Ratu Felisha: Selamat Tinggal Trauma

Ratu Felisha menyebut kegagalan program bayi tabung yang dialaminya sebagai ujian.

Namun ujian besar itu tidak serta merta membuat suami berubah sikap terhadap Feli. Keduanya tetap mesra.

“Justru suami yang meminta saya untuk menenangkan diri, membangun suasana bahagia dalam hati dengan jalan-jalan. Ia memberi sejumlah uang untuk pelesir. Saya hobi traveling. Suami hobi kerja. Ia tidak terlalu suka naik pesawat,” imbuhnya.

Dukungan suami menyadarkan Feli bahwa ia tak sendiri menghadapi kegagalan ini. Bahkan, suami memiliki komitmen kuat untuk meluangkan waktu berdua sekadar makan malam di rumah, menonton film, atau berwisata kuliner.

Satu lagi yang disyukuri Feli, Arie santai dalam menghadapi kegagalan program bayi tabung. Tanpa bermaksud menyepelekan, Arie menilai kegagalan itu hal biasa. Yang luar biasa bagi Arie adalah keberanian untuk bangkit dari kegagalan.

“Kala itu suami saya menjawab: Ya sudah. Tidak ada-apa. Kalau ada anak, ya alhamdulillah. Kalau belum diberi anak, ya... pacaran sama kamu dulu. Jawaban itu sungguh melegakan,” kenang Feli.

Ratu Felisha: Selamat Tinggal Trauma (Instagram)

Jawaban itu membesarkan hati Feli. Sejak itu, ia menerima keadaan. Sejak itu pula, semangat Feli yang padam mulai menyala terang. Ia berani mengucap selamat tinggal kepada trauma. Bulan depan, Feli siap untuk bertemu dokter dan menjalani program bayi tabung jilid dua.

Besarnya perhatian suami, dibalas Feli.

“Setiap jam 17 saya heboh menelepon suami untuk menanyakan posisi di di mana. Sudah mau pulang belum? Bukannya sok protektif atau posesif. Saya belum punya anak. Kalau tidak ada suami di rumah, kan tidak ada yang bisa dimainkan. Ha ha ha!” canda Feli seraya menambahkan, “Sambil terus ikhtiar, perhatian buat putri (angkat) saya Dasha Godiva tidak berkurang. Ia kini 11 tahun. Dan tahun depan akan sekolah ke Singapura.” (wyn/gur)