Home
/
Digilife

Prediksi Tren Sedekah Digital Setelah Pandemi

Prediksi Tren Sedekah Digital Setelah Pandemi

Vina Insyani01 May 2021
Bagikan :

Ilustrasi (foto: Unsplash)

Uzone.id - Masa pandemi ini beribadah lewat teknologi digital menjadi salah satu jalan keluar bagi umat yang tidak ingin melakukan aktivitas diluar rumah. Teknologi digital juga dianggap lebih mempermudah kita dalam menjalankan perintah Tuhan.

Dalam Islam, apabila teknologi dapat mempermudah urusan dalam beribadah, maka teknologi tersebut bisa digunakan harus didukung. Donatur sedekah dapat memilih cara yang lebih mudah dilakukan untuk menyalurkan donasi mereka.

Sedekah baik itu infaq, zakat maupun wakaf memiliki hukum yang sah baik itu secara konvensional maupun secara digital asalkan ada niat yang mengiringinya.

Baca juga: Sedekah Online Pilihan Generasi Milenial

Sedekah secara digital dianggap menembus batas, tanpa sekat dan jarak karena bisa disalurkan bahkan ke daerah terjauh di Indonesia sekalipun, kata Ustadz H. Ahmad Fauzi Qosim, Biro Kepatuhan Syariah, Sekretaris DPS, Dompet Dhuafa, dalam acara Uzone Talks, Kamis (29/04).

Tren sedekah digital ini terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu selama dua tahun terakhir. Dengan kemudahan yang ditawarkan, sedekah online menjadi pilihan beberapa orang yang tak memiliki waktu banyak ataupun bagi orang-orang yang lebih memilih beribadah di dalam rumah.

Baca juga: Netizen Tolak Ibu Wati

Tahun 2020 sendiri, pertumbuhan penggunaan digital naik sekitar 20 persen dan sebagian besar disumbang dari generasi milenial. Pertumbuhan ini diprediksi akan terus bertambah, meski nantinya pandemi akan segera berakhir dan keadaan kembali normal.

Berkembangnya tren sedekah digital di masa yang akan datang tak hanya diakibatkan adanya pandemi namun juga generasi-generasi muda akan cenderung lebih memilih cara yang lebih mudah dan cara yang serba digital.

Saat ini, ada dua alasan yang membuat sedekah digital lebih banyak dipilih para donatur. Yang pertama, memudahkan dan meringankan dan tidak menghabiskan waktu yang lama dalam proses sedekahnya. Dan yang kedua, menjadi ikhtiar atau cara untuk menghindari kerumunan orang di masa kondisi COVID-19 yang masih berlangsung.

“Setelah nantinya COVID-19 selesai, saya yakin kalau (sedekah) digital ini masih menjadi pilihan orang untuk berdonasi, karena selama handphone masih ada ditangan kita, dan yang disuguhkan memberikan informasi yang jelas, mungkin ini pilihan tepat yang akan terus meningkat, terutama bagi generasi milenial,” tutup Ustadz Ahmad.

populerRelated Article