Home
/
Music

Polyphia Sukses Tutup Tur di Indonesia

Polyphia Sukses Tutup Tur di Indonesia
Ari Setiyawan03 June 2017
Bagikan :

Bagi sebagian kalangan musisi khususnya gitaris di Bandung dan sekitarnya, tanggal 28 Mei 2017 kemarin merupakan sebuah momen yang cukup menggembirakan bagi mereka.

Pasalnya salah satu duo gitar yang sedang hits akhir – akhir ini di komunitas gitaris datang dan berkunjung untuk melakukan rangkaian clinic tour ke Indonesia yaitu Polyphia.

Band yang digawangi oleh Tim Henson dan Scottie LePage ini tiba di Bandung pada hari H yaitu tanggal 28 Mei 2017 yang sebelumnya mereka melakukan rangkaian tur di beberapa negara di Asia lain seperti China, Thailand, Singapore dan lainnya.

Acara yang bertempat di Caviar Lounge n Resto, Lengkong Kecil Bandung itu baru akan dimulai pada pukul 15.00, namun antusiasme penonton pada saat itu cukup besar, terlihat mereka sudah memadati venue dari pukul 13.00 WIB. Polyphia sempat melakukan sound check satu jam sebelum acara dimulai untuk memastikan semuanya berjalan baik.

Acara dibuka dengan penampilan yang cukup apik dari gitaris lokal yang baru saja merilis sebuah album solo perdananya yaitu Ivan Devota. Ivan membawakan dua lagu yang diambil dari albumnya “My Way” dengan sangat memukau di hadapan sekitar 300 pengunjung yang hadir pada sore hari itu.

Kemudian disusul oleh penampilan dari gitaris asal Bandung lainnya yaitu Balum, yang juga baru merilis solo album perdananya. Gitaris yang kini bergabung dengan salah satu band rock asal Bandung yaitu Alone at Last tersebut membawakan dua buah lagu yang salah satunya merupakan single solo instrumental nya yang berjudul “Sunrise”.

pholipia
Preview

Kemudian salah satu gitaris senior yang juga berasal dari Bandung yaitu Aria Baron yang akrab dipanggil Baron tampil sebagai bagian dari Ibanez Family Indonesia.

Salah satu gitaris papan atas senior itu terlihat tak kalah dengan gitaris muda lainnya disana. Dengan gitar Jem Series-nya (Steve Vai), Baron memadukan unsur musik rock klasik dengan riff – riff modern energik yang pastinya cukup menghibur para penonton.

Kemudian tibalah saatnya yang ditunggu – tunggu yaitu penampilan dari Polyphia, mereka tampil dengan lagu – lagu yang sudah sangat hits pada album “Muse” dan “Renaissance” diantaranya adalah Champagne, Finalle dan Euphoria.

Tim dan Scott terlihat sangat atraktif dan tidak canggung, meski dengan kondisi fisik yang sudah cukup terkuras karena Indonesia adalah negara terakhir dari rangkaian tur nya sebelum balik ke Amerika, mereka tampil hangat dengan menceritakan bagaimana album mereka terbentuk dan bercerita kalau mereka sangat mengagumi salah satu musisi hip hop Drake, hal itu terlihat dimana lagu Champagne di remix dengan salah satu nomor dari penyanyi yang berasal dari Kanada tersebut.

Pada sesi tanya jawab, beberapa penonton melemparkan beberapa pertanyaan antara lain tentang teknik bermain gitar, influence, spek gitar dan lain lain. Ada satu kejadian menarik yaitu ada penonton yang bertanya kepada Scott apakah dia mampu memainkan gitar dengan hidungnya seperti yang ia lakukan pada saat mereka klinik di China. Scott pun memenuhi permintaan itu, sontak seluruh penonton tertawa karena kejadian tersebut.

Akhir dari pertunjukan ini dilakukan sesi foto dan tanda tangan autograph yang sebelumnya dibagikan kepada penonton, jumlah penonton yang hampir mencapai 300 pengunjung tersebut berbaris untuk mengantri satu persatu sambil menunggu waktu berbuka puasa, nampak Scott dan Tim sudah sangat kelelahan namun dengan cukup sabar akhirnya sesi tanda tangan pun selesai sekitar pukul 19.00.

Acara ini berjalan sukses berkat kerjasama dengan Tiga Negeri Music House dan Indonesian Guitar Community (IGC) sebagai pelaksana di lapanga, serta Tridy Sound System untuk audionya.

Sebelum berangkat ke airport, Polyphia sempat diajak berkunjung oleh tim dari Ibanez Indonesia ke toko musik yang ada di Bandung yaitu Toko Nada dan Tiga Negeri Music House. Mereka sempat berfoto dan mencoba beberapa seri Ibanez yang ada di sana.

populerRelated Article