Home
/
Technology

Penetrasi Internet Indonesia dengan Layanan Data Murah

Penetrasi Internet Indonesia dengan Layanan Data Murah
Asep Budiman11 June 2018
Bagikan :

PERTUMBUHAN pengguna internet di Indonesia meroket jutaan orang setiap tahun. Namun, penetrasi internet masih kurang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan peran operator penyedia jasa telekomunikasi untuk menciptakan produk yang murah.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, pertumbuhan pengguna internet tahun 2017 sebanyak 143,26 juta jiwa. Jumlahnya melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 132,7 juta jiwa (2016), 110,2 juta jiwa (2015), dan 88,1 juta jiwa (2014).

Penetrasi pengguna internet tercatat 143,26 juta jiwa atau 54,68% dari total populasi penduduk Indonesia 262 juta jiwa. Dept Head Mobile Broadband Service Management Smartfren, Hermansyah?menilai, penetrasi internet di Indonesia masih kecil dibandingkan dengan negara lain. 

Dari pertumbuhan satu dekade terakhir, Hermansyah menyebutkan, pertumbuhan pengguna Indonesia terbilang cepat. Saat ini sudah meningkat tujuh kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir.

Menurut dia, pertumbuhan pengguna internet didominasi generasi muda rentang usia 13-34 tahun sekitar 50%. Data APJII menunjukkan, komposisi pengguna internet pada generasi milenial usia 13-18 tahun sebanyak 16,68% dan usia 19-34 tahun sebesar 49,52%, diikuti usia 35-54 tahun (29,55%), dan di atas 54 tahun (4,24%).

”Dominasi generasi muda yang mengandalkan internet untuk aktivitas browsing dan produktivitas pekerjaan. Di generasi milenial 13-18 tahun menggunakan internet untuk pendidikan, tetapi yang paling mendorong adalah aplikasi media sosial,” ujarnya.

Hermansyah melanjutkan, pertumbuhan pengguna internet sangat pesat karena didorong juga pertumbuhan perangkat bergerak, khususnya smartphone. Dilihat dari perangkat yang digunakan internet, sebanyak 44,16% memakai HP pintar. Masih ada yang memakai perangkat lain, seperti laptop dan komputer hanya 4,49%. 
”Makin ke sini, orang semakin nyaman mengakses internet dari HP. Ternyata, orang Indonesia addicted terhadap internet. Setiap hari, durasi penggunaan internet paling tinggi 66%,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hermansyah menerangkan, pengguna rerata menghabiskan internet unlimited harian sekitar 700 mb atau 22 gb per bulan. Rata-rata pengeluaran bulanan mereka kurang lebih Rp 100.000. Akan tetapi, yang berlangganan internet unlimited masih kurang dari 20%.

Super 4G Unlimited

Untuk mendongkrak penetrasi internet, PT Smartfren Telecom, Tbk, merilis produk Super 4G Unlimited seharga Rp 60.000 per bulan yang sebelumnya sebesar Rp 149.000. Paket internet unlimited 24 jam dengan pemakaian wajar (FUP) dibatasi 1 gb per hari dengan kecepatan koneksi maksimal.

”Setelah habis FUP, speed akan dibatasi, tapi cukup nyaman dengan kecepatan 512 mbps. Streaming bisa diakses dengan standard definition," tutur Hermansyah.

Hermansyah menyatakan, paket ini diciptakan khusus untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna HP. Pasalnya, rata-rata semua HP sudah mendukung 4G dan bisa menggunakan layanan Smarfren.

Untuk memberikan kemudahan bersilaturahmi pada Lebaran 2018, ada pula paket Super 4G Unlimited, mulai dari Rp 50.000 dan Rp 100.000. "Selain itu, Smartfren juga mengoptimalkan jaringan di sepanjang jalur mudik dan pusat keramaian, seperti objek wisata, terminal, dan bandara. Sehingga para pelanggan dapat menikmati layanan kami sepanjang perjalanan mereka mudik dan juga di kampung halamannya," ujar Regional Head Smartfren West Java, Edward Bambang.

Selain menghadirkan produk baru, guna mendukung kenyamanan pelanggan, Smartfren juga melakukan optimasi jaringan. Smartfren mempersiapkan tim tanggap darurat 7 hari menjelang dan 7 hari setelah Idulfitri, jika terjadi gangguan sinyal baik di sepanjang jalur mudik ataupun pusat keramaian. Selain itu, Smartfren juga terus melakukan pemantauan melalui Network Operation Centre yang berada di Jakarta dan Surabaya.***

populerRelated Article