sci-fi 'Edge of Tomorrow' yang dibintangi Tom Cruise dan Emily Blunt. Tom yang berperan sebagai Major William Cage selalu terbangun di momen yang sama usai terbunuh sama alien atau bahkan bunuh diri demi menemukan posisi ratu alien.
Kalau kamu mau nonton 'Happy Death Day 2U', alangkah baiknya nonton versi pertamanya dulu yang rilis pada 2017. Biar kamu gak bingung aja saat memperhatikan plot film ini.
Film kedua Universal Pictures ini akan bersinggungan dengan film pertama ketika Ryan harus mengalah tidur di mobil karena Tree tidur di kasurnya dalam keadaan mabuk.
Bagi kamu yang gak suka film horor yang bikin gak bisa tidur malam, 'Happy Death Day' dan 'Happy Death Day 2U' bisa jadi pilihan karena film ini menyuguhkan black comedy sehingga kamu masih bisa tertawa.
Ada unsur sci-fi
Tak seperti film pertama yang bertele-tele di awal cerita. Di film kedua, penonton tak berlama-lama menunggu aksi pembunuhan yang dilakukan lelaki bertopeng bayi berpipi montok.
Entah apa yang ada dikepala Christopher Landon, yang di film kedua merangkap sebagai penulis cerita.
Dia memasukkan unsur science fiction meskipun tak membuang komedinya.
Tree seharusnya sudah menikmati hidup normal setelah lepas dari perangkap waktu yang membuatnya mengalami peristiwa yang sama setelah bangkit lagi dari kematian.
Baca juga: Resensi 'Alita: Battle Angel', Dimanjakan Teknologi Motion-Picture
Kini, Tree malah terperangkap lagi gara-gara mesin waktu yang dibuat oleh Ryan bersama teman-temannya. Mesin itu meledakkan energi besar yang membuat Tree lagi-lagi terbangun di kamarnya Carter dan Ryan.
Terang saja hal itu bikin kesal. Namun, sisi baik terjebak dalam waktu paralel, Tree bisa kembali bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal dunia.
Kalau gue melihat di film pertama adegan bunuh diri paling epic yang dibuat Tree adalah naik ke menara jam besar mirip big ben di Inggris, dia ambil tambang lalu dikalungkan ke leher dan terjun hingga leher tercekik.
Nah, di film kedua, aksi bunuh diri Tree dibuat lebih banyak. Alih-alih bikin ngeri, beberapa cara bunuh diri yang dibikin lebih kreatif malah bikin gue tertawa.
Kayak, Tree sengaja terjun dari pencakar langit sampai masuk gilingan mesin demi bisa terbebas dari jebakan waktu yang sama.
Tree melakuan itu semua demi bisa menyelamatkan orang-orang yang dicintainya.
Sedikit thriller
Poster Happy Death Day 2U terlihat menyeramkan. Seseorang mengenakan topeng bayi sambil memegang kue dan diatasnya ada lilin bertuliskan dua.
Kalau kamu benar-benar pencinta horor sejati mungkin agak kecewa kalau film ini jadi pilihan.
Seperti yang dibilang tadi, 'Happy Death Day 2U' bisa dinikmati oleh orang yang gak begitu suka adegan menyeramkan.
Landon rupanya sengaja meminimalisir thriller dan malah memperkaya unsur komedi dan sci-fi.
Untuk sekuel ini, Universal Pictures menambah ongkos produksi sampai 2 kali lipat, menjadi USD9 juta. Untuk sementara, 'Happy Death Day 2U' masuk dalam box office dengan pendapatan USD25,3 juta.
Untuk film yang lumayan menghibur ini, gue kasih 4 bintang deh.