Rayakan 25 Tahun IPO, Telkom Cetak Rekor MURI
-
Uzone.id -- Perusahaan telekomunikasi Telkom baru menggelar perayaan Hari Jadi yang ke-25 untuk peringatan IPO, alias melantai di bursa efek Indonesia, serta New York Stock Exchange. Acara ini diisi oleh beberapa tokoh penting, mulai dari Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali sampai Menteri BUMN Erick Thohir.
Seperti yang kita tahu, PT Telkom tercatat sebagai emiten BUMN di bursa efek Indonesia per 14 November 1995. Di tahun yang sama juga Telkom mendaftarkan IPO di New York Stock Exchange sampai hari ini.Bertahannya Telkom dalam mempertahankan valuasi di bursa efek baik di dalam maupun luar negeri selama 25 tahun ini berhasil membuat perusahaan masuk rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Baca juga: Ini Manfaat Telkom Investasi ke Gojek
“Dual listing Telkom ini, di negara sendiri serta di Amerika Serikat, memberikan semangat terus untuk meningkatkan standar good corporate governance, kredibilitas, dan reputasi perusahaan,” ungkap Rhenald Kasali di acara perayaan ini di Telkom Landmark Tower serta tayangan virtual pada Kamis (19/11).
Rhenald berharap, Telkom dapat terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, agar kontribusinya dapat berupa standar manajemen yang baik serta menciptakan penerus-penerus profesionalisme yang berkualitas.
Baca juga: Ini Pentingnya Telkom Gerak ke Digital Menurut Komut Rhenald Kasali
“Saya yakin Telkom bisa meningkatkan terus performa perusahaan, return to shareholder yang meningkat. Semoga dapat terus berkontribusi, khususnya dalam akselerasi pembangunan infrastruktur negeri dan mencetak penerus bangsa yang berkualitas,” kata Rhenald.
Di sela perayaan, jajaran direksi Telkom seperti Direktur Utama Ririek Adriansyah dan lainnya menerima piagam dari MURI sebagai emiten BUMN yang mempertahankan bursa efek di Indonesia maupun New York, AS paling lama.
“Telkom ini perusahaan terbesar yang dimiliki BUMN secara infrastruktur dan yang bisa mendorong perubahan yang terjadi atas perubahan yang disebabkan pandemi. Suka tidak suka, pandemi memang mengubah bisnis,” tutur Erick di tempat yang sama.
Erick pun menyampaikan harapannya untuk Telkom terkait pengembangan nilai valuasi perusahaan.
“Investor itu percaya ke perusahaan yang punya strategi jangka panjang, jadi saya sudah challenge ke komisaris dan direksi Telkom. Dulu valuasi Telkom bisa mencapai Rp450 triliun, saya mau di bawah kepemimpinan yang sekarang, valuasi harus sama kembali,” pungkasnya.