Orang Indonesia: Ada Mobil Mahal Ngeluh, Dikasih Mobil Murah Gengsi
-
Foto: Uzone.id
Uzone.id- Aneh ya orang Indonesia. Dikasih mobil mahal, pada ngeluh karena harganya kemahalan dan gak mampu beli.Dikasih mobil murah semacam low cost and green car (LCGC), pada gengsi jadi mulai pada gak mau beli. Gak heran, sepanjang tahun lalu, penjualan mobil LCGC menurun alias boncos.
Penjualan mobil (LCGC) belakangan turun. Sepanjang 10 bulan pertama 2018, angka penjualannya tercatat 190.733 unit. Angka ini turun 4,28 persen ketimbang periode yang sama di 2017.
Ini terjadi hampir semua pabrikan yang menjual mobil LCGC, mulai dari Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, sampai Datsun. Bahkan, dua merek terakhir sudah boncos dari kapan tau penjualannya.
Baca juga: Bayangkan, Robot-mobil Transformer Itu Nyata
Salah satu penyebabnya, adalah makin banyaknya taksi online yang ngebuat orang-orang berduit pas-pasan malas beli mobil LCGC.
Ya daripada beli mobil yang cuma bener-bener buat mobilitas, gak bisa dibangga-banggain juga, kalau sekedar mau ke kondangan atau ke mall mending naik taksi online aja lah.
"Taksi online sangat mengubah industri otomotif, mereka bisa sewa ke kondangan. Dulu kan naik taksi, nah dengan taksi online buat mereka enggak ada masalah." komentar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto.
Selain itu, dua tahun lalu, ketika mobil LCGC lagi laris-larisnya, karena banyak dibeli pegiat taksi online, dianggap sudah berlalu.
“Selain itu, belakangan leasing kian ketat menyeleksi calon konsumen yang hendak menyicil mobil. Hal ini sebagai imbas dari konsekuensi NPL (Non performing loan) atau kredit bermasalah,” tambah Sorjo.
Belum lagi tekanan dari pabrikan motor. Lho, apa hubungannya kalau ini?
Ada tren baru, kendaraan roda dua banyak memperkenalkan model baru, sangat agresif. Nah, orang yang mau pindah ke LCGC itu akan menahan.
“Jadi motor yang paling baru juga itu pengaruhi industri roda empat," tutup Soerjo.