Nissan Ariya Meluncur, Kenapa Tesla Model Y Wajib Waspada?
Foto: Nissan
Uzone.id - Nissan resmi meluncurkan produk terbaru model crossover bernama Nissan Ariya di Jepang pada Rabu (15/7/2020).
Mobil bertenaga listrik murni ini pertama kali diperkenalkan ke publik di Tokyo Motor Show 2019.
Peluncuran Nissan Ariya dilakukan secara virtual karena terkait pandemi virus corona baru (Covid-19).
Chief Executive Nissan Makoto Uchida berujar, dia bisa mengatakan bahwa Nissan Ariya adalah mobil tanpa kompromi.
Dia juga menekankan bahwa Ariya melambangkan perusahaan untuk membuka lembaran baru dalam bisnis, budaya dan produknya.
"Kamu harus mengendarainya untuk merasakannya," ajak Uchida.
BACA JUGA: Heboh Ford Bronco: 3.500 Unit Ludes dalam 3 Jam, Server Sampai Lumpuh
Ariya juga hadir dengan pengendaraan otonom, sehingga bisa memarkir dirinya sendiri dan mengerem otomatis ketika akan terjadi tabrakan.
Selain itu, Ariya terhubung ke internet dan menawarkan layanan seperti concierge.
Crossover ini memadukan penggerak yang memiliki tenaga besar, SUV, kenyamanan, akselerasi cepat dan interior yang lapang. Itu bisa jadi mobil yang laris manis di tengah pandemi.
Ariya dibuat di Jepang dan akan dijual di Negeri Matahari Terbit ini pada pertengahan 2021. Kemudian dijual di Eropa, Amerika Utara dan China di akhir tahun 2021.
Melansir India Times, Ariya kemungkinan dipasarkan USD46 ribu atau sekitar Rp670,9 juta (kurs Rp14.584 per USD1) dan akan bersaing dengan Tesla Model Y, yang saat ini dijual antara USD43.690 atau sekitar Rp637,4 juta hingga USD53.690 atau sekitar Rp783,3 juta di Amerika Serikat, termasuk insentif dan penghematan biaya lainnya sebesar USD6.300 atau sekitar Rp91,8 juta.
Di AS, Ariya akan memenuhi syarat untuk kredit pajak federal sebesar USD7.500 atau sekitar Rp109,3 juta.
Ariya juga kemungkinan bisa laku di AS karena model crossover menyumbangkan 40 persen dari penjualan mobil di Negeri Paman Sam.
Koji Endo, analis otomotif di SBI Securities, mengatakan ujian besar Nissan Ariya masih ada di depan karena pembeli mencari berbagai fitur, seperti kinerja mengemudi, nilai jual kembali dan kemudahan mengisi ulang daya baterai.
Namun, kata Koji, kehadiran Nissan Ariya merupakan kesempatan Nissan untuk memperbaiki citra merek yang benar-benar hancur.
Koji percaya penggemar Tesla cenderung sangat loyal sehingga Ariya tidak akan memikat mereka, namun mungkin menarik bagi pembeli baru.
"Harapan tidak bisa lebih tinggi bagi Nissan. Jika tidak bisa melewati ini, ini dalam masalah yang cukup serius," kata Koji.
Keuntungan Nissan telah merosot menjadi USD6,2 miliar, kerugian untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret, jadi tinta merah pertama dalam 11 tahun.
Nissan Ariya tersedia penggerak roda belakang (2WD) dan penggerak semua roda (AWD), dengan akselerasi 0-100 km / jam dalam 5,1 detik. Itu setara dengan Nissan 370Z dan ini selangkah di atas Nissan Leaf.
Ariya menawarkan dua opsi baterai, yakni kapasitas 63kWh untuk mengemudi sejauh 450 km untuk model penggerak 2WD dan 430km untuk model penggerak 4WD.
Kemudian kapasitas 87kWh untuk model penggerak 2WD bisa mengemudi sejauh 610km, sedangkan untuk 4WD bisa sejauh 580km.
Versi 4WD sudah memakai teknologi E-4orce, teknologi motor ganda bisa memberikan torsi instan ke empat roda sehingga menghasilkan pengendaraan yang seimbang namun responsif.
Teknologi lainnya, Ariya menggunakan fitur Nissan ProPilot 2.0 untuk hands-off driving atau pengalaman berkendara tanpa menggunakan tangan (sementara untuk pasar Jepang).
Kehadiran Ariya juga jadi titik terang dalam pemberitaan soal Nissan yang didominasi kisah dramatis perselisihan mantan CEO Nissan Carlos Ghosn dengan hukum serta pelariannya ke Lebanon pada tahun 2019.
VIDEO Sidak Diler Mitsubishi, Ini Hasil Pengecekan Kami!