Home
/
Automotive

Penjualan Motor Indonesia Tembus Target Hingga 6,3 Juta Unit

Penjualan Motor Indonesia Tembus Target Hingga 6,3 Juta Unit

Booth Honda di IMOS 2024 (Dok: Honda)

Brian Priambudi14 January 2025
Bagikan :

Uzone.id - Penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai target yang telah ditentukan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Sepanjang tahun 2024 kemarin, tercatat penjualan motor menembus 6,3 juta unit. 

Dengan raihan angka tersebut, artinya AISI sudah mencapai target penjualan motor yang ditentukan pada awal tahun 2024 yakni antara 6,2 juta hingga 6,5 juta unit. 

Jika dirinci, berdasarkan situs AISI di bulan Desember 2024 penjualannya hanya mencapai 403.480 unit motor saja. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan November 2024 yang mampu menjual 512.942 unit motor. 

Classy Yamaha di IMOS 2023 (Dok: Yamaha)
Preview
Classy Yamaha di IMOS 2023 (Dok: Yamaha)

Kemudian jika ditotal selama 2024 kemarin, penjualan motor di Indonesia mencapai 6.333.310 unit. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya meraih 6.236.992 unit saja. 

Jika dilihat berdasarkan segmen, dari 6,3 juta unit mtoor yang terjual di 2024 masih didominasi oleh jenis skutik yang mencapai 90.39 persen. Sementara motor bebek memiliki pangsa pasar 5,4 persen dan sport hanya 4,21 persen saja. 



Untuk tahun 2025, penjualan motor di Indonesia diprediksi akan lebih menantang dibandingkan tahun ini. Hal ini dikarenakan terdapat kebijakan baru seperti pajak tambahan alias opsen. 

Menurut AISI, opsen pajak dapat berpengaruh pada penjualan retail sepeda motor hingga mengalami penurunan 20 persen. Faktor utamanya adalah pajak opsen akan berpengaruh terhadap harga jual motor baru. 

AISI memperkirakan perhitungan kenaikan harga motor akibat opsen pajak bisa berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp2 juta. Rentang tersebut bergantung pada jenis motor yang akan dibeli konsumen. 



Dengan kenaikan tersebut, harga on the road pada motor baru akan mengalami kenaikan sebesar 5-7 persen. Artinya kenaikan ini akan dua hingga tiga kali lipat lebih besar daripada inflasi yang tentunya membebankan konsumen. 

"Konsumen motor sangat sensitif terhadap kenaikan harga. Opsen pajak bisa menaikkan harga motor di segmen entry level lebih dari Rp 800 ribu dan di segmen midhigh bisa naik hingga Rp 2 juta. Inilah yang akan menekan permintaan padahal sepeda motor ini alat transportasi produktif yang paling dibutuhkan masyarakat di tengah daya beli yang sedang melemah," ujat Sigit dalam keterangan resmi.

populerRelated Article