Home
/
Sport

Pemain Sepak Bola yang Tewas Mengejutkan di Lapangan

Pemain Sepak Bola yang Tewas Mengejutkan di Lapangan

Susetyo Prihadi16 October 2017
Bagikan :

Liga Indonesia sedang dirundung duka. Salah satu kiper legendaris Persela Lamongan, Choirul Huda tewas saat pertandingan melawan Semen Padang.

Kabar duka tersebut rupanya menjadi satu dari sekian banyak pesepak bola yang berpulang secara mengejutkan. Tak hanya di Liga Indonesia, sejumlah liga utama di belahan dunia lainnya pun pernah ada mengalami hal serupa.

Para pemainnya tewas secara mengejutkan di lapangan, berikut beberapa diantaranya, seperti dikutip Uzone.id dari berbagai sumber:

Marc-Vivien Foe

Gelandang Kamerun, Marc-Vivien Foe, jatuh pingsan di tengah lapangan dalam laga semifinal Piala Konfederasi melawan Kolombia di Stade Gerland, Prancis, 26 Juni 2003.

Foe masih bernapas setelah beberapa usaha penyelamatan di lapangan, tetapi nyawanya tidak tertolong tak lama seusai tiba di balai medis stadion. Kegagalan fungsi jantung diduga menjadi penyebab.

Miklos Feher

Preview

Striker Benfica, Miklos Feher, meninggal pada 25 Januari 2004 setelah mengalami serangan jantung ketika bertandang ke markas Vitoria Guimaraes dalam pertandingan Liga Portugal.

Masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-60, Feher menerima kartu kuning pada pengujung laga. Dia menanggapinya dengan tersenyum.

Namun, tak lama kemudian Pemain Muda Terbaik Hungaria 1997 ini menunduk dan terjatuh di lapangan.

Selama Feher mendapat perhatian medis, beberapa pemain Benfica berlutut untuk berdoa di lapangan.

Sementara itu, ada banyak personel klub, termasuk pelatih Jose Antonio Camacho, yang menangis karena sang penyerang tidak dapat diselamatkan.

Piermaro Morosini

Preview

Gelandang tim Serie B, Livorno, bernama Piermario Morosini menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit pada 14 April 2012.

Detak jantung mantan pemain Italia U-21 ini dilaporkan berhenti secara tiba-tiba saat sedang bermain membela Livorno menghadapi Pescara dalam lanjutan Serie B.

Pertandingan tersebut dihentikan pada menit ke-31 saat Morosini tergeletak di lapangan tak sadarkan diri.

Berita duka ini membuat Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) langsung mengumumkan penundaan seluruh pertandingan di Italia beberapa menit setelah Morosini dinyatakan meninggal oleh tim dokter.

Akli Fairuz

Kabar duka menyelimuti sepak bola Indonesia saat pemain Persiraja, Akli Fairuz, menghembuskan napas terakhir pada 16 Mei 2014 di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh.

Akli meninggal akibat berbenturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Dhimurtala, Banda Aceh, 10 Mei 2014. Akibatnya, perut Akli terkoyak.

Akli langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pada 12 Mei 2014. Meski usaha dari berbagai pihak telah maksimal untuk menyelamatkan nyawanya, takdir berkata lain.

Kejadian tragis tersebut mennyedot perhatian dari beberapa media olahraga Eropa.

 Media olahraga ternama Spanyol, Marca, mengangkat berita soal kematian Akli. Mereka memberi judul berita ini "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia" atau yang artinya "Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia."

La Gazzetta Dello Sport juga ikut memuat berita soal Akli. Koran asal Italia itu memberi judul "Indonesia, morto dopo un tackle del portiere" yang berarti "Pemain Indonesia, meninggal setelah di-tackle kiper."

populerRelated Article