Pameran Seni CFC 2019: Hands-On! Karya Arsitektur Epik dari Barang Bekas
Pameran Seni CFC 2019: Hands-On! Karya Arsitektur Epik dari Barang Bekas.
Lebih dari 20.000 bambu bekas dan potongan kayu jati, 100 kotak bekas hingga kaos bekas, terpampang menjadi karya seni dari Pameran 'Hands On'! Charcoal For Children (CFC) 2019 di CushCush Gallery, yang digelar di Bali jam 18.00 WITA pada 1 Juni hingga 31 Juli 2019.Pameran ini melibatkan 4 arsitek dan desainer, 25 sukarelawan lokal dan 110 anak-anak Bali.
Pameran Hands-On! adalah puncak dari Charcoal For Children 2019, sebuah program kreatif berbasis komunitas untuk anak-anak yang disajikan bersama oleh LagiLagi dan CushCush Gallery.
Ini adalah lokakarya gratis untuk anak-anak di mana anak-anak dapat bertemu dengan orang-orang dari industri kreatif seperti seniman, desainer, arsitek, dan komunitas kreatif, untuk berkolaborasi bersama menggunakan berbagai sisa-sisa bahan yang tidak terpakai dan berbagi pengalaman mereka.
Dalam lokakarya CFC, anak-anak dapat bermain, belajar, dan mengeksplorasi melalui seni dan pembelajaran kreatif.
Suriawati, salah satu pendiri LagiLagi menjelaskan, "Kami sangat senang melihat hasil ini, baik anak-anak, arsitek & desainer telah bekerja keras untuk membuat ide-ide mereka menjadi kenyataan selama lokakarya, dan kami pikir orang lain harus melihat ini," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com Kamis (30/5/19).
Di CFC 2019: Hands-On!, arsitek atau seniman pameran ini digawangi oleh Venty Vergianti, Maria Yohana Raharjo, Benson Saw & DesignStream, serta para designer pemenang penghargaan Budiman Ong.
Masing-masing merancang sistem modular dari sisa-sisa bahan tidak terpakai, untuk melibatkan anak-anak dalam sesi lokakarya yang didasarkan pada pengalaman pendekatan langsung dengan pemikiran desain dan arsitektur.
Kreasi kolaboratif mereka mengundang publik untuk datang bermain, dan melihat kembali hal-hal yang berdampak positif terhadap lingkungan kita.
Sedikit informasi, CushCush Gallery (CCG) merupakan sebuah ruang alternatif di kota Denpasar, yang merangkul kolaborasi multidisipliner di bidang seni dan desain melalui eksplorasi materialitas, teknik, dan kerajinan. Event ini didirikan oleh arsitek Jindee Chua dan desainer Suriawati Qiu, CCG menyajikan sebuah oase kecil di antara kesibukan kota Denpasar, menempati bangunan yang tadinya bekas sebuah pabrik garment. CCG terdiri dari ruang pameran utama untuk menampilkan karya seni dan desain, serta 3 ruang studio kecil yang dapat mendukung beragam program kreatif.
Program CHARCOAL FOR CHILDREN (CFC) diprakarsai oleh CCG dan LagiLagi sebagai kelanjutan dari hasil pengolahan potongan kayu menjadi arang untuk menggambar. Program ini sejalan dengan visi CCG, dan sebagai salah satu cara untuk mengikutsertakan dan berbagi dengan masyarakat, sekaligus mewujudkan misi LagiLagi dalam mendorong kreativitas anak-anak.
Berita Terkait:
- Tak Pedulikan Kekuatan Bali United, Kolev Fokus Benahi Kelemahan Persija
- Jamu Persija, Bali United Ingin Jaga Rekor 100 Persen Kemenangan
- Teco Maklumi Situasi Persija yang Tak Bisa Gelar Laga Kandang
- Persija Kembali Lakoni Laga Away, Ivan Kolev Muak
- Serunya Jogging Sambil Menikmati Pesona Desa Gunung Salak di Tabanan