Plus Minus Menurunkan Berat Badan Berlebih Lewat Operasi Bariatrik
-
Semakin banyak orang Indonesia yang mengalami obesitas. Dikutip dari CNN Indonesia, Indonesia menduduki peringkat 10 sebagai negara dengan total kasus obesitas tertinggi di dunia berdasarkan laporan Global Burden of Diseases yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet pada tahun 2014.
Obesitas mengundang berbagai penyakit kronis yang bisa mengancam nyawa. Operasi bariatrik adalah cara turun berat badan dengan cepat bagi orang-orang bertubuh sangat gemuk (dilihat dari skor indeks massa tubuh) dan mengalami penyakit kronis tertentu yang berkaitan dengan obesitasnya tersebut. Operasi bariatrik juga bisa dijadikan pilihan terakhir ketika semua cara penurunan berat badan yang Anda sudah lakukan tidak ada yang berhasil.Namun, seberapa amankah prosedur ini dan apakah manfaatnya akan sebanding dengan risikonya? Simak jawabannya di artikel ini.
Berapa banyak berat badan yang dipangkas lewat cara turun berat badan ini?
Ada tiga prosedur operasi bariatrik utama yang sering digunakan, yaitu bypass lambung, pengikatan lambung (gastric banding), dan pemotongan lambung (sleeve gastrectomy). Pada dasarnya, ketiga prosedur tersebut bertujuan untuk membuat Anda tidak dapat mengosumsi makanan sebanyak sebelumnya.
Bypass lambung adalah prosedur operasi bariatrik yang paling umum digunakan di seluruh dunia menurut ASMBS. Prosedur ini melibatkan pembuatan rute baru dari bagian atas lambung dengan usus kecil untuk membuat Anda cepat merasa kenyang dan tak banyak kalori yang diserap dari makanan.
Penurunan berat badan biasanya baru terlihat setelah 18-24 bulan menjalani operasi bariatrik. Berat badan yang Anda dapatkan setelah 6 bulan operasi bisa berkurang sebanyak 30-40% dari berat badan sebelumnya. Sementara setelah satu tahun, maka Anda bisa kehilangan berat badan sekitar 45 kg.
Namun kembali lagi, soal berapa banyak berat badan yang turun setelah menjalani operasi bariatrik sebenarnya tergantung dari masing-masing orang — apakah ia menjalani pola makan yang baik atau tidak, dan apakah mereka rajin berolahraga atau tidak. Bila tidak berkomitmen untuk menjalani hidup sehat, maka bukan tidak mungkin berat badan Anda akan kembali naik di kemudian hari.
Operasi baratrik menurunkan risiko penyakit kronis pada orang obesitas
Peneliti mengatakan bahwa pola diet standar dan olahraga umumnya hanya efektif memangkas berat badan pada 5% populasi orang obesitas. Maka, hadirlah operasi bariatrik sebagai cara cepat penurunan berat badan bagi orang-orang yang bertubuh sangat gemuk.
Operasi bariatrik adalah cara turun berat badan berupa tindakan bedah untuk mengubah bentuk organ pencernaan, sehingga membuat perut Anda jadi memiliki ruangan terbatas untuk menampung makanan yang masuk. Prosedur ini pada akhirnya akan memengaruhi pola makan, jumlah asupan makanan, dan proses penyerapan makanan di dalam tubuh
Operasi ini menjadi cara turun berat badan yang efektif bagi orang obesitas yang juga mengalami penyakit kronis lain terkait obesitasnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa operasi bariatrik dapat menurunkan risiko mereka terhadap penyakit jantung, stroke, diabetes, dan sleep apnea. Diabetes dan tekanan darah tinggi sebagai komplikasi obesitas merupakan penyebab utama gagal ginjal.
Hati-hati risiko kesehatan dari operasi bariatrik
Sama seperti prosedur medis lainnya, cara turun berat badan lewat operasi bariatrik juga memiliki beberapa risiko yang harus Anda pertimbangkan.
Sebagai contoh, prosedur pengikatan lambung berisiko menyebabkan pelebaran saluran kerongkongan apabila Anda makan dalam porsi banyak sekaligus. Ini membuat Anda harus tetap menjalani diet ketat selama hidup mereka dan melakukan kontrol pasca operasi secara rutin. Selain itu, pengikat lambung dapat berpindah ke organ lain, menyebabkan saluran pencernaan lainnya menjadi tersumbat.
Prosedur bypass lambung juga memiliki kekurangan. Tindakan tersebut dapat menyebabkan kekurangan gizi jangka panjang. Pasalnya, mengubah bentuk organ pencernaan dapat menyebabkan tubuh Anda tak bisa menyerap zat gizi dengan maksimal. Ini membuat Anda harus mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral seumur hidup untuk membantu mencukupi kebutuhan harian Anda.
Studi juga menunjukkan bahwa operasi bariatrik dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan lainnya, seperti pembentukan batu empedu dan penggumpalan darah pada kaki atau paru-paru (emboli paru) yang bisa berakibat fatal.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita yang telah menjalani operasi bariatrik cenderung melahirkan bayi prematur dan memiliki bayi berukuran lebih kecil.
Pertimbangkan manfaat dan risikonya sematang mungkin
Setiap prosedur medis memiliki manfaat dan risikonya masing-masing, yang bisa berbeda-beda pada setiap individu.
Manfaat operasi bariatrik jauh lebih besar daripada risikonya apabila dilakukan pada individu yang tepat. Jika Anda berencana untuk melakukan operasi bariatrik, pelajari sebanyak mungkin mengenai prosedur itu sendiri dan perubahan-perubahan yang harus Anda lakukan dalam hidup Anda.
Bila Anda memenuhi semua syarat untuk menjalani tindakan ini, konsultasikan lebih lanjut dengan keluarga, teman, dan dokter sebelum membuat keputusan akhir.
The post Plus Minus Menurunkan Berat Badan Berlebih Lewat Operasi Bariatrik appeared first on Hello Sehat.