Para CEO Ternama yang 'Benci' Rapat Pakai PowerPoint karena Buang-buang Waktu
Ilustrasi (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Ketika rapat, aplikasi PowerPoint merupakan hal yang lumrah sebagai pendukung untuk menjelaskan sebuah materi presentasi. Namun, berjilid-jilid slide Powerpoint dalam rapat tidak semua suka.Bahkan beberapa CEO dari perusahaan besar menyebutkan rapat menggunakan PowerPoint adalah hal-hal yang membuang waktu saja.
Baca juga: Orang Tidak Butuh PowerPoint
Siapa saja para bos ternama tersebut? Berikut Uzone.id rangkum dari berbagai sumber, Senin (25/1).
Elon Musk, CEO Tesla
Pada Desember 2020, CEO Tesla Elon Musk menyarankan bahwa sudah saatnya para petinggi di perusahaan Amerika Serikat membatasi menggunakan PowerPoint saat rapat.
Alasannya jelas, sudah saat para karyawan dan pemangku keputusan untuk fokus dalam mengembangkan produk atau layanan ketimbang menguras waktu membuat PowerPoint.
"Apakah para eksekutif di Amerika Serikat fokus pada peningkatan produk? Menurut saya tidak. Bijaklah mengatur keuangan, kurangi waktu untuk melakukan rapat, dan batasi penggunaan PowerPoint," ungkap Musk, saat itu.
Jeff Bezos, CEO Amazon
Bila Musk memberikan saran mengurangi, maka Jeff Bezos lebih ekstrim lagi. Sebab, sudah sejak dari 17 tahun yang lalu atau tepatnya tahun 2004 melarang karyawannya presentasi menggunakan PowerPoint.
"Bertahun-tahun yang lalu, kami melarang menggunakan PowerPoint untuk menampilkan slide presentasi. Ini mungkin hal paling cerdas yang pernah kami lakukan," kata Bezos.
Lalu sebagai gantinya, Bezos memberikan memo sebanyak enam halaman. Memo itu digunakan untuk menulis gagasan secara naratif ketika rapat berlangsung.
Kemudian selama kurang lebih 30 menit para peserta rapat diminta untuk memahami ide atau topik yang sudah mereka tulis sebelum didiskusikan bersama-sama.
Karyawan pun ditantang untuk memahami sejumlah ide atau topik yang ada di memo tersebut. Selain jauh lebih efektif, cara ini pun dapat mempersingkat waktu rapat.
Hasilnya? Kita bisa melihat inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh Amazon hingga saat ini.
Jeff Weineir, Mantan CEO LinkedIn
Jeff Weiner adalah mantan petinggi di LinkedIn, orang penting di balik kesuksesan akuisisi LinkedIn oleh Microsoft. Walaupun nyatanya, dia tidak menggemari salah satu produknya, PowerPoint.
“Dengan presentasi dihilangkan, pertemuan sekarang dapat secara eksklusif berfokus pada menghasilkan wacana yang berharga. Menyediakan konteks bersama, menyelam lebih dalam pada data dan wawasan yang sangat meyakinkan, dan mungkin yang paling penting, memiliki debat yang bermakna,” sebutnya.
Jack Dorsey, CEO Twitter
Sama seperti pemikiran Elon Musk, Jack Dorsey, yang merupakan pendiri dan CEO Twitter, juga menyarankan para pengusaha untuk tidak menghabiskan waktu dengan ide dan presentasi PowerPoint.
"Segera setelah Anda mencapai ruangan. Benar-benar memiliki sesuatu untuk dimainkan dan sesuatu yang nyata, saat itulah pembelajaran yang sebenarnya terjadi. Keluar dari Keynote, keluar dari PowerPoint, dan mulailah membangun dan mulai memamerkannya kepada orang-orang," kata Dorsey dikutip Business Insider.
Menurutnya, semakin cepat para pengusaha membuat sebuah produk atau jasa, maka akan semakin cepat menarik orang dengan ide dan apa mereka telah lakukan.
Steve Jobs, Pendiri Apple
Steve Jobs disebut-sebut sebagai sosok CEO yang bukan penggemar PowerPoint.
"Saya benci cara orang menggunakan slide presentasi daripada berpikir," kata Jobs.
Job menganggap orang menghadapi masalah dengan membuat presentasi. Dia ingin mereka terlibat, membahas berbagai hal di meja, daripada menunjukkan banyak slide.
"Orang yang tahu apa yang mereka bicarakan, tidak membutuhkan PowerPoint," tambah Jobs.
Mendiang Jobs ingin rapat menjadi interaktif dan slide presentasi bisa menjadi cara merangsang orang ikut mencari solusi sebagai bagian dari proses kreatif. Dengan demikian orang-orang dalam rapat terlibat secara aktif.
Lucunya, Apple sendiri punya produk sejenis PowerPoint yang diberi nama Keynote.