Home
/
Startup

Menko Perekonomian Ungkap Kendala Fintech di Indonesia

Menko Perekonomian Ungkap Kendala Fintech di Indonesia
Birgitta Ajeng11 November 2020
Bagikan :

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: (Foto: YouTube Otoritas Jasa keuangan)

Uzone.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memandang bahwa industri financial technology (fintech) akan memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Menurutnya, fintech telah terbukti memiliki dampak signifikan dalam peningkatan inklusi keuangan. Kegiatan ekonomi berbasis sharing/platform economy, khususnya e-commerce, fintech, dan ride hailing, telah menjadi penggerak bagi ekonomi digital di Indonesia.

“Ke depan, fintech terus akan memainkan peran penting. Dengan indek inklusi keuangan sebesar 76 persen di 2019, tentunya kita berharap bahwa inklusi keuangan sesuai arahan Bapak Presiden ditargetkan, Bapak Presiden menargetkan 90 persen di 2020,” ujar Airlangga dalam Indonesia Fintech Summit (IFS) 2020, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Jokowi: Ada Pekerjaan Rumah Besar dalam Pengembangan Fintech

Sejalan dengan itu, Airlangga juga memandang ada beberapa tantangan dalam industri fintech. Ia menegaskan, “Potensi fintech ini dengan sejumah tantangan tentunya yang utama adalah literasi keuangan, literasi digital.”

Berdasarkan presentasi Airlangga, tantangan-tantangan industri fintech adalah terkait infrastruktur. Ya! Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Dengan demikian, Infrastruktur Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) diperlukan untuk menjangkau berbagai wilayah, khususnya wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Baca juga: Ekonomi Internet Asia Tenggara Tembus Rp1.475 Triliun di 2020, Indonesia Double Digit

Tantangan industri fintech yang kedua adalah Pendidikan. Menurut Airlangga, tingkat literasi keuangan masyarakat masih rendah dengan nilai 38,03 persen. Di samping itu, baru 25 persen penduduk dewasa yang memiliki kemampuan dasar melakukan transaksi keuangan melalui mobile banking atau pembayaran e-money.

“Pemerintah tentunya melihat bahwa tantangan fintech saat ini juga diharapkan bisa menjawab tantangan terhadap potensi pengangguran terbuka, sehingga tentu fintech dapat mendorong kegiatan-kegiatan UMKM ataupun kewirausahaan,” ungkap Airlangga.

VIDEO: Samsung Galaxy M51 Review, Plus Minus Seminggu Dipakai

populerRelated Article