Menguak Cara Kerja Viagra, Pil Biru Anti Impotensi
Sejak pertama kali diperkenalkan pada Maret 1998, tidak ada terapi lain untuk mengelola disfungsi ereksi, yang mendapatkan pengakuan masyarakat luas, selain Viagra.
Viagra, obat yang memiliki nama generik sildenafil, membantu meningkatkan aliran darah ke penis sehingga pemiliknya dapat mempertahankan ereksi.Tapi tahukah Anda bahwa obat populer ini diciptakan secara tidak sengaja? Pada awalnya, sildenafil sedang berada dalam tahap uji coba obat untuk menyembuhkan angina (angin duduk) — kondisi penyempitan pembuluh darah yang bertugas memasok jantung dengan darah— berkat efeknya yang mengendurkan pembuluh darah. Dalam prosesnya, akhirnya pil biru yang kita kenal selama ini diresmikan sebagai obat anti impotensi.
Untuk memahami lebih dalam tentang cara kerja Viagra, ada baiknya untuk terlebih dulu memahami bagaimana Anda bisa (dan tidak) mendapatkan ereksi.
Mekanisme penis mencapai ereksi
Coba gerakkan salah satu anggota tubuh Anda — berkedip, misalnya, atau julurkan lidah. Saat Anda menggerakkan hampir setiap anggota tubuh, Anda melakukannya dengan otot. Anda memikirkan untuk menggerakkannya, otot yang bersangkutan akan berkontraksi, dan anggota tubuh yang Anda perlukan akan bergerak. Berbeda dengan penis. Tidak ada kontraksi otot yang terlibat dalam membuat penis ereksi. Untuk membuat genitalia Anda “berdiri”, penis menggunakan tekanan.
Singkatnya, untuk mendapatkan ereksi, Anda membutuhkan tiga hal: aliran darah sehat, sistem saraf yang sehat, dan gairah seksual (libido). Jika arus darah yang mengarah ke penis tidak bekerja dengan benar, misalnya jika jalur masuk darah (arteri) terlalu sempit atau jika darah mengalir terlalu cepat melalui gerbang keluarnya (vena), Anda mungkin dapat mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi. Masalah aliran darah, di samping masalah kondisi medis dan psikologis lainnya, merupakan penyebab utama dari disfungsi ereksi (impotensi).
Bagaimana cara kerja obat viagra untuk mengatasi impotensi?
Viagra bekerja dengan cara menghambat PDE-5, enzim yang dihasilkan setelah seks usai dan membuat penis kembali ‘layu’. Ini membuat otot-otot di penis lebih mungkin untuk mengendur dan memungkinkan darah mengalir masuk, menyebabkan ereksi.
Sitrat sildenafil yang terkandung di dalam viagra, berperan sebagai komponen aktif utama yang bertugas untuk membajak kinerja PDE-5 dan menonaktifkan enzim tersebut. Ketika seorang pria mengonsumsi pil biru, sitrat sildenafil mengalir ke seluruh tubuh, tapi hanya akan mempengaruhi enzim PDE-5 dalam penis.
Begitu PDE-5 diblokir, senyawa bernama cGMP dapat berkumpul dalam penis dan meningkatkan aliran darah ke penis, tanpa mempengaruhi bagian tubuh lainnya (Catatan: PDE ada banyak macamnya, namun PDE-5 adalah enzim yang paling banyak ditemukan dalam penis). Artinya, semakin besar jumlah cGMP, semakin deras aliran darah. Semakin deras aliran darah ke penis Anda, semakin besar tingkat ereksi.
Penting untuk dipahami bahwa konsumsi tablet Viagra saja tidak akan menyebabkan ereksi. Viagra harus dikonsumsi dalam kombinasi dengan beberapa bentuk rangsangan seksual (visual, sentuhan, atau keduanya) agar ereksi bisa terjadi. Tanpa stimulasi seksual, Viagra tidak akan memiliki efek apapun.
Viagra bekerja baik jika dikonsumsi 30-60 menit sebelum aktivitas seksual.
Berapa lama Viagra dapat mempertahankan ereksi?
Hanya 1 tablet yang harus digunakan dalam satu hari, dan pada waktu perut kosong. Meningkatkan dosis Viagra luar jumlah yang direkomendasikan tidak akan meningkatkan respon, dan hanya akan meningkatkan risiko efek samping berbahaya.
Lamanya ereksi dapat bertahan setelah penggunaan Viagra bervariasi tergantung penggunanya (berdasarkan usia, pola makan, konsumsi alkohol, dosis, kondisi kesehatan, dan interaksi obat). Tetapi pada umumnya, Viagra dapat mempertahankan ereksi sampai 4-5 jam setelah penggunaan yang dibarengi dengan rangsangan seksual.
Di sisi lain, kebanyakan pria menemukan bahwa efek pil biru ajaib ini akan mulai luntur dalam waktu 2-3 jam setelah konsumsi pertama.
Obat akan tetap berada dalam darah sekitar empat jam, dan kemudian akan dibilas bersih dari sistem peredaran darah Anda oleh hati dan ginjal.
Yang boleh dan tidak boleh mengonsumsi Viagra
Secara umum, Viagra bekerja dengan efektif hingga 65-70 % pada semua pria impoten.
Yang perlu diingat, pil ini mungkin tidak cukup kuat untuk mereka yang memiliki penyempitan arteri terlalu parah.
Selain itu, karena Viagra bekerja mirip dengan obat yang mengandung nitrat, tidak dianjurkan untuk pria yang mengonsumsi obat-obatan nitrat untuk penyakit jantung, atau mereka dengan kondisi jantung tertentu lainnya untuk mengonsumsi Viagra. Pada beberapa pria, obat ini menyebabkan sakit kepala yang buruk.
The post Menguak Cara Kerja Viagra, Pil Biru Anti Impotensi appeared first on Hello Sehat.