Netizen Protes Kemenkes Rahasiakan Riwayat Bepergian Pasien Corona
(Ilustrasi. Foto: ???????? Claudio Schwarz | @purzlbaum / Unsplash)
Uzone.id -- Sejak bulan Februari lalu, Indonesia sudah mulai semakin meningkatkan kewaspadaaan terhadap penyebaran virus corona, apalagi sejak ditemukan beberapa korban yang positif COVID-19. Namun, sampai hari ini, ada hal yang mengusik netizen dan bikin ramai media sosial.Netizen Indonesia ramai-ramai protes dan mengkritik cara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengelola informasi terkait pandemi corona yang sudah menjangkit Tanah Air.
Kemenkes selama ini telah menggunakan media sosial seperti Instagram dan Twitter untuk menyebarkan informasi dan imbauan penting terkait penanggulangan dan cara mencegah tertular virus corona, namun instansi pemerintah satu ini dianggap tidak transparan dalam memberi tahu riwayat bepergian para korban -- baik riwayat negara terakhir yang dikunjungi maupun tempat-tempat umum awam lain seperti stasiun, bus, mal, atau lainnya.
Baca juga: Pandemi Corona Bikin Hajat Microsoft Batal Digelar Secara Live
Selintingan kabar yang beredar di linimasa memang sempat beberapa kali menyebut bahwa pemerintah memilih untuk tidak membagikan informasi riwayat bepergian korban positif corona dengan tujuan meminimalisir kepanikan.
Namun, protes ini semakin meluap seiring Kemenkes membagikan informasi tentang corona.
Contoh, infografis yang diunggah Kemenkes di akun Instagramnya yang diberi judul “Protokol Kesehatan COVID-19” pada hari ini, Jumat (13/3).
Infografis yang terdiri dari 5 slide itu menjelaskan tentang bagaimana jika masyarakat merasa tidak enak badan dan anjuran segera berkunjung ke puskesmas atau rumah sakit agar diperiksa lebih lanjut, hingga nantinya ada kemungkinan dirujuk untuk tes Covid-19.
Pada slide terakhir, Kemenkes lagi-lagi mengatakan, “Jika Anda sehat, namun: 1) memiliki riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara dengan transmisi lokal Covid-19, maka self-monitoring, atau 2) merasa pernah kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19, segera lapor ke petugas kesehatan dan periksa ke fasyankes.
Baca juga: Waspada! Peta Penyebaran Corona Sudah Disusupi Hacker
Dari situ, netizen langsung membanjiri komentar di postingan Instagram Kemenkes.
“Lah gimana mau merasa kontak dengan orang yg terkonfirmasi positif covid-19 kalo pasiennya aja disembunyikan datanya???? Capek deh,” tulis seorang netizen.
“Maaf tolong dibuat map daerah pasien yg positif dan yg terduga,” tulis netizen lain.
“Ini membingungkan ya, gimana kita tahu jika kita telah kontak dengan orang positif jika informasinya tidak diberitahu pemerintah? Saya ingin tahu dimana mereka mengunjungi tempat keramaian dan rentang jam waktu kunjungan dia sebelum dinyatakan positif,” komentar seorang netizen.
Kritik ini juga dilakukan oleh netizen di jagat Twitter. Berikut beberapa cuitan di antaranya.
Kemenkes nyuruh waspada kalo udah pernah kontak langsung dengan korban corona. Tapi ga dikasi tau daerah mana yg kena corona. Pake feeling kali ya.
— ꦲꦤꦱ꧀ (@aftara_) March 13, 2020
"Ada keluhan apa, Pak?"
— GBS (@vontGiv) March 13, 2020
"Saya merasa pernah kontak dengan pasien corona positif nomor (acak)."
"Memang siapa pasien nomor (acak)?"
"Itu kan rahasia, Mbak."#fiksimini
Yg ditakutkan itu bukan coronannya, tp penanganan dr awal yg tdk transparan....
— Bedjo Slamet (@Bedjo_sl) March 13, 2020
Bahkan ketika ditemukan 34 kasus, riwayat perjalanan dan riwayat kontak pasien pun masih gelap....
Ini seperti melawan musuh dlm gelap, kita ga tahu cr ngadepinya...
CENASU
Pemerintah: Yang merasa pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi covid-19 mohon untuk melapor
— ???????????? : (@nsetyo) March 13, 2020
Also Pemerintah: Lokasi dan riwayat tempat yang pernah didatangi kasus adalah rahasia
Perdana menterinya ga nutupin isterinya positif corona
— -ayu- (@sjfanelf) March 13, 2020
& dia sendiri juga diisolasi. Sedang di Indonesia, rakyat disuruh nebak sendiri kira2 udah kontak sama pasien positif corona apa blm krn gak dikasih tau detil riwayat perjalanan atau tempat2 yg udah dikunjungi pasien tsb
@KemenkesRI Gimana caranya kami tau bahwa kami kontak dg pasien positif klo kalian ga ngasi tau kami riwayat perjalanan dan lokasi keramaian yg dikunjungi pasien positif?? Kami bkn cenayang,woi!! pic.twitter.com/pPICZ3oAla
— Imoth (@imothi) March 13, 2020