Home
/
Ramadan Lyfe

Ramadan 2021 Bakal Dihiasi Hujan Meteor Lyrids

Ramadan 2021 Bakal Dihiasi Hujan Meteor Lyrids
Siti Sarifah12 April 2021
Bagikan :

Uzone.id - Ramadan 2021 sepertinya akan sangat spesial. Bukan karena masih dalam keadaan pandemi, namun karena adanya fenomena langit yang indah, yakni hujan meteor Lyrids.

Dikatakan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc, hujan meteor Lyrids akan berlangsung bulan ini. Diperkirakan puncaknya akan terjadi pada tanggal 22 sampai 23 April 2021, tepatnya di pertengahan bulan Ramadan.

"Puncak hujan meteor Lyrids Kamis malam Jumat, 22 sampai 23 April. Bisa diamati mulai pukul 23.00 di langit timur laut. Puncaknya sekitar pukul 04.00 di langit utara, menjelang matahari terbit ada di arah barat laut," jelas Prof. Thomas kepada Uzone.id, Senin, 12 April 2021.

Baca juga: Ibnu Yunus al-Mahsri, Penemu Pendulum 600 Tahun Sebelum Galileo Galilei

Pada puncak kehadirannya tersebut, kata Prof. Thomas, meteor yang muncul diperkirakan rata-rata setiap tiga menit sekali. Sayangnya, kondisi di hampir seluruh wilayah Indonesia cukup terang di malam hari sehingga kemungkin penampakannya tidak terlalu jelas karena terganggu cahaya bulan.

"Seluruh wilayah Indonesia yg cerah dan jauh dari polusi cahaya berpotensi utk melihatnya," kata Prof. Thomas.

Tidak seperti fenomena gerhana Matahari, tidak ada ibadah khusus untuk hujan meteor. Namun yang jelas, kita tetap bisa bersyukur karena masih bisa merasakan Ramadan di tahun ini, ditambah dengan bisa melihat fenomena hujan meteor Lyrids.

Lyrids adalah fenomena alam yang dapat menghasilkan 20 meteor per jam saat mencapai puncaknya. Lyrids sendiri diproduksi oleh partikel debu. Hujan meteor ini bisa diamati setiap tahunnya. Pada umumnya berlangsung mulai tanggal 16-25 April.

Baca juga: Aplikasi Kesan, Teman dan Referensi Ramadan

Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang titik radiannya berada di konstelasi Herkules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.

Berdasarkan laman resmi LAPAN, hujan meteor Lyrid akan terpancar dari rasi Lyra. Sementara meteor yang akan jatuh menghujam Bumi, berasal dari serpihan ekor komet C/1861 Thatcher yang baru sekali melintas dekat Bumi 1861.

populerRelated Article