Misalnya, kebut-kebutan, melanggar aturan lalu lintas, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya, bukan hanya di bulan puasa, setiap hari pengendara mobil atau sepeda motor harus berpikir positif.
Menurut Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), selalu perkirikan positif bisa mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Berita Terkait:
- Merangsang Rasa Keselamatan Berkendara pada Remaja
- Berbagi Virus Keselamatan Berkendara pada Pelajar
- Kampanye Keselamatan Berkendara Digelar di Bogor
Edo mencontohkan, tidak ada gunanya mengejar pengguna motor atau mobil yang ungal-ugalan. Kata dia, apakah dengan menasehati, bisa mengubah perilakunya dalam sekejap, jelas tidak.
"Kalau mengejar seperti itu sudah jelas kita ikut ugal-ugalan dan bisa bikin celaka diri sendiri, bahkan orang lain di sekitarnya," kata Edo kepada Otomania.com melalui pesan singkat, Jumat (26/5/2017).
Selain itu, jangan mudah terpancing emosi. Sebaiknya lanjut Edo jika menemukan hal yang bikin kesal, sebaiknya langsung berpikir logis dan tetap mematuhi semua aturan lalu lintas.
"Berpikir logis, bisa meredam emosi kita ketika berkendara melihat atau ditemukan dengan pengendara yang ugal-ugalan, dan lain sebagainya," kata dia.