Batasi Perekrutan Karyawan, Spotify Kena Krisis Juga?
Ilustrasi foto: Alexander Shatov/Unsplash
Uzone.id - Krisis di kalangan startup dan perusahaan teknologi sepertinya turut hinggap di platform musik raksasa, Spotify.
Apabila perusahaan lain terpaksa mengurangi jumlah karyawan secara massal, Spotify kabarnya akan mengurangi perekrutan karyawan baru sebesar 25 persen setelah adanya kekhawatiran resesi yang terus meningkat.Spotify bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mengevaluasi kembali staff mereka saat jatuhnya pasar saham. Twitter dan juga Meta mengumumkan pembekuan perekrutan karyawan di bulan lalu, begitupun Netflix yang terpaksa melakukan PHK pada beberapa karyawannya.
Baca juga: Ramai PHK di Startup, Menkominfo Beri Wejangan Agar Lolos dari Krisis
Sang CEO Daniel Ek dalam memo yang dikirim ke karyawannya menekankan kalau pertumbuhan perusahaan tak hanya lewat langganan, namun juga vertikal di luar musik seperti podcast dan fitur audiobook yang sebentar lagi hadir.
Akan tetapi, kepala keuangan Spotify, Paul Vogel menambahkan kalau di sektor kepegawaian pun turut dipengaruhi oleh keadaan ekonomi.
Melihat resesi ekonomi yang menghantui AS akhir-akhir ini, perusahaan seperti Spotify melakukan pencegahan agar tak terdampak ketidakstabilan ekonomi global.
“Kami jelas menyadari meningkatnya ketidakpastian mengenai ekonomi global," kata Vogel, dikutip dari The Verge, Kamis, (16/06/2022).
“Sementara untuk bisnis kami, kami terus mencermati situasi dan terus mengevaluasi pertumbuhan jumlah karyawan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Baca juga: Diterpa Isu PHK Karyawan Massal, Begini Kata Shopee Indonesia
Menurut pengajuan SEC, Spotify sendiri memiliki lebih dari 6.600 staf per akhir 2021, meningkat sekitar 18 persen dari tahun sebelumnya. Dan saat ini, perusahaan akan mengurangi perekrutan karyawan baru sebesar 25 persen.
Walau kondisi pasar mungkin memaksa perusahaan untuk memperlambat ambisi mereka, namun Ek mengatakan dalam memo staf bahwa Spotify masih akan menambah jumlah karyawan lagi.
Ia juga menyebut kalau perusahaan akan terus merekrut dan tumbuh, serta menyebut bahwa mereka hanya memperlambat langkah dan sedikit lebih hati-hati.