Pakar Keamanan Siber Jelaskan Alasan Pinjol Minta Foto KTP Selfie
Ilustrasi (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Masih hangat kasus dugaan kebocoran data pribadi warga Indonesia yang dimiliki perusahaan pinjaman online.Akun Facebook Wira Andara terang-terangan membagikan kolase yang memperlihatkan foto-foto selfie sambil memegang KTP elektronik (e-KTP).
Dalam narasinya, Wira Andara menulis bahwa dia sudah "Ready jutaan stok data bergaransi". Dia juga menawarkan lengkap dengan foto KTP selfie, KTP KK dan NPWP. Soal harga, tergantung kebutuhan pembeli.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun ikut tergerak untuk mengungkap dugaan kebocoran tersebut. Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan jika instansinya tengah melakukan investigasi.
Mungkin banyak di antara kamu yang bertanya, mengapa perusahaan digital butuh foto selfie sambil pegang e-KTP.
BACA JUGA: Mengenal Lambda, Varian Baru Covid-19 yang Dipercaya Lebih Ganas
Pakar Cyber Security Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa hal itu sebenarnya berhubungan dengan digitalisasi yang tidak bisa kita hindari.
Menurut Alfons, dunia tanpa pandemi pun arahnya menuju digital. Sehingga kita tahu bahwa komoditas yang paling berharga di muka bumi ini adalah data, jadi bukan minyak bumi atau emas.
"Terbukti dengan perusahaan-perusahaan Wall Street yang memberikan keuntungan-keuntungan besar itu berhubungan dengan data," kata Alfons saat berbicara di program Uzone Talks bertajuk "Disuruh Selfie Pakai KTP, Kudu Piye?", pada Kamis (8/7/2021) sore.
Dia lalu mencontohkan perusahaan digital yang mengelola data warga dunia adalah Apple, Facebook, Microsoft, Zoom, Netflix dan kawan-kawan.
"Nah, itu tidak bisa dihindari, sehingga percepatan ini tanpa pandemi pun bergeraknya sudah cepat tapi karena ada pandemi pada bulan Maret tahun lalu, bergeraknya multiplikasi cepatnya," kata dia.
Adanya pandemi, orang yang tadinya tidak siap pun, mau tidak mau harus terhubung dengan kanal digital. Salah satu yang diperlukan dalam digitalisasi adalah identifikasi.
"Jadi, bagaimana kita bisa mengidentifikasi orang ini adalah yang bersangkutan," kata dia.
Era sekarang sudah digitalisasi, maka cara praktis namun bisa dipertanggung jawabkan dan handal, yakni dengan kirim KTP.
"Bagaimana tahunya orang itu memang dia. Ya, dia foto selfie dengan KTP-nya. Jadi dan terbukti hal itu cukup efektif dan efisien dalam arti memang murah, tetapi sangat bisa membuktikan. oh ini memang mukanya dan bisa dipakai sebagai bukti memang benar orang ini identitasnya, dia kan pegang KTP-nya," kata Alfons.
Selain itu, Alfons juga menceritakan pengalaman sekiar tiga tahun yang lalu, dia pernah mendaftar akun bitcoin di luar negeri.
Pastinya, perusahaan tersebut akan bingung untuk bisa mengenali identitas Alfons. Sehingga dia menyerahkan paspor, SIM dan selfie dengan KTP seperti yang diminta perusahaan itu.