Home
/
Automotive

Rahasia Mobil China Bisa Murah, Padahal Spesifikasi Mumpuni

Rahasia Mobil China Bisa Murah, Padahal Spesifikasi Mumpuni
Bagja Pratama03 October 2023
Bagikan :

Uzone.id - Mobil China yang mulai marak di Indonesia masih tetap mengandalkan harga jualnya yang lebih murah ketimbang para kompetitornya dari Jepang apalagi Eropa. Tapi kenapa sih mobil-mobil China bisa lebih murah?

Chery misalnya, yang baru saja meluncurkan Omoda 5 GT dengan teknologi All Wheel Drive (AWD) tapi dibanderol dengan harga dibawah Rp500 jutaan.

Sementara mobil-mobil sejenis yang juga sudah mengusung sistem penggerak AWD, harganya bisa diatas Rp500 jutaan. Mazda 5 AWD misalnya, yang banderolnya tembus di atas Rp700 jutaan.

Harry Kamora, Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI) menegaskan, harga yang dipatok untuk produk-produk buatan Chery sebenarnya tidak murah, melainkan pas dan memang semestinya.

Menurut harry, mobil buatan Chery terdengar murah, lantaran mobil-mobil lain sekelasnya dibanderol terlalu tinggi atau overprice.

"Jadi itu memang harga produk yang sebenarnya. Mana ada orang jualan mau rugi? Tapi kalau saya ditanya, saya jawab merek lain aja yang cuannya kegedean," ujar Harry Komara di sesi peluncuran Omoda 5 GT.

Jadi merek mobil lain mengambil untung terlalu besar dari penjualan produk di Indonesia. Sementara Chery mengklaim tak mau demikian. Mereka mengaku harga yang ditawarkan memang sesuai kualitas dan biaya produksi kendaraan.

"Dari dulu saya selalu ditanya, kok bisa China bikin mobil murah? Ya yang lain aja ngambil untung kegedean. Kalau itu (merek Jepang yang ambil untung kegedean) ya saya nggak tau deh," terangnya

"Intinya, kita kalau lihat harga mobil murahnya China, kita lihat cara China bernegara dan berbangsa. Apa sih di China yang mahal? Nggak ada, tapi kualitas bagus. Itu yang harus kita pelajari," tambahnya.

Harry menegaskan, bukan hanya Chery yang berani menjual mobil murah, melainkan juga pabrikan China lain. Dia kemudian mengurai rahasia utama mengapa mereka bisa mematok harga di bawah rata-rata.

"Kalau ngejar cost per unit biar murah, kuncinya apa? Volume kan? Terus apa lagi? Jam kerja dan produktivitas. Nah, merek China megang itu semua," tutup dia.

populerRelated Article