Home
/
Automotive

Pentingnya Kolaborasi di Dunia Kustom

Pentingnya Kolaborasi di Dunia Kustom

Agung Kurniawan11 March 2017
Bagikan :

Suryanation Motorland 2017 yang bergulir mulai 22 April 2017 di Medan, mengusung tema “Collaboration Brings Perfection”. Ajang festival kustom culture yang diklaim terbesar di Indonesia ini akan menjadi tempatnya para builder saling bertukar ilmu juga bekerja bersama membangun suatu karya.

“Kustom adalah jawaban kemajemukan. Kalau kustom satu warna bukan kustom namanya. Orang yang mau masuk dunia kustom butuh skill dan butuh semua keahlian, untuk itu diperlukan kolaborasi,” ucap Lulut Wahyudi dari Retro Classic Cycles Yogyakarta yang didaulat sebagai salah satu juri di ajang ini, Jumat, (10/3/2017).

Bersama Bimo Hendrawan dari Bimo Custombike Jakarta dan Tommy Dwi Djatmiko dari Mastom Custom Jakarta, Lulut akan menjadi juri dan mentor untuk proyek kolaborasi khusus Iconic Bike.

Motor kolaborasi pertama akan dirancang oleh Achmad Setya Dharma, pemenang ajang tahun lalu dari Medan bersama Dian Tito, pemenang tahun lalu dari Palembang. Mentor pada proyek ini adalah Bimo.

Berita Terkait:

Motor kolaborasi kedua akan dirancang oleh Onny Widiyayana, pemenang tahun lalu dari Semarang dan Hendra, pemenang dari Makassar. Proyek mereka akan diawasi oleh Tommy.

Kedua kolaborasi di atas akan menggunakan unit sepeda motor Moto Guzzi V7 II Stone. Motor ini dipilih berkat kerja sama PT Piaggio Indonesia yang ikut berpartisipasi.

“Menarik disimak di sini adalah bagaimana masing-masing builder harus bekerja sama. Pasti akan ada masing-masing ego namun tentu harus berhasil menghasilkan karya dengan bekerja sama,” ucap Bimo di kesempatan yang sama.

Kolaborasi terakhir adalah antara M. Yusuf Adib Mustofa, jawara The Greatest Bike di ajang tahun lalu yang bekerja sama dengan builder Jepang Kaichiroh Kurosu dari Cherry’s Company. Mereka berdua akan mengubah HD Sportster dengan diawasi mentor Lulut.

“Harapannya ini akan jadi platform dalam dunia kustom Indonesia. Semoga ini jadi kolaborasi antara Indonesia dan Jepang, dan membuktikan kesempatan untuk dunia kustom Tanah Air mendunia bisa terbuka lebar,” ucap Lulut.

Penulis: Setyo Adi Nugroho
Editor: Agung Kurniawan


Copyright Kompas.com
populerRelated Article