‘New Normal’ di 2021, Digital Tetap Berjaya atau Kembali Seperti Pra Covid-19?
-
Ilustrasi (Foto: Unsplash)
Uzone.id -- Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 dan transformasi digital memang seperti hubungan sebab-akibat di Indonesia sepanjang 2020. Dengan adanya vaksin yang sebentar lagi hadir pada 2021, akankah aktivitas dan kehidupan masyarakat bisa kembali normal seperti masa pra Covid-19?Dalam kesempatan webinar yang digelar Indonesian Digital Association (IDA) dengan tajuk ‘New Marketing Strategy for the New Normal’ pada Selasa (15/12), GM Media Channel Telkomsel Kemas M. Fadhli mengatakan pada dasarnya pandemi telah mengubah perilaku masyarakat.
“Aktivitas, hingga secara spesifik soal marketing, apakah di 2021 akan kembali ke masa pre-Covid, hal ini unik ya. Karena selama 2020 saja sudah banyak berubah. Digital akan menjadi kata kunci di 2021 menurut saya,” ungkapnya.
Baca juga: New Normal, Kunjungan Pengguna Telkomsel Naik di Industri Ini
Dia melanjutkan, “meski mobilisasi masyarakat jadi terbatas, tapi itu semua ditransformasi dan disolusikan melalui teknologi digital. Semua bisa bertemu secara live melalui streaming atau video call seperti ini, hiburan juga on-demand, meskipun tayangan TV masih punya rating bagus dan audiens ramai. Jadi perubahan behavior ini dapat menghilangkan sesuatu atau menambahkan sesuatu.”
Menurutnya, “menghilangkan sesuatu” yang dimaksud adalah perubahan perilaku masyarakat yang sudah semakin fasih teknologi digital jadi meminimalisir aktivitas atau kontak fisik yang dulunya sudah pasti dilakukan. Contohnya, soal pembayaran yang tadinya serba tradisional harus pakai tunai, kini menjadi serba online.
Sementara “menambahkan sesuatu” artinya orang-orang menjadi lebih paham kalau beradaptasi dengan teknologi menjadi hal krusial, sehingga efisiensi waktu dapat meningkat. Misalnya, belanja online hingga mencari kebutuhan hiburan secara praktis.
“Pandemi memang mengakselerasi teknologi digital, dan dengan adanya vaksin nanti juga tetap masyarakat akan terbawa dengan perubahan digital ke depannya di 2021. Perilaku baru di dunia digital seperti pembayaran online, belanja, dan telemedicine masih akan berlanjut. Masyarakat akan terus beradaptasi dan menyesuaikan diri,” kata Fadhli.
Baca juga: 3 Hal Penting Saat New Normal Agar Lebih Produktif
Hal senada juga disampaikan oleh VP Marketing HappyFresh David Lim. Menurutnya, ini bukan perubahan yang kembali ke kondisi normal sebelum masa Covid-19, namun lebih ke kemajuan apa selanjutnya yang perlu diantisipasi.
“Perubahan sekarang sangat cepat. Contohnya, di mana-mana orang berbicara soal WFH terus. Lama-lama WFH itu juga bergeser, bilangnya WFH tapi sebenarnya work from anywhere, gak harus terus di rumah. New normal akan terus berlanjut dan berubah setiap 2 sampai 3 bulan sekali menurut saya, bahkan ketika vaksin sudah ada sekalipun,” kata David pada kesempatan yang sama.
Jadi pada dasarnya, new normal itu sendiri diprediksi akan terus berevolusi dan perubahan seakan seperti hal yang tidak bisa dihindari, sehingga industri teknologi perlu terus bersiap diri untuk memberikan layanan dan inovasi sesuai kondisi, bukan fokus pada bagaimana caranya mengembalikan masa pra Covid-19.