Home
/
Sport

PIala AFF 2018, Akurasi Tendangan Masih Jadi Kendala Timnas Indonesia

PIala AFF 2018, Akurasi Tendangan Masih Jadi Kendala Timnas Indonesia

Wina Setyawatie05 November 2018
Bagikan :

Lemahnya akurasi tendangan menjadi kendala yang harus segera diselesaikan oleh Timnas Indonesia senior yang akan berlaga di Piala AFF.

Mengingat, Jumat, 9 November 2018 nanti Indonesia secara resmi mulai mengarungi persaingan di turnamen bola se-Asia Tenggara tersebut dengan menghadapi Singapura dalam laga perdana Grup B di Stadion Nasional. 

Pelatih Timnas Senior Indonesia, Bima Sakti kepada wartawan usai latihan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin, 5 November 2018, mengatakan jika masih lemahnya akurasi tendangan pemain itu dikarenakan faktor kelelahan.

Sebab, semenjak dipanggil pada 1 November lalu, Timnas setiap hari termasuk hari Minggu terus berlatih. Hanya Minggu, waktu latihannya dikurangi agar bisa memberikan penyegaran bagi pemain.

"Ya mungkin karena faktor kelelahan dari pemain. Beberapa dipanggil saat sedang menjalani kompetisi dan langsung berlatih tanpa libur, itu wajar. Kami menjaga agar motivasi dan intensitas latihan mereka tetap bagus yang pasti," ucapnya.

Lemahnya akurasi tendangan pemain Timnas itu terlihat dari sesi latihan kemarin yang fokus pada penyerangan. Dari gim lima lawan lima terlihat bagaimana kekurangan tersebut terjadi. 

"Gim hari ini sebenarnya untuk mencoba hasil metode menyerang yang kami bahas sebelumnya, bagaimana sirkulasi cepat dari satu sisi ke sisi lainnya," ujarnya. 

Butuh agresivitas

Penyerang Timnas, Alberto Goncalves mengatakan bahwa mereka butuh memaksimalkan tiap kesempatan untuk bisa mencetak gol guna meraih kemenangan di tiap pertandingan nanti. Terutama saat melawan Singapura nanti, menurut dia, timnas butuh agresivitas.

Ini mengingat catatan calon lawannya tersebut cukup bagus dalam lima laga uji coba terakhir, yakni empat kali menang dan sekali imbang. 

"Karena di penyisihan hanya main empat kali, maka kita harus memaksimalkan segala kemungkinan. Itu butuh agresivitas tinggi, terlebih di laga perdana nanti kita akan main tandang," tuturnya.

Timnas masih akan melakukan satu sesi latihan lagi, Selasa, 5 November 2018 pagi, sebelum sore harinya bertolak menuju Singapura.

Melihat rekor pertemuan di Piala AFF, keduanya sudah bertemu sebanyak 7 kali. Dari tujuh pertemuan tersebut, rekor keunggulan masih dipegang Singapura (3-2), sedangkan dua pertemuan lainnya berakhir dengan imbang. Pertemuan terakhir kedua negara ini terjadi di penyisihan grup AFF 2016 lalu, yang berakhir dengan kemenangan Timnas 2-1.

Singapura telah mengoleksi gelar juara AFF sebanyak empat kali pada 1998, 2004, 2007, dan 2012. Sedangkan Indonesia belum pernah sekali pun merebut gelar. Raihan terbaik skuat Garuda di turnamen ini adalah lima kali peringkat dua pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. 

Tiket
Sementara itu, para suporter Indonesia yang akan menyaksikan laga perdana Grup B di Singapura diberikan kuota sebesar 5.000 tiket oleh Panpel lokal (LOC). Tiket dijual dengan harga tunggal (satu harga General Admission) yakni Rp 225.000. 

Sedangkan untuk laga tandang kedua melawan Thailand, 17 November mendatang di Stadion Rajamanggala, Bangkok, LOC mengalokasikan dua kategori tiket seharga 600 bath atau setara Rp 300 ribu, dan kategori 2 seharga 500 bath atau seharga Rp 250 ribu. Jumlah kuota yang diberikan hampir sama dengan pertandingan di Singapura.

Sedangkan untuk pertandingan kandang, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) melawan Timor Leste dan Filipina, PSSI sebagai LOC membandrol tiket dengan harga termurah mulai Rp 50 ribu untuk kategori 3 (tribun atas), hingga termahal Rp 500 ribu untuk kelas VIP Barat.

Penjualan tiket untuk babak penyisihan ini bisa dibeli secara online di website PSSI, www.pssi.org/ticket/46. Suporter nantinya akan mendapatkan "e-voucher" yang akan ditukarkan dengan tiket asli di "Ticket Exhange Booth" di venue pertandingan baik di Singapura, Bangkok, maupun SUGBK.***

populerRelated Article